7. Murid Baru

18 3 0
                                    

"woi ada murid baru. Ada murid baru".

"Cantik banget gilaaa".

"Bodinya liat deh udah kaya artis-artis korea guys".

"Ah biasa aja cantikan juga gue".

Dan masih banyak lagi perkataan-perkataan yang di dengar oleh Asyira saat perjalanan menuju kelasnya. Jujur seandanya ini sekolahnya yang dulu atau seandainya Asyira tidak berjanji untuk stop membully lagi pastilah anak-anak yang mengatai Asyira yang jelek-jelek langsung di mangsa oleh Asyira.

SMA Tree Buana tidak begitu buruk dari segi fisik sekolahnya walaupun SMA ASTORIA jauh lebih besar.

"Anak-anak, ibu minta perhatiannya sebentar yah. Jadi kalian kedatangan teman baru pindahan dari SMA ASTORIA". Ucap Bu Anisa.

"Hai semuanya nama aku Naila Asyira Queelyna, kalian bisa panggil kau Nai-". Asyira lantas berpikir sejenak, Naila adalah panggilan anak anak SMA Classico kepadanya dan ia tidak ingin menjadi Naila ia ingin menjadi orang baru dengan nama "Asyira". sambungnya ia ingin panggilan yang hanya untuk keluarganya atau bahkan orang-orang yang lebih mengenalnya ia pakai untuk nama sekolah barunya ini. "Semoga kita bisa berteman".
Asyira memperkenalkan dirinya dan berbagai macam reaksi yang ia dapat ada yang senang dan ada juga yang terang-terangan menunjukkan rasa irinya kepada Asyira.

"Asyira kamu bisa duduk di samping Via. Via tolong angkat tangan".

Dulu di SMA ASTORIA setiap yang culun pasti akan di bully habis-habisan oleh Asyira dan sekarang ia malah satu bangku dengan gadis culun?.

"Hai kenalin gue Via".

"Asyira". Jawab Asyira lalu menerima uluran tangan Via.

"Lo pindahan dari SMA Classico yah? Katanya yah SMA Classico itu nggak ada yang culun muridnya rata-rata good looking. Dan gue percaya sih setelah liat lo". Oceh Via.

"Yaiyalan nggak ada yang culun orang yang culun habis gue bantai semua".

Asyira tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Makasih". Jawabnya.

Pelajaran pertama telah dimulai dan sungguh Asyira terus memaksa otaknya untuk mengerti pelajaran Kimia di depan tapi nihil otaknya sudah terlanjur tumpul, sudah terlambat untuk mengasahnya agar kembali tajam. Tapi Asyira tidak menyerah ia harus bisa menjadi Asyira yang baru ya itu Asyira yang pintar dan rajin belajar.

Beberapa mata pelajaran telah selesai dan sekarang adalah waktunya istirahat dan tentu saja kantin adalah surga para siswa/i saat ini.

Asyira diajak oleh Via jalan-jalan menelusuri setiap sudut dari SMA Three Buana.

"Di ruangan untuk ekskul memanah Ra." Ujat Via saat mereka telah berada di dalam ruangan yang katanya adalah ruangan untuk ekskul memanah.

"Oh di sini ada ekskul memanah?" Tanya Asyira sedikit antusias dan memperhatian siswa lainnya yang sedang latihan memanah.

"Iya Ra. Anak-anak ekskul ini mah keren-keren ra pokoknya jangan cari masalah deh sama anak ekskul panah." Via menjelaskan.

Asyira terus mengamati siswa siswi yang tengah latihan kemudian Asyira berjalan kearah panah yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Asyira mengangkat panah itu dan tersenyum namun tiba-tiba seseoramg datang dan langsungg merebut panah yang berada dalam genggaman Asyira.

"Lo murid baru?" Gadis berpirang biru itu tersenyum smirt. "Gue ingatin yah ke lo! Jangan pernah sentuh ini karena ini adalah panah gue kecuali lo pengen abis hari ini juga." Gadis dengan papan nama yang bertuliskan Auristela Arabelle itu lalu mendorong pundah Asyira dengan ujung panahnya.

Bad AttitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang