Jeko pov
"Mas Jek!" seperti biasa dengan lantang Ian meneriaki Mas Jeko nya.
"Paan?"
"Napa males malesan aja sih! Tolong ngepel in lantai kamar dong!" Ian meminta.
"Kenapa?"
"Kan tadi malem heboh! Lu si! Anjing lu! Napsuan si. Huh!" Ian marah lalu pergi keluar apartemen. Jeko hanya menghela nafas. Yaah emg salah nya tapi kan gausah harus dimarahin jugaa.
Uh! Mles bet ngepel lantai cih.
Gua dengan berat hati mengambil pel lantai lalu mengepel lantai hingga bersih. Dan mengganti sprei dengan yang baru. Permainan yang seru tadi malem ck ck ck maaf ya Ian... HeheheFlasback.
"Ahh mas mass mass! Aughh." Ian mendesah keenakan saat aku memberikan vibrator yang baru kubeli. Wah seksi sekali dia memohon dan mendesah keenakan, dibawahku.
"Enak ya? Duh kamu ini jangan desah gitu dong." Gua menjilati puting pink nya yang mengeras disana. Ian yang kembali tersentak keenakan mendesah semakin kencang.
"Ahh, lagi terusinn. Mas Jek nakal! Aahhh!" Ian terus terus manja manja dengan ku. Ya gua sih udh keluar daritadi tapi dia belum makanya dia kukasih mainan ajaib disini. Hehe.
"Makin lembut lubang nya noh. Hehe."
"Dikitt lagi mas ah. Dasar nakal!"
"Dih kamu yang nakal lah sayang. Kamu yang desah loh."
"Ahhh! Ahhhhhhhh! Umnn." Crot. Ian yang mengeluarkan semua sperma nya dilantai dan di selimut mengagetkanku. Ya saat ini gua sedang berdiri dan Ian berada di pinggir kasur. Oleh karena itu benih benih dia langsung mengenai lantai.
"Umm? Enak?" tanyaku
Ian menganggukkan kepala. Dia lemas dan memberi kode pada ku untuk berpelukan. Atau bisa disebut dengan cuddle. Ian suka cuddle. Dia tidak suka sex tapi kalo desah dia yang paling kencang.
"Masss.."
"Apaan meng?"
"Aku mau es buah bikinan Mas Jek boleh ga?"
"Boleh dong masa ngga. Sekarang apa besok?" tanyaku.
"Besok lah ih sekarang mah sama Ian aja. Ian mau di cuddle sampe tidur." Lalu Ian mendusel ke dadaku dan memeluk ku sangat erat.
"Sipp. Ga bersih bersih dulu?"
"Besok ajaa aku capekk."
Dan akhirnya Ian tertidur lalu gua membersihkan badan sendiri. Habis itu gua langsung kembali pada Ian dan tidur bareng disitu. Bersamanya. Ian sangat menggemaskan saat ini.
Flashback selesai.
Clek terdengar suara pintu apartemen terbuka. Tak lain dan tak.bukan pastinya Ian.
"Masss!" teriak Ian lagi.
"Apaan?" gua buru buru keluar kamar sambil memegang pel.
"Es buah nya ihhh buatin!" brak! Ian kembali keluar dan membanting pintu.
"Ian!" gua yang kesal karena Ian seenak jidat saja menyuruhnya ini itu ini itu. Tapi tak apalah terserah dia toh cuma es buah. Selesai mengepel kamar gua langsung menyiapkan bahan bahan es buah untuk Ian. Yahh seadanya yang di dapur aja gausah mewah mewah.
Selesai membuat nya kumasukan es buah nya kedalam kulkas. Ian tak kunjung pulang padahal jam sudah menunjukan angka 18:23. Cih!
Clek! Pintu terbuka lagi. "Emmaas!" Ian kembali memanggilku.
"Ini es buahnya udh!" kataku jutek.
"Kok marah!"
"Lu jutek..."
"Yaudah!"
"Lah... Yaudahlah."
"Hweeee." Ian menangis kesal. Gua tau dia pura pura tapi entahlah.
"Yeuu nangis. Cupp cuppp jangan nangis malu diliat tetangga." kataku langsung memeluk kepala nya lalu mencium pucuk kepalanya dengan gemas. "Mau cuddle?"
Ian mengangguk. Wajah nya langsung berseri seri. Lalu dia memilih tempat bercuddle ria di sofa depan tv.
"Hehe...." Ian tersipu malu lalu dia telentang di sofa dan menyuruhku untuk meniduri nya
Kuturuti tapi tak bertahan lama gua sudah ditendang jauh jauh karena dia tidak bisa napas. Ya salah kau!"Katanya cuddle?" tanyaku.
"Ih gabisa napas dahlah." Ian berdiri lalu menghampiri kulkas dan menuangkan es buah nya kedalam gelas. "Mas sini deh." dia memanggil tentu saja gua bergegas untuk melihat ada apa.
"Iya?"
"Sini eh!" dia terlihat cemberut dan memakan buah buahan yang ada dalam es. Lalu dia memakan es batu bulat yang berada dalam es buah itu.
Ku mendekat padanya. Lalu cupp! Ian menyipok ku. Dingin... Dan panas, es batu tersebut lalu berpindah ke mulut ku! Ah! Enak. Cipokan yang semakin panas mencairkan es batu dalam mulut kita berdua.
"Emhh. Umhhh. Clep clep." cipokan demi cipokan kita memindahkan es batu dari mulut kemulut dan akhirnya es batu itu mencair.
"Hahaha Mas mukanya merah!" Ian tertawa terbahak bahak. Gua yang malu tersenyum tersipu sipu. Aneh memang kelakuannya tiba tiba marah tiba tiba minta ninaninu! Huh dasar Ian!
"Adek mah ah nakal nih ya kamu!" gua pura pura marah lalu menakuti Ian. Ian yang nakal langsung berlari cepat kearah kamar kita dan bersembunyi di balik selimut. Lucu... Jika aku menjadi penculik aku akan menculik nya lalu memakannya saking gemas nya. Huaaargh! Lalu gua melompat kearah selimut dan memeluk Ian agar dia tidak kemana mana.
Vote komen ya besti.
Mohon maaf hiatusnya long lasting banget. Sibuk rebahan.🙏🏻🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasusu Gaje (Pasangan suami- suami gajebo)
Short Story"Dek minta susu." "Nih!" "Bukan tete kamu ah! Suudzon sih ah!" "Idlih blang aje mao." Mas Jeko dan Dek Ian, mereka pasangan suami yang mesra dan selalu menempel terus satu sama lain. Dan kejadian kejadian reallife di setiap hari nya. Lucu mengemask...