18. Uwu.

39 11 30
                                    

Pacaran di tempat romantis  ❎

Pacaran di jamban ✅

Markojang mah gitu gak uwu.

****

           Ralyn dan Markojang berduaan di dekat jamban mereka tidak perduli aroma tai menyapa indra penciuman. Ralyn dan Markojang tatap bercumbu mesra.

"Kojang sayang kok bau kentut sih? Angin dari pantat siapa ya? Ah jadi pengen mencium gas berbau itu lagi."

"Kayaknya kentut si Ujang, kan sebelah kita jamban kayaknya dia sakit perut lagi berak."

Kentut Ujang aromanya memang menggoda iman sekseh bangat, Ralyn terkadang heran semenjak hamil ia suka ngemil upil, dan menghirup aroma kentut yang baunya seperti bangke.

"Ayang, aku lapar pengen makan yang pedes-pedes, Ujang sih segala kentut kan aku jadi pengen ngen."

"Ngen apaan sih Lin? Jangan bikin otak Markojang yang burik ini traveling."

"Ngemil maksudnya ayo skuy lah kita jajan, aku yang traktir."

"Emangnya Lilin punya duit?" Markojang bertanya, ia terkejut Ralyn ingin mentraktirnya makan, Ralyn kan miskin.

"Pinjam duit Aa Kojang dulu, kapan kapan Lilin ganti."

****

"

Woy teman macam apa kau Ralyn Aulia!!!" Enggak ada angin, ataupun badai Ujang datang marah-marah tidak jelas, cowok itu melempar handphone ke tempat sampah tanpa rasa sesal sedikitpun.

"Kenapa Ujang? Sempak sepuluh ribu tiga lo kaga laku? Saran gue lebih baik lo jualan kentut aja." Ralyn tak mau ambil pusing dengan tingkah laku sahabatnya itu, biarkan saja dia mau berbuat apa?

"Jahat hiks kenapa lo tega Lin, salah gue apa?" Ujang menangis sambil terisak dia tak kuasa menahan sesat tindakan Ralyn sangatlah keterlaluan!

Ujang tidak terima di perlakukan kejam begitu, selama ini dia sudah berbuat baik selalu menolong Ralyn dikala ia dilanda kesulitan, tatapi Ralyn malah menjualnya apakah ini yang dinamakan air susu kenyot dibalas air kencing kuda?

"Daripada lo marah-marah tidak jelas lebih baik minum arak, Markojang yang traktir."

"Iya sepupu ku sayang, duduk jangan marahin ayang mbeb nya Aa Kocang, kasian janda aduhaiku nanti dia cedih." Ujang kesal dia memukul kepala Markojang pakai botol bekas Marjan.

"MAKSUD LO APA? MENJUAL GUE BANGKE!!!"

Awalnya Ralyn iseng-iseng menjual Ujang di situs perbelanjaan online lumayan uangnya buat jajan seblak, punya teman daripada bikin darah tinggi naik lebih baik dijual aja.

Awalnya Ralyn iseng-iseng menjual Ujang di situs perbelanjaan online lumayan uangnya buat jajan seblak, punya teman daripada bikin darah tinggi naik lebih baik dijual aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ujang please deh, enggak usah marah-marah kan kalau laku uangnya bisa kita bagi dua," ucap Ralyn seraya mengelus lembut rambut Ujang.

"Eh, iya juga sih."  Ujang pasrah aja sekarang mah, bahagiakan orang lain kan dapat pahala.

****

       "Ralyn Aa Kojang mencintai kamu apa adanya, tidak perduli sekelam apapun masa lalu mu, maukah Ralyn Aulia janda paling bohay menjadi teman hidupku? "

Markojang sudah siap menikah ia berjanji akan terus menjaga Ralyn selamanya. Disaksikan indahnya langit senja yang kilaunya memanjakan mata, Markojang melamar janda idamannya.

"Asalkan Aa Kojang bisa belikan aku makanan enak setiap hari, Lilin bersedia menjadi taman hidup Aa."

"Jangankan jajanan enak, pabriknya pun bisa Aa beli asalkan Neng Lilin bahagia."

"Romantis bangat sih kamu." Ralyn mencubit pipi Markojang karena gemas.

Jika kamu jelek yasudah jelek aja.

Canda.

Jika kamu jelek setidaknya kamu kaya.

Jika kamu jelek dan tidak kaya setidaknya kamu berkerja keras menggapai kesuksesan supaya mapan.

Sebab wangi uang lebih menggoda daripada aroma kentut ayang.

****

🍂To be continue🍂

Mau mengumpulkan uang yang masih menunggu cerita ini update.

𝑀𝑎𝑟𝑘𝑜𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 || 𝑺𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang