19. KERJA SAMA

893 65 6
                                    

Hey Fren, balik lagi sama saya Gummy~

Mampir ke ig dulu kali, Fren : candygummyyy

Jangan lupa kasih bintang dan komentar dulu.

Semoga kalian suka!

Happy Reading and Enjoy!

***

"Zev, kemarin kenapa lo ga masuk?"

Zeva yang sedang bengong tersentak kaget. "Ngagetin aja lo!"

Dava menaiki alisnya. "Ngagetin apaan, nanya aja gue pelan pelan."

Zeva berdehem. "Ada urusan lah biasa."

Ayden menaiki alisnya. "Urusan apaan? Ko gue ga tau."

"Emang harus banget lo tau?" Zeva menatap sinis.

"Biasa aja kali lo," ucap Ayden disampingnya.

Revin berdecak sebal. "Wah! Parah lo Zev, kaga ngasih tau."

"Bodo, ga peduli!"

"Ay, Laura kemana?" tanya Dava.

Ayden mengangkat bahunya. "Ya mana gue tau! Harus banget gue tau?"

Dava menganggukkan kepalanya. "Harus!"

"Ngga lah! Ngapain banget, cewe gue mah Kia," ucap Ayden.

Revin terkekeh. "Siap deh, pacar Kia!" Revin menekan kata pacar.

"Pacar ya ges ya, bukan bahan taruhan," ucap Dava pelan dengan tertawa yang kencang.

"BERISIK!" teriak Kia dari kursinya.

Ayden menendang meja Dava. "Tuh! Diomelin kan lo! Berisik sih lo!"

"Bisa ga, ga ngomongin soal taruhan disini? Lagian Ayden juga udah cinta sama Kia," ucap Zeva.

Ayden menganggukkan kepalanya. "Yaiya sii, tapi mobil tetep loh, Dav!"

"Beberapa minggu lagi, santai."

"Kalau sampe lo bohong! Gue congkel ginjal lo!"

Dava menelan salivanya. "Psikopat lo!"

"Tapi ganteng," ucap Ayden seraya menyugarkan rambutnya ke belakang.

"Basket ayo?"

Gerald menggelengkan kepalanya. "Udah mau masuk!"

Ayden berdecak sebal. "Santai! Gue tinggal izin, gue kapten basketnya boss. Bilang aja mau latihan."

"Latihan buat apa?" tanya Zeva.

"Buat main lah, emang bakalan ada pertandingan," ucap Ayden seraya menyengir.

Zeva menggeplak bahu Ayden. "Bodoh!"

"KIA! IZIN MAIN BASKET!"

Kia menolehkan kepalanya. "Ga boleh! Udah mau masuk!"

"Aku izinnya ke guru, babay!"

Kia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ayden dan teman temannya yang sangat susah diatur itu.

***

"Eits!"

Laura saat ini berada di toilet, Laura tiba tiba diberhentikan dengan Biara dan teman temannya.

"Lo Biara kan?"

Biara menganggukkan kepalanya. "Hai Laura?"

"Ada apa?"

AYDEN ALFINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang