12. Hamilin anak orang.

50 17 82
                                    

Suatu saat nanti celana dalam milikku dan dirimu akan berada di jemuran yang sama.

****

             "Markojang, nyebelin!!! Kemarin lo maksa gue buat jadi pacar lo, tatapi sekarang kenapa lo malah begitu? Yaudah kalau emang lo tidak mau menjadi kekasih hati gue, oke ... Cowok di muka bumi masih banyak. Asal lo tahu Mar, gue emang gak doyan  duda  tatapi suami orang tuh idaman gue bangat."

Ralyn rasa Markojang tidak serius ingin menjadikannya ratu, dia sama saja seperti buaya di luaran sana hanya pandai mengucapkan kata semanis tumis pare, harusnya Markojang bahagia  Ralyn ingin menjadi kekasihnya tatapi ekspresi cowok itu malah nampak kebingungan.

"Bukan begitu Ralyn, Markojang yang tampan ini hanya terkejut terheran heran sumpah demi apa? Ralyn Aulia si janda bahenol mau jadi pacar gue? Lo lagi enggak bercanda kan, Lin!?"

"Apakah wajah gue terlihat bercanda? Yaudah kalau tidak mau. Sana lo pergi dari sini!"

"Lilin, tega mengusir jodoh sendiri hmm." Markojang sedih Ralyn mengusirnya, padahalkan dia mau bobo bareng janda bosen peluk guling terus.

"Lo ngeselin bikin gue emosi!!!"

Hari semakin larut tatapi rasa kantuk belum jua menyapa, Ralyn dan Markojang bergadang padahal besok harus sekolah. Markojang memang sudah biasa tidur larut malam ketika jam pelajaran tiba ia akan tertidur lelap sementara Ralyn tak terbiasa karena Markojang neduh disini dia jadi tidak bisa bokep alias bobo cakep.

****

            "Darimana saja kamu beban keluarga?" tanya Enya beliau adalah ibunya Markojang.

Malam telah berlalu, sebelum Ralyn bangun Markojang beranjak pulang, ia takut Enya dan Babeh khawatir Markojang kira mereka masih terlelap ternyata dugaan Markojang salah malas rasanya menjawab pertanyaan orang tuanya.

"Dari rumah janda muda aduhai, Enyaku cintaku," jawab Markojang yang sejujurnya.

"Astogee, ngapain lo di rumah janda? Emang dasar ya, Bapak sama anak sama saja. DOYAN JANDA! "

"Eh buset dah, si Babeh selingkuh sama janda? Cakep kaga Nya jandanya?"

Kalau saja janda yang disukai Babeh lebih aduhai dari Ralyn, Markojang akan berhenti mengejar Ralyn memangnya lelah hati Markojang tuh.

"Asal lo tahu Jang, sebelum Enya kawin sama Babeh elo, Enya adalah janda paling montok di kampung ini."

"Lah, kok kalian tidak pernah cerita? Trus Ojang punya sodara tiri enggak? " Markojang penasaran, apakah Enya memiliki anak dari suami pertamanya.

"Enggak Jang, sebab biarpun Enya itu janda tatapi masih perawan suami Enyak tidak pernah menyentuh Enya soalnya dia alergi cewek cantik Enya kan gadis paling bahenol pada masanya. Betewe nih ya, ngapain lo di rumah janda?"

"Bikin anak, ah mantap." Markojang asal bicara saja, tujuannya sih baik agar ia bisa mendapatkan restu Enya, Babeh.

"Gimana jadi anaknya Jang? Jang Ojang, Enya enggak melarang elo bikin anak tatapi nanti Jang setelah elo lulus sekolah gimana kalau dia hamil hmm."

"Sayangnya dia sudah hamil Nya, terus gimana? " Markojang harap Enyak memberinya restu agar ia bisa menikah dengan Ralyn.

"Pantas saja kamu jarang pulaaang ternyata oh ternyata nyangkut di rumah Janda."

****

Hanya 465 kata

Hehe Authornya lagi lelah sebab terlalu banyak tokoh antagonis dalam kisah hidupku:)

Cerita ini di tulis dalam keadaan tidak niat sama sekali, semoga suka dan terhibur.

Next gak nih??


𝑀𝑎𝑟𝑘𝑜𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 || 𝑺𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang