8. Rapat

1.4K 159 15
                                    

Anniversary sekolah tinggal satu bulan lagi. Setelah banyak revisi dan perubahan, pengajuan proposal ke kepala sokelah sudah disetujui, sekarang tinggal persiapan.

Hari ini akan diadakan rapat untuk yang kesekian kalinya. Bukan di sekolah, melainkan di rumah Jean dan Joan. Kenapa? Ya ngga papa, pengen yang nyantai aja, juga karena ngga semua pengurus ikut.

Dan percaya atau tidak, ini pertama kalinya Marva ke kediaman Kharenza ini. Ya lagian sedekat apa sih Marva sama Jean dulu, baru nyapa aja langsung dipelototi.

"Nih guys, nyemil dulu."

"Papi ngga ada, Jo?

"Masih di rumah sakit, Rey."

"Ini yang koor udah ada semua?"

"Hapsa belum Marv, tadi masih rundingan sama Eros."

"Sebby lagi di jalan."

"Itu si Hapsa suruh ke sini aja dulu, Cak. Ini kita langsung mulai ya. Eh, Jean mana?"

"Owalah iya, masih di atas bang. Nah tuh tuh dah turun."

"Oke, langsung aja, buat para koor ada kendala?"

"Gue, aman Marv. Paling tinggal beli kertas buat ngegambarnya doang."

"Oke, Cia done."

"Nyanyi, aman. Buat sound system Bang Xian sama anak pensi udah nemu, tinggal diambil pas udah ada panggung."

"Sip, karena dance cuma butuh sound system, berarti udah siap semua, ya. Lanjut."

"Fotografi siap."

"Wall climb tinggal ngehubungin Pak Sean."

"E-sport belum nyari tempat."

"Berarti tinggal dikit lah ya. Buat kriteria peserta, dan persyaratan udah semua kan berarti? Kalau udah, serahin ke anak Dekdok, biar dibuat posternya. Sertain CP juga, terserah mau koornya atau siapapun yang bersedia, yang penting fast respond."

BRAKK

"Wey, pintu rumah gua anjirrr."

"Sorry, Jo. Sorry guys hah gue telat, abis hah ketemu, Pak Cahyo dulu. Bang Marv hah hah--"

"Hm?"

"Basket hah--"

"Kenapa basket?"

"Itu--"

"Lo mending minum dulu deh, sa. Gue yang dengerin ikut engap."

"Huh iya, Bang. Lah mana minumnya anjir? Dah kosong gitu."

"Salah sendiri lo telat, ambil sendiri sana."

"Lah kok gitu sih, Je. Lo sebagai tuan rumah harus melayani tamu dengan baik."

"Bacot. Udah ngga ngos-ngosan tuh, lanjut aja sih lo mau ngomong apa tadi."

"Oiya, jadi-- Lah tapikan gue aus, Je. O-oke gue lanjut, itu tangan singkirin dulu dong ah. Jadi Bang Marva, lo ikut basket."

"Maksudnya?"

"Pak Cahyo minta kita ikut yang 3x3, jadi bakal lawan sekolah lain. Lo, Jean, Eros inti, trus Bang Harvi sama gue buat cadangan."

"Ini ngga bisa yang lain, Sa? Masa anak panitia semua."

"Ya ngga tau, Pak Cahyo yang minta itu, lo kan dulu kaptennya Bang."

Ya, gimana ya. Namanya juga multitalent, apa-apa bisa. Sebelum terpilih sebagai ketua osis, Marva sudah terlebih dahulu terpilih sebagai kapten basket. Marva juga perwakilan club archery, bukan ketuanya, tapi dia pemain andalannya. Merupakan bagian club musik, yang kemudian membawanya untuk membentuk sebuah band bernama 'ANL' bersama Levi, Hayden, Harvi, dan Rey. Dan jangan lupakan bahwa Marva juga masuk jurnalistik, ekstrakurikuler dalam hal tulis menulis.

MARVA(J/Z)EAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang