Ini cerita Markojang Sujajang sepupunya Ujang Sukiman, gak wajib baca Marpuah My Love dulu, sebab peran Markojang di sana sangat tidak ada gunanya")
****
"Fisikku memang tidak good looking wajahku juga memang tidak glowing, tatapi diriku ini bukan tukang ghosting .... Jika kau cari yang tampan aku kalah, jika kau cari yang mapan aku juga kalah, tapi jika kau cari yang setia akulah orangnya. Wajar karena engkau hampir sempurna hoa hoeeeee aseeekk asiiiikkk joooooosss!"
Burung-burung ikut bernyanyi mendengar suara Markojang yang teramat merdu. Suasana hati cowok itu sedang tak baik-baik saja, gelisah galau dan merana masih membanjiri jiwa. Markojang sudah memutuskan untuk berhenti berharap lagi pula untuk apa mempertahankan anak pungut enggak ngotak kaya Amira? Lebih baik sama yang lain stok simpanan Markojang mah masih banyak.
"Tante Jinggong Monyet, Om Bangsat keluar dong, Markojang ingin bicara," ucapnya seraya mengetuk pintu rumah mantannya.
"Heh anak Bagong, mau apa ke rumah gue hah!" berharap tante Jingga yang membukakan pintu, eh Markojang harus mendapat sambutan tak enak dari Amira si anak pungut gak tempe diri.
"Kedatangan gue ke sini ingin maling, nyopet, dan mencuri." sebenarnya Markojang ingin bertemu Om Satya untuk pamit, lantaran Markojang ingin mengundurkan diri jadi babu, Markojang serta sepupunya sudah mempunyai ide bisnis terbaru.
"Saking susahnya, lo sampai mau mencuri di rumah mantan? Gak habis pikir." Amira melempar yang pecahan seratus ribuan ke wajah buluk Markojang.
"Gue gak butuh duit orang tua lo! Gue Markojang mengundurkan diri jadi babu lo! Bilangin ke Om Satya."
Markojang malas, ia memutuskan untuk pulang saja. Melihat wajah Amira perut Markojang mendadak mual.
****
" Dari seratus sembilan puluh tiga negara, enam benua dan lima samudra, tujuh koma lima ratus sembilan puluh empat miliar manusia, tidak ada satupun yang mencintaiku." Markojang meratapi masib yang teramat malang ini.
Ujang jengkel, perilaku sepupunya itu minta di tampol, Morkojang rebahan dilantai dia berbicara tidak jelas. Markojang dilanda kegalauan sifat alaynya kumat lagi, Ujang yang ditinggal tanpa kepastian saja biasa saja, karena dia tau jodoh enggak akan kemana?
"Gini ya, karet ban. Pasti ada kok cewek yang akan tulus mencintai lo," ucap Ujang. Dia mencoba untuk menghibur sepupunya.
"Apakah ucapanmu sangat benar wahai gigi kuning?" Markojang berbicara ngawur rasanya Ujang ingin menjambak rambut botak sepupunya.
Daripada mendengar curhatan Markojang yang sangat tidak jelas ini, lebih baik Ujang menyantap makanan yang masak sendiri.
"Galau mulu, karet beha sepuluh ribu tiga. Mending makan, sedih hilang hatipun senang."
Markojang merinding ketakutan, makanan itu sangat mengerikan Markojang takut Ujang menghabisi nyawanya.
"Ujang anaknya Bapak Jajang Sukiman Sholihin dan Emak Rodiah Rupyah mengapa ada gunting dan pisau di piring makanan lo?" tanya Markojang, menu masakan itu tidak mengunggah selera sama sekali, cuma nasi dan mie instan porsi kuli.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑜𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 || 𝑺𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊 ||
HumorMencium aroma kentut Ujangganteng yang bunyinya brat breeeett bruuuutt cesss memanglah menyakitkan, tatapi ditolak janda muda lantaran wajah jelek kurang glowing rasanya lebih menyesakan dada. -Markojang Mencari Cinta. (Tak lelah mengejar cintamu...