Ku kira sikapmu seperti itu hanya
untukku tapi untuk orang lain juga
~Azzahra Syifa Khairunnisa~Karena urusan orang tua Azkia belum selesai alhasil Azkia menjadi dua minggu menginap di rumah Rafi. Dua Minggu telah berlalu, begitu banyak kejadian dan hal yang tak terduga yang terjadi kepada Rafi dan Azkia. Salah satunya mereka menjadi semakin dekat, padahal awalnya mereka seperti musuh bubuyutan tapi semua itu justru berubah drastis.
"Tante, Azkia pulang dulu ya" tangan Azkia menyalami tangan Indira. "Makasih Tan udah mau Azkia repotin hehe"
"Ga ngerepotin kok" jawab Indira tersenyum tipis."Jangan sungkan kalo mau nginep lagi, pintu rumah Tante terbuka lebar buat kamu" Indira mengantar Azkia sampai ke depan pintu rumah.
"Iya tan, Rafi mana?"
"Gua disini" timpal Rafi baru saja keluar dari dalam rumah.
"Thanks ya buat semuanya"
"Iya sama-sama"
"Yaudah tan Azkia pamit ya"
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Keduanya masuk kedalam rumah tapi Rafi memilih untuk menyenderkan tubuhnya di sofa terlebih dahulu.
"Ternyata Azkia baik juga" batin Rafi.
•••
Melangkahkan kaki nya ke ruang aula tak lupa dengan membawa beberapa proposal di tangan nya. Namun ketika melewati koridor langkah kaki nya bertemu dengan langkah kaki seseorang.
"Ishh ni orang mau kemana sih" batin Zahra yang menundukkan kepalanya. "Gua kesini dia kesini, gua kesono, dia kesono" lanjut nya.
"Z-zahra" lirih Rafi melihat seseorang yang ada dihadapannya saat ini. Merasa dipanggil lantas Zahra mendongak.
"K-kak Rafi, aku duluan" Zahra langsung melenggang pergi begitu saja.
"Ra, tunggu Ra" panggil Rafi namun suara itu tak bisa menghentikan langkah Zahra.
"Maaf bukannya aku gamau nemuin kakak, tapi ada sesuatu yang ga bisa aku jelasin" batin Zahra, dada nya terasa begitu sesak air matanya seketika ingin terjun begitu saja. Ketika sampai di depan pintu aula Zahra menyeka air mata yang masih tersisa.
"Ra lo kenapa?" tanya Novi yang merupakan anggota osis sekaligus temannya.
"Ga papa" Zahra tersenyum terpaksa.
••
Seseorang tengah duduk di bangku kantin sembari menyeruput sedikit demi sedikit minumannya. Sebenarnya ini sudah masuk jam pelajaran namun ia izin untuk ke toilet, tapi itu hanya alasan semata agar ia bisa bersantai-santai di kantin.
"Lo kenapa?" tanya Farhan yang ikut duduk di samping Rafi.
"Galau tuh" tebak Bagas. "Pasti gara-gara cewe" lanjut nya
"Tadi gua ketemu Zahra di koridor, tapi sikapnya aneh banget" tutur Rafi
"Aneh gimana?" tanya Farhan penasaran
"Dia kayak lagi berusaha ngehindarin gua" ujar Rafi
"Hubungan lo sama Zahra baik-baik aja kan?"
"Baik sih, tapi akhir-akhir ini gua miss komunikasi sama dia"
"Lo ada salah sama dia?"
"Gak"
"Pasti lo deketin cewe lain" timpal Bagas
"Emang lo" cibir Rafi
"Kalo ga ada salah ga mungkin Zahra menghindar" ucap Bagas lagi
"Sok tau lo" jawab Rafi menatap malas wajah Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Untukku
Novela JuvenilCinta adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada manusia. Merasakannya adalah fitrah dan menjaganya adalah ibadah. Namun tak mudah menjaga cinta itu hingga sampai halal. Sebelumnya maaf jika ada kesamaan nama tokoh, alur, judul dan lain-lain...