15. Asekk.

37 19 57
                                    

Titik titik kurung buka, Lilin cantik Aa suka.

****

          "Lilin, sayang jalan-jalan yuk." Markojang gabut di rumah enggak ada kerjaan terkadang ia melupakan satu fakta jikalau dia hanyalah pengangguran beban keluarga yang pekerjaannya hanya halu sambil rebahan doang.

"Males ah diluar panas bangat, memangnya lo mau belikan gue jus jengkol toping telur naga hah?" Hati Markojang nyesek bukan maen ditolak lagi sama Ralyn padahalkan ia cuma ingin menghabiskan waktu bareng calon istri.

"Motor gue lumutan gara-gara kelamaan gak boncengan sama ayang, ayo Lin kita jalan-jalan keliling dunia kuy lah gue mohon."

"Iya deh gue mau jalan sama lo, dengan satu syarat kita makan dulu gue sudah masak banyak nih, lo sudah makan atau belum ?"

Jujur Ralyn juga sangat bosan hanya ngurung diri di kontrakan sendirian tak ada kegiatan. Tatap disini bosan keluar males entahlah Ralyn tak paham dengan dirinya sendiri bawaannya ingin bermalas-malasan terus sampai mampus.

"Sudah dua hari belum makan."

"Lah?"

"Belum diingatkan sama Ayang Lilin hmmm."

"Yaudah kalau gitu makan gue suapin deh."

"Makasih tayang muah." Karena khilaf Markojang jadi mengecup pipi tembam Ralyn.

****

Masih di bumi.

         Markojang galau sebab tidak jadi jalan-jalan lantaran Ralyn dijemput cowok lain, ah hati Markojang sakit bukan maen.

"Masih disini, dekat colokan sambil internetan." Markojang rebahan, dia sangat mencintai kasurnya sampai enggan ngapa ngapain.

"Etdah kelakuan jomblo jelek mirip pantat penggorengan! Kerja sono biar enggak beban orang tua terus." Bacotan sepupu buluk enggak ngotaknya membuat Markojang ingin menghilang dari dunia.

"Bukannya gue enggak mau kerja tatapi gue hanya menghargai perjuangan Enya Babeh, masa mereka sudah kerja keras banting tulang biar anaknya gak susah gue malah cari duit sendiri."

"Buset dah!!! Bukan maen."

Kedatangan Ujang kemari hanya untuk mengejek Markojang ah pasti menyenangkan melihat wajah kusut Markojang aw.

"Sana pergi, urus bisnis sempak sepuluh ribuan lo! Jangan pernah menginjakkan kaki di kamar gue lagi. "

"Idih ngusir, kuy lah kita mabok Marjan lagi." Mabok Marjan ah mantap Ujang sampai teler masuk rumah sakit untung gak meninggal.

"Kuy kali ini gue campur tuh sirop pakai racun sianida supaya lo cepat pulang kampung ke akhirat."

"Anjay gurinjay." Ujang melempar boneka kadal ke wajah Markojang.

"Ayo jadi kaga mabok Marjannya, gue enggak sabar lihat lo mati." Markojang ingin segera menghitung duit selawat.

****

Kampung kentut wangi.

Pukul 18.55 WIB

       "Cowok yang sama kamu itu siapa Lin?" tanya Marjuki William, beliau sudah Ralyn anggap seperti Ayahnya sendiri.

"Namanya Markojang jujur aku suka dia tapi ... "

"Lebih baik kamu sama Om saja, dia terlalu buluk buat kamu yang cantik seperti bidadari."

Lebih baik jomblo seumur hidup daripada harus jadi istri ke lima Om Juki, membayangkannya saja sudah ngeri. Bulu anu Ralyn merinding.

"Enggak mau ah, masa Janda muda aduhai kawin sama aki aki peyot."

"Bercanda Lin, hehehe."

"Tapi bercandanya Om enggak lucu tahu."

"Iya tahu, Om kan bukan badut ancol, gak pinter melawak, btw apa sih yang kamu suka dari Markojang?"

"Dia itu lucu, tapi lucunya beda bikin aku jatuh cinta."

"Cie keponakan Om sedang jatuh cinta nih." pipi Ralyn merah merona di goda Om Juki.

"Aku merasa gak pantas buat dia, Markojang tuh kaya raya sementara aku cuma pengacara alias pengangguran banyak acara."

"Tapi Om yakin hubungan kalian bakal mulus tanpa hambatan Lin."

"Maksud om? " Ralyn bingung.

"Orang tua Markojang sudah bahas pernikahan kalian ke Om."

"Hah?"

****

🍂To be continue🍂

L
A
N
J
U
T

G
A
K
?



𝑀𝑎𝑟𝑘𝑜𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 || 𝑺𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang