07. Berubah pikiran.

93 22 94
                                    

"Demi bh tetangga gue cinta mampus sama lo, Ralyn"

           "Lilin kalau anak lo sudah lahir boleh enggak dia jadi pacar gue," ucap Ujang, semenjak putus dari Marpuah Sabalabala, Ujang jadi jomblo karatan, tangannya bahkan sudah lumutan karena tidak pernah menggenggam tangan seorang gadis lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           "Lilin kalau anak lo sudah lahir boleh enggak dia jadi pacar gue," ucap Ujang, semenjak putus dari Marpuah Sabalabala, Ujang jadi jomblo karatan, tangannya bahkan sudah lumutan karena tidak pernah menggenggam tangan seorang gadis lagi.

"Gue ogaaaaahh ya jadi buapaaaakk mertua lo!!!" Markojang sewot padahal Ralyn saja belum mau nerima ajakannya untuk berpacaran, Markojang halu bisa menikah dengan Ralyn menjadi ayah serta suami yang baik.

"Lo, bukan siapa-siapanya Ralyn jadi tidak usah banyaaaaaaaaakkk buuuuuuuaaaaaaacccccoooottt ya sendal sualaw." Markojang selalu bikin darah tinggi Ujang kumat mendadak kelakuannya selalu berhasil membuatnya pusing tujuh ratus keliling.

"Jang Ujang penjual sempak sepuluh ribu tiga, lo lupa bayi ini anak kandung siapa hah? Yang ada judulnya musuhku bapak mertuaku hadehh bengek gue bayanginnya." Ralyn tak kuasa menahan tawa, membayangkan Ujang meminta restu kepada musuhnya untuk meminang putrinya hahaha.

Pengki Medit adalah orang yang paling Ujang benci, dia begitu sangat tidak suka dengan mahluk medit itu rasanya Ujang ingin membalaskan dendam yang lama terpandam. Namun Ujang selalu mengingat pesan bapak, bahwa balas dendam hanya akan mempersulit keadaan, maka dari itu Ujang memilih diam seraya memikirkan dari mana asalnya air dalam buah kelapa?

"Iya Linnnn, Iyaaa lagipula belum tentu anak lo perempuan gue, cuma bercanda doang, udah ah gue mau masak seblak dulu."

Hati Ujang terlanjur galau, padahal dia sangat malas berada di sini ingin segera pulang rebahan seraya membaca wattpad ditemani segelas kopi dan camilan enak.

****

"Ujang kapan sih, lo masak seblaknya gue lapar nih," ucap Ralyn dia sudah tidak sabar menyantap seblak buatan sahabatnya yang nikmat liar biasa.

Ujang ingat mantan, karena seblak makanan favorit gadis itu, Ujang jadi rindu masa dulu makan seblak gak bayar langsung kabur begitu saja ketika perut sudah kenyang.

"Iya Lin, sebentar ya gue beli bahan-bahannya dulu."

"Oke ditunggu ya Jang gue kangen masakan lo hiks."

"Iyaaaaa Lilin sayangkuuu." Ujang gemas dia mencubit pipi tembam Ralyn.

"Ujang gue kangen Siska, hiks." Ralyn menangis tersedu-sedu ia sangat merindukan sahabatnya yang telah lama pergi untuk selamanya.

"Kapan-kapan kita berkunjung ke makannya Lin, sekarang gue mau ke pasar dulu katanya pengen seblak?"

"Hm ... Iya Jang."

𝑀𝑎𝑟𝑘𝑜𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 || 𝑺𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang