Mereka memakai mobil Kia Sadena yang dapat menampung 9 orang.
Karel menyetir mobil dan disampingnya terdapat Fathan.
Di barisan kedua terdapat Asyira, Felin dan Via dan di barisan ke 3 terdapat Rafka, Arta, Delina dan Midya.Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai Bogor mereka semua turun dengan wajah yang sangat bahagia sepertinya tidak sabar untuk segera sampai ditujuan.
Semua sibuk dengan aktifitas masing-masih seperti sekarang Asyira dan Via sedang menonton comedi di layar hp mereka, Felin sedang menelpon dengan orang tuanya dan Arka yang sedari tadi merecoki Delina.
"Yakin lo anak buah papa lo jemput kita di sini?" Tanya Karel kepada Fathan pasalnya sekarang mereka tengah berada di daerah yang tidak begitu ramai lebih tepatnya seperti hutan.
"Katanya sih di sini udahlah tunggu aja".
"ARKA SETAN SINIIN NGGAK BEDAK GUE." Teriak Delina membuat semua teman-temannya menutup telinga karena suara cemprengnya itu.
"Ambil lah kalau bisa." Balas Arta.
"Ini tas gue." Ujar Rafka dan langsung memberikan tas ranselnya kepada Via. Via hanya melongo ia diam masih kaget dengan perlakuan Rafka.
Asyira lantas mengambil tas ransel Rafka dan ia lempar kepada empunya. "Apa-apaan lo! Bawa sendiri lah kenapa lo kasi Via?"
"Bukannya Via kacung lo eh badut lo? Yang bisa lo suruh-suruh? Bagi dua lah jangan pelit nanti gue juga bayar tenang aja."
"Via bukan kacung gue apa lagi elo! Dia sahabat gue!" Tekan Asyira kepada Rafka.
"Owh. Waw. Seorang Naila Asyira Qweelyna sekarang sahabatan sama anak cupu? Nggak salah denger gue?"
"Rafka mending lo enyah deh dari hadapan gue. Gue nggak ada waktu ladenin orang nggak punya otak kayak lo." Asyira menarik tangan Via untuk keluar dari mobil.
"Bukannya elo yang nggak punya otak selama ini? Lo sering bully anak-anak bahkan udah nggak bisa dihitung lagi anak-anak sekolah kita yang keluar karena terpaksa." Perkataan Rafka membuat Asyira terhenti tak melanjutkan langkahnya.
Asyira hendak memajuki Rafka namun tangannya dicekal oleh Via yang sekarang telah menangis.
"As-asyira udah ayo kita pergi nggak usah ladenin dia." Ujar Via menahan Asyira.
Asyira membalikkan badannya menghdap Via yang masih menangis dan melap air matanya. "Gue bakal ubah lo biar nggak cupu lagi." Asyira menenangkan Via yang masih menangis.
Asyira kembali menghadap Rafka. "Puas lo?"
"Den Fathan."
"Den Fathan."
Teriak dua orang yang entah siapa ia pun tak mengenal mereka namun melihat dengan jelas kedua orang itu mengenakan baju yang terdapat foto Fathan dam ada tulisan Welcome Fathan Asyira membuat Fathan yakin bahwa mereka adalah orang suruhan ayahnya.
"Wihh Welcome Fathan Asyira. Kaya mau bulan madu aja." Celetuk Arka dan terkekeh sendiri membaca tulisan dari baju kedua orang itu.
"Lucu." Balas Delina lalu berjalan duluan mendahului Arka.
"BICIT LO." Teriak Arka tak terima.
"Hai pak. Bapak suruhan papah saya?" Tanya Fathan kembali memastikan.
"Iya den kita disuruh jemput aden dan teman-temannya." Ucap salah seseorang. "Oh iya den nama saya X panggil saja X." Ucap seseorang yang berbadan gembul itu.
"E K S pak?" Eja Arka.
"X den X." Ucap X sambil menyatukan jari telunjuk kiri dan kanannya membentuk huruf X.
![](https://img.wattpad.com/cover/269499875-288-k283252.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Attitude
Novela JuvenilNaila Asyira Queelyna gadis yang selalu mengubah rambut hitamnya menjadi warna ungu jika akan melakukan sesuatu yang buruk. The Qween Of Demon adalah julukannya ia bukan hanya terkenal di sekolahnya tetapi di seluruh SMA yang ada di Jakarta pasti me...