Bertengkar (2)

9.4K 419 27
                                    

Mas Jeko Pov

"Mas tau kan? Si Wahyu?" tanya dia tentang masalalu gua. Ada apa ya?

"Iya tau lah." jawab gua. Rada panik sih. Panik ga panik ga? Panik lah masa enggak.

"Mas kenapa chat dia lagi sih? Trs juga masih chat sama Zain, kan kita udah nikah itu kan dulu rival (musuh) aku Mas!" jawab nya lantang di cafe dengan wajah merah ingin nangis.

"Lah dek itu bukan Mas yang chat mereka, mereka sendiri katanya mau reuni bareng anak SMA. Gitu aja ga lebih lagian gua ga ada perasaan sama mereka Dek."  jawab gua yaaa sejujur jujur nya.

"Tapi apaan tadi chat nya, kamu ngapain vc dia pas aku pergi belanja ?"

"Dia yang minta dek.."

"Aku masih ganjel sama jawaban mas. Titik masih marah aku. Sudahlah." marah lagi.

"Biar gua jelasin detail dong kamu jangan marah marah gajelas begitu. Lagian salah mu liat chat orang lain tanpa sepengetahuan gua." yak gua mulai menaikan emosi.

"Apa?! Mas sendiri kalo ada yang chat cewek langsung blokir di hape ku, padahal kan cuma mau kenalan. Harus nya aku yang cemburu mereka berdua kan suka sama Mas Jek!"

"Apa? Lu gatau sih mereka udah punya seme masing masing lu gausah cemburu kek gini deh, aneh tau ga?" gua kesel lah. "Gajelas lu Dek."

Brak! Drap drap drap. Dia lari ke pintu keluar, tentu saja kami jadi sorotan para tamu disini. Kira kira aku salah apa lagi sih.
Ntahlah aku menaiki mobil ku dan kulaju dengan cepat ke tempat tinggalku.
Sesampai nya di dan dia tidak ada gua sangat khawatir takutnya dia tertabrak mobil dan tersesat oh kucing kecil ku yang malang. Tapi tenang saja gua udh siapin pelacak lokasi di hp nya pasti ketahuan.
Dan benar saja ku datangi tempat itu.

Dia ada di taman, bisa dibilang ini taman kenang kenangan kami dulu, dulu sendal jepit nya putus lalu kugendong sampai ke tempat parkiran. Ya Kebun Raya Harapan. Kalian tahu? Tempat ini dari taman ke parkiran itu sangat jauh. Yaah bisa bayangin dulu gua sebucin apa.

Dia ada dikursi putih dibawah rimbunan pohon yang lebat. Seperti nya dia memakai  headset nya makanya tidak akan mendengar aku jalan kesana.

Ku jalan kesana lalu tiba tiba kupeluk dan kucium lembut dari belakang.

"Ah! Goblok!" nahkan mulut nya yang nakal malam ini akan ku suruh menyumpel sesuatu yg panjang dan besar.

"Disini rupanya anak kucing ku? Kenapa lari begitu saja? Naik apa tadi?" tanyaku pelan.

"Gwe naik angkot tadi gausah sok peduli deh, dulu aja cuek." jawab dia angkuh.

"Dek. Pulang yuk panas disini ga ada kasur." ajak gua buat pulang kerumah.

"Kasur aja terus di pikiran kau!"PLAK! yap digetok oleh anak kucing mungkin tidak terlalu buruk.

Dia menurut tapi sebagai ganti nya gua harus menggendong dia. Shit flashback. Tentu saja buat dia indah lah buat gua? Berat cuyyy mana pas nikah sama gua, berat badan nya nambah lagi. Tapi tak apa lah untung gua mencintai nya. Jadi rela aja panas panasan gendong anak kucing raksasa.

Sesampai di apartemen gua. Dia langsung mencuci kaki dan pergi kekamar gua.

"Mass sini deh."

Hehee jatah gua nambah dah.

"Mas.pel.luk .do.ng." avv muka nya yang merah ingin sekali ku lahap.

"Uluuu ciniii." langsungku tindih badan nya dan kucium ujung hidung nya lembut.

"Jangan genit dah, om." bjir flashback.

"Iya Ian ku sayang." ku elus punggung nya lembut. Dan membenarkan posisi kita menjadi tindih tindihan dia diatas dada ku sambil memainkan jari nya di dada ku.

"Mas jangan chat mereka aku gasuka. Sama gasuka nya kaya mas kalo aku dichat sama cewek ga kenal." katanya membuka pembicaraan.

"Oh meng ku gasuka? Iyaudah lah blokir aja mereka yah?" tanya gua.

"Iya." jawab nya singkat. "Haaaahhhhh."

"Mulai seminggu ga dapet jatah!"  peringati dia  sambil membesarkan suara nya.

Shit 😭

"Iya deh gapapa ga dapet jatah bisa ngebokep." jawab gua santuy.

"Ahh! Mas gaboleh nonton bokep!!!!" panik dia.
"Iya deh nanti malem dapet tapi aku capek!"

"Iya iya tapi gua mau minta maaf dulu ke meng ku," ku elus kepala nya pelan.  "Maafin gua ya tadi teriak teriak ke Ian. Maaf juga udh bikin kamu khawatir. Janji ga bakal diulangi lagi deh. Kalo mau blokir mereka gapapa kok. Rela, tapi Ian jangan sedih dong. Yah? Janji yah sama Mas Jeko mu ini? Kita kan keluarga harus saling berbicara kalau ada yang salah kita bukan anak kecil lagi sayang."

"Hehe, luv yu mas." senyum dia tulus,  mendekat, dan mendekat. Cuppp. Dia.mencium.bibir.ku . "Ian maafin tapi peluk yang kenceng yah?"

Kupeluk dia erat erat. Pipi nya yang sudah menjadi seperti tomat, mata nya yang sipit. Hahhh kamu membuatku terbang ke dunia awan.

"Jangan nangis ya." muah kucium jidat nya lama.

"Mas.... Ian mau bobo selimutin dong, dingin..."

Kuselimuti anak kucing milik ku ini dan kupeluk  hangat. Sampai kita berdua tertidur pulas.

 Sampai kita berdua tertidur pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucu nya :3

Vote dong

Pot dulu :"(

Pasusu Gaje (Pasangan suami- suami gajebo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang