11. Confidential

4 1 0
                                    

"...SMA Angkasa di diskualifikasi karena jelas-jelas telah curang dalam permainan dan juga setelah saya selidiki ternyata kapten dari tim mereka atas nama Alex bukanlah siswa dari SMA Angkasa melainkan pemain bayaran." ujar Pak Musfa panjang lebar kepada mereka.

"Yeesss, Rasain emang yah sepintar-pintarnya mereka nyembunyiin bangkai pasti bakal kecium juga." Ucap Rafka dengan senang.

"Bahkan itu masih belum cukup di bandingkan keadaan Fathan saat ini". Balas Arka geram.

"Sudah-sudah, intinya kalian harus persiapkan diri untuk maju ke babak selanjutnya tunjukan kepada mereka semua kalau kita memang tidak bisa terkalahkan. Bapak keluar dulu". Pak Musfa memberikan semangat kepada mereka.

"Pasti pak." Jawab  mereka bersamaan.

"Gue rasa kaki gue juga pasti bakal baikan dalam waktu 2 minggu kedepan". ucap Fathan yang memandangi kakinya diperban. 

"Pastilah gue rasa juga kaki lo nggak parah parah amat". Ujar Arka dan memukul kaki Fathan dengan sengaja.

"AAWWHHH. Sakit bangsat." Ringis Fathan dan Arka hanya tertawa melihat ekspresi kesakitan dari Fathan.

PYARRR...

Suara pecahan gelas yang di timbulakan dari brankar sebelah yang hanya dibatasi oleh tirai mengagetkan mereka semua. Hingga akhirnya Karel membuka tirai tersebut dan betapa terkejutnya mereka melihat bahwa ternyata seseorang dibalik tirai terebut adalah mantan teman sekolah mereka Asyira.

"NAILA." Ucap Ke Empat cowok tersebut secara bersamaan.

Asyira yang tadinya menutup mulut karena terkejut tak sengaja menjatuhkan gelas tadi salah tingkah ditatap intens oleh keempat cowok itu.

"S-Sorry". Asyira menunduk malu dan juga takut.

"Lo ngapain disini?". Tanya Arka.

"G-gue ng-nggak ngapa-ngapain". Jawab Asyira dan langsung keluar dari ruang itu namun belum sampai menarik pintu Rafka dengan sengaja mendorong pintu itu dan memojokkan Asyira.

"Lo sekolah di sini?". Tanya Rafka seakan mengintimidasi Asyira.

"Kalau iya kenapa? Minggir!". Asyira mendorong tubuh Rafka dan akhirnya ia berhasil keluar dari ruang UKS itu.

Rafka tertawa hambar. " Jadi sang ratu bully SMA ASTORIA sekolah di SMA Three Buana".

"Udahlah lo kenapa sih urusin hidup Naila terserah dia dong mau sekolah dimana bukan lo juga kan yang bayarin." Ujar Arka kepada Rafka. Rafka hanya menyilangkan tangan didepan dada tak mengguberis perkataan dari Arka.

Disisi lain Asyira sedang berada didalam taksi online sebut saja Grab ia sedang termenung ia takut kalau semua siswa dan siswi SMA ASTORIA tau kalau ia sekarang bersekolah di SMA Three Buana sia-sia saja kepindahannya jika mereka mengetahui keberadaan Asyira.

 "Gue harus gimana? Kenapa susah banget sih lepesin masalalu gue." Batin Asyira

Malam ini Asyira sedang berada di ruang tamu termenung memandangi sebuah foto keluarga yang terdapat 2 orang anak yang seumuran dengannya.

"Kenapa dunia sesempit ini Tuhan." Batin Asyira.

"AWHHH." Suara ringisan seseorang membuyarkan lamunan Asyira dan saat melihat kedepan pintu ternyata itu adalah Fathan yang sedang duduk sambil mengurut-urut kakinya.

"Lo nggakpapa?". Tanya Asyira menghampiri Fathan.

"Gue nggakpapa cuman nggak sengaja kesandung sama pintu aja". Jawab Fathan cuek.

"Nggakpapa gimana orang yang kesandung itu kaki lo yang terkilirkan?". Tanya Asyira menyindiri.

"Lo nguping yah tadi?",

Bad AttitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang