14. Via Takut

11 1 0
                                    

Asyira duduk termenung di tempat duduknya memperhatikan lepangan futsal dan melihat semua beberapa aktifitas disana. Lamunan Asyira tiba-tiba terbuyarkan karena Via tiba-tiba datang dan langsung mengambil tasnya yang berada di samping tempat duduk Asyira.

"Vi lo mau kemana?" Tanya Asyira.

"G-gue nggak mau duduk sama lo lagi Ra." Jawab Via sambil menduk seakan takut kepada Asyira.

"Kenapa?" Asyira lantas berdiri dari duduknya.

"G-gue ta-takut sama lo Ra. Gue sering di bully sama orang-orang seperti kalian, dan g-gue santapan yang bagus buat lo bully Ra, g-gue culun, g-gue lemah, g-gue mis-". 

Asyira yang tak sanggup mendengar lebih lanjut kata-kata Via lantas memeluknya. 

"Gue minta maaf Vi nggak jujur sama lo. Tapi gue nggak pernah pandang lo serendah itu." Asyira melepaskan pelukannya kepada Via lalu memegang kedua pundak Via melihat lebih lekat gadis lemah di hadapannya itu. "Gue  jahat Vi gue emang nggak pantes temenan sama lo. Lo orang yang baik Vi sedangkan gue..." Asyira memalingkan wajahnya mengingat kembali siapa dirinya. "Gue hanya orang jahat Vi, gue jahat. Tapi..." Asyira kembali memandang Via. "Gue minta sama lo jangan pernah benci gue dan jangat takut sama gue Via."

Via memandang manik mata Asyira, tidak ada kebohongan disana Asyira bukan orang jahat dia baik sama Via mengenalnya Asyira yang selalu melindungi dia dari Auris. "Maafin gue Ra." Via lantas memeluk Asyira dan terisak dalam pelukan gadis itu.

***

Asyira berjalan memasuki sebuah gedung yang bertuliskan Summer Dissert and Cofe, ia memandangi orang-orang yang berada dalam resto tersebut hingga matanya tertuju kepada 2 orang cewek yang sepertinya sedang menunggu dirinya.

"NAILA..." Teriakan itu kembali tersengar dan menulikan telinga Asyira bahkan bukan hanya ia beberapa pelanggan di resto itu juga turut menutup telinga mereka.

"Cempreng banget sih lo berdua, kalah tuh sama toa mesjid." Ucap Asyira sambil terus berjalan ke meja yang mereka telah tempati.

"Yah kita kangen Anjir, kita cariin lo selama ini eh ternyata lo pindah nggak begitu jauh gue kira lo udah keluar negeri ngurus butik Bunda lo." Kata Delina panjang lebar.

"Betul tuh kata Delina, mana tadi pagi lo ngusir kita berdua lagi, dasar nggak punya hati lo." Sambung Felin tak mau kalah mengingat kejadian tadi.

"Jadi semua anak-anak SMA ASTORIA udah tau." Tanya Asyira sambil menyeruput minuman yang berada di atas meja mereka.

"Jus mangga gue anjjir." Delina langsung menarik jus mangganya dari hadapan Asyira.

"Iyah mereka semua udah tau, dan lo tau sendiri ada berbagai macam respon". Jawab Felin lalu meminum Jus applenya.

"Gue nggak peduli respon mereka." Perkataan Asyira memang benar ia tidak lagi mengurusi hidup orang sekarang ini ia lebih baik memikirkan dirinya.

"Gue kira lo bakal suruh kita buat kasih bogeman sama mereka yang seneng lo pindah." Ucapan Delina membuat Asyira terkekeh dan itu tentu saja mengundang perhatian bertanya-tanya dari kedua sahabatnya ini.

"Gue udah bilang gue nggak peduli." Asyira memperhatikan kedua sahabatnya itu secara bergantian. "Kalau gue bilang gue udah berubah kalian percaya?" Petanyaan Asyira membuat jus yang sedang diminum oleh Delina lantas muncrat keluar.

Delina dan Felin lantas saling melempar pandangan dan tertawa terbahak-bahak.

"Lo ngomong apa sih Nai, jangan becanda deh." Felin lalu mengambil jus applenya lalu meminumnya.

"Gue udah nggak mau bully orang lagi."

Sekarang bukan Delina lagi yang memuncratkan minumannya melainkan Felin apa sekaget itu mendengar perkataan yang kelau dari mulut Asyira?

Bad AttitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang