17. Akhirnya.

36 12 21
                                    

Janda, semakin aduhai.

****

              Ralyn tidak pernah menyangka kisah cintanya dengan Markojang berjalan sangat mulus, setelah berfikir panjang ia sudah memutuskan untuk menerima Markojang menjadi belahan jiwanya. Kapan lagi jadi menantu orang kaya raya? Ah Ralyn sangat bahagia.

"Kedatangan saya kesini mau menghamili Ralyn, apalah kalian mengizinkan?"

Aduh mulut Markojang salah bicara apa yang akan mereka pikirkan? Kesannya ia seperti cowok yang kebelet asoy asoy beranak pinak.

"Kan gue sudah hamil," ucap Ralyn.

Duh kenapa jadi garing gini sih? Markojang jadi malu-malu meong otaknya tidak bisa berfungsi dengan baik. Mau melamar janda saja susah bangat.

"Maksudnya mau halalin Ralyn, maafkan mulut gue yang ceplas-ceplos ini."

"Saya sebagai Om nya, mengikuti apa kata Ralyn saja."

Marzuki akan melakukan apapun agar Ralyn bahagia, setelah lulus SMA Ralyn ingin kuliah tatapi keadaannya yang sedang mengandung membuatnya menunda dulu, jika Ralyn menikah ia tak akan kesepian.

"Jadi kapan kita nikah?" Ralyn bertanya.

Markojang senang bukan main mendengar ucapan Ralyn itu artinya janda aduhai idamanya bersedia menjadi istrinya cinta Markojang terbalaskan.

"Gimana kalau entar siang," ucap Enya ia tidak sabar untuk membawa pulang menantu cantik, sejak dahulu Enya sangat ingin memilki anak perempuan ah Enya bahagia bangat.

"Lebih capat lebih baik." Babeh setuju tatapi wajah Markojang dan Ralyn nampak kebingungan muka mereka tuh mirip monyet kebelet berak.

"Apa enggak terlalu dadakan ?" Markojang angkat bicara ia ingin menikah dengan Ralyn tatapi enggak sekarang juga. Hadeh pusing kepala Aa Kojang.

"Ralyn enggak punya gaun pengantin hiks." Ralyn menangis waktu menikah dengan Pengki ia hanya memakai baju biasa Ralyn ingin memakai gaun cantik seperti putri raja.

"Kan bisa beli." Enya juga tidak ingin terburu buru tatapi Enya terlalu takut Markojang meninggal gara-gara gagal nikah sama janda.

"Lilin enggak punya duit, Tante." tangisan Ralyn semakin menjadi janda itu guling-guling dilantai.

"Tidak usah pikirkan soal uang, ayo kita cari gaun pengantin paling bagus." Babeh mencoba untuk menenangkan Ralyn.

"Ayo Lin, gue temani lo beli gaun hehehe." Markojang mencubit pipi janda itu.

****

Masih di bumi

         "Kenapa Ralyn dan Markojang kawin dadakan sih? Kan Ujang yang tampan ini enggak punya duit buat kondangan apa gue kasih bh dan sempak aja ya? Sebagai kado spesial." Ujang bingung sendiri apakah dia harus kasih amplop kosong saja? Duh.

"Kualitas barang dagangan kamu itu jelek Jang, baru dipakai sekali udah robek enggak uwu yang ada kamu dikatain sepupu yang enggak modal! " Friska mengutarakan pendapatnya.

Wajah Friska sangat mirip dengan mantan kekasihnya, Ujang jadi rindu miris sekali Ujang jadi jomblo yang ditinggal mati, setelah move on dari Siska eh malah ditinggal nikah Marpuah nasib-nasib. Markojang sebentar lagi kawin ia masih setia menjomblo.

"Kan wajah Markojang burik, cocoklah kalo gue kasih dia sempak sepuluh ribu tiga sebagai hadiah."

"Iya juga sih Jang."

"Huaaaahhh jodoh gue dimana sih, Friska lo tahu enggak? Lo kali ya jodoh gue?" Ujang hampir gila memikirkan dimana jodohnya ia bosen jomblo terus ia juga mau uwu uwu bareng ayang.

"Gue sudah nikah Jang, hmm mungkin jodoh lo belum lahir."

"Hah iya kah?"

"Iya Jang."

"Setiap hari Ujang yang tampan ini berdoa semoga jodohku dijauhkan dari Kont*l yang jahat hiks srooott."

****

Di hati Janda

           "Aa Ojang emangnya harus bangat kita nikah sekarang? Gue belum siap gimana ya jelaskannya."

Jujur Enya dan Bebeh ingin pesta pernikahan Markojang dan Ralyn meriah mereka sudah berdiskusi dengan Marzuki selalu orang tua angkat Ralyn mereka semua sepakat pernikahannya dilaksanakan tiga hari lagi.

"Kita nikahnya tiga hari lagi Lin, dan enggak dilaksanakan disini tatapi di luar kota."

"Loh kok di luar kota sih? "

"Enya bilang supaya enggak ada yang tahu kehamilan lo, setelah kita menikah pun kita akan tinggal disana."

"Seru doang, jujur gue bosen tinggal disini hehehe."

"Lo serius siap menikah dengan gue? Enggak terpaksa kan?"

"Serius karena gue cinta sama Lo, Markojang."

Kebahagiaan menyapa aaahh ahhh senang bangat yang sebentar lagi mau kawin, yang jomblo pasti nangis dipojokan kamar.

Kasian.

🍂To be continue🍂

Next nya kapan kapan ya.

Jumpa lagi.



𝑀𝑎𝑟𝑘𝑜𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 || 𝑺𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang