Berhubung Ian sedang bosan ia hanya duduk di sofa dan melamun, dia kesal karena dari tadi Jeko tidak memerhatikan nya. Semua orang buruh perhatian bukan? Biarpun Hubungan mu sudah berabad abad. Dia kesal tapi dia juga tidak bisa berbuat apa apa. Hari ini hari minggu. Ian lalu membuka hp dan melihat jam. Padahal di dinding sudah terpasang jam tapi dia tetap melihat jam lewat hp nya. Jam menunjukan jam 4 sore lewat 10.
Ian bosan. Ian ingin sesuatu yang lain. Padahal ini hari minggu Mas Jeko terus terusan sibuk dengan hp nya. Katanya ia mau bermain game sebentar tapi nyata nya dari pagi ia memegang hp nya terus. Dia pun melupakan dan melewatkan makan siang yang sudah Ian buat. Dia sedih, dia ingin marah tapi ini akan terlihat egois karena Mas Jeko juga butuh refreshing, karena dari senin dan sabtu terus terusan kerja, dari pagi buta sampai pulang diatas jam 11 malam. Begitu terus bulan bulan ini. Ian ga sempat bertemu nya beberapa hari ini karena Ian selalu bangun jam 5. Sedangkan Mas Jeko sudah bangun jam setengah 4 lalu berangkat jam 5.Tapi Ian rindu. Akhir akhir ini hubungan mereka agak goyah. Ian takut jika mereka harus berpisah.
"Mas... Jee...ko..?" dia memanggil Mas Jeko pelan. Tentu tidak ada jawaban karena suara Ian sangat pelan. Dia capek juga mencari perhatian pada Mas nya.
Ian beranjak dari sofa lalu ke dapur dan mengambil puding di kulkas. Dia memakan semua yang ada dipiring setengah piring makan puding ia habiskan seorang diri.Lalu dia menutup kulkas dan pergi menghampiri kamar mereka berdua. Dia hanya ingin tidur.
"Mas. Gimana? Udah menang?" tanya Ian pelan.
"Hehehe." hanya tawa pelan yang keluar dari mulut Mas Jeko.
"Ian muk tidur. Misi dong Mas." dia menyuruh Mas Jeko bergeser sedikit. Lalu Ian berbaring disebelah Mas Jeko. "Mas main apa Mas?" Ian bertanya tapi tidak ada jawaban dari Jeko. "Main bareng yuk Mas." Ian mengajak Mas Jeko nya untuk bermain bareng tapi jawaban yang keluar dari mulut Mas Jeko...
"Ahh berisik lu. Jadi kalah kan?" lalu Jeko pergi dari kamar tidur mereka dan menuju ruang tamu.
Tentu Ian sangat kaget mendengar bentakan dari Mas nya. Ia tak pernah dibentak setelah 1 tahun ini. Tapi mengapa...
Air mata Ian pun menetes tanpa sadar. Mas Jek nya Ian kenapa?? Kenapa Ian ga pernah dipanggil dengan sebutan Meng lagi?Jeko menuju ruang kerjanya dan mengambil sesuatu dari tas kerja nya yang selama ini ia pakai untuk bekerja.
Dia mengambil bungkusan kecil dan membawa ke balkon. Lalu ia duduk dan menikmati senja. Lalu ia menyetel lagu sambil bermain game lagi.Kembali ke Ian. Ia masih meringkuk di kasur nya, dingin... Ian ingin dipeluk lagi sama Mas Jek. Ia lalu menangis tersedu sedu. Tapi kucing nya yang sedari tadi diatas lemari mengahampiri Ian dan tidur disebelah Ian. Nama kucing nya Tiger. Tapi Mas Jeko biasa memanggil dengan sebutan TAI.
Betapa menyebalkan cowok itu! Pikir Ian kesal.
Lalu ia kembali menangis. Ia kangen Mas Jek yang dulu. ....
Ian dengan cepat duduk dan menghapus airmata nya. Lalu dia beranjak dari kasur dan membuka pintu. Ia mencari Jeko tapi ia tidak menemukan Mas Jek nya dimana mana.
Tapi ia Melihat bayangan Mas Jek nya sedang berada di balkon. Huuuh kukira dia pergi keluar tanpa pamit. Lalu Ian membuka pintu balkon dan melihat sesuatu di tangan Mas Jeko. Ya itu adalah. sesuatu yang oanjang dan berwarna putih ada sedikit kecoklatan di atas nya.Ian shock! Dia ingin marah dan merebut benda itu . Mas Jeko terlihat panik mata nya terbelalak.
Muka Ian sudah merah karena menahan emosi.
Ya. Itu adalah.MARSHMELLOW kesukaan Ian!
"Ian MAU!!!!" dia langsung teriak saat itu juga.
"Gaada gaada Mas punya ini!"
"Bagi bagi Mas! Itu kan kesukaan ku!" teriak nya lagi.
"Mahal ini! Babi rakus!" Mas Jek meledek Ian sambil mengangkat hidung nya mirip babi.
"Pelit lu asu !" Ian lalu merebut permen itu dengan kecepatan cahaya.
"Akh! Tidak! punya Mas ini ah mahalkl aghh!" Mas Jeko tidak ada tanda tanda mau mengalah dengan Ian. "Tolong dong kemaren Ian udh ada ini bagian Mas!"
"Gamau!!!! minta segigiit!" dan Ian lah yang mendapatkan Marshmellow kesukaan mereka berdua itu. Jeko sangat kesal dibuatnya. Ian mengendus endus Mas Jeko dengan jijik. "Mas! Huek! Mandi sana bau banget. Bau orang miskin tau ga!" Ian lalu meleletkan lidah dan pergi begitu saja. Ia kesal karena Mas Jeko tidak pernah mau berbagi permen dengan nya. Tapi ia suka berbagi uang dengan Ian. Ian tahu itu permen limited edition dan sangat mahal. Memang benar segala nya gabisa pakai uang. Mau uang sebanyak apapun permen itu terbatas juga. Tapi emg enak banget ih!
Lalu Ian kembali kekamar dan merebahkan badan nya. Lalu ia membuka baju nya lalu pergi tidur.
Mas Jeko lalu masuk dan loncat ke kasur yang sedang ditempati Ian. Ian tentu protes. Dia sedang tidak mau diganggu. Lalu tiba tiba Jeko mencuil nenen Ia kasar.
"Ah sakit Mas!""Aelah lebay lu jamet."
Ian lalu diam saja dan membelakangi Mas Jek. Ia ingin tidur tapi Mas nya selalu mengganggu nya sekarang.
Lalu tiba tiba Mas Jeko membuka selimut yang Ian pakai dan menggigit nenen nya yang terpampang jelas setelah selimut nya dibuka. Dia menggigitnya dengan gemas.
"Ahhh ahhh! Mas apasi!"
"SEGIGIT AJA!" Jeko meniru Ian yang tadi dibalkon yang mencuri permen nya.
"Ahhh ahhh sakit!" Ian meringis geli agak enak tapi ia tak tahan. Dia memegangi kepala Mas Jeko mengkode untuk melepaskannya. "Udahh udah ah mas! Mas bau sperma! Jijik!"
"Permen Mas sama kamu udh diambil sih. Jadi gantiin dong. Tapi kamu cuma punya permen dada gimana niih?" Jeko meledek Ian balik.
Lanjut prat dua.
Pot dulu ya syantik
:"*
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasusu Gaje (Pasangan suami- suami gajebo)
Short Story"Dek minta susu." "Nih!" "Bukan tete kamu ah! Suudzon sih ah!" "Idlih blang aje mao." Mas Jeko dan Dek Ian, mereka pasangan suami yang mesra dan selalu menempel terus satu sama lain. Dan kejadian kejadian reallife di setiap hari nya. Lucu mengemask...