07. TERINGAT MASA LALU

1.2K 103 4
                                    

Hey Fren, balik lagi sama saya Gummy~

Mampir ke ig dulu kali, Fren : candygummyyy

Jangan lupa kasih bintang dan komentar dulu.

Semoga kalian suka!

Happy Reading and Enjoy!

***

Malam Minggu, malam yang ditunggu pemuda pemudi untuk berkencan. Hanya saja, beberapa remaja menghabiskan waktunya di rumah walaupun malam Minggu. Biasanya sih yang tidak keluar pada malam Minggu, ga ada pasangannya.

Malam ini Ayden dan teman temannya berada di salah satu Cafe terkenal. Mereka duduk menikmati malam yang indah, duduk di luar agar dapat udara segar malam.

Dava melihat nama Cafe tersebut. "Kenapa ga ditambahin mandir ya?"

Semua temannya menatap Dava bingung, karena tiba tiba ngomong.

"Iya, nama Cafenya kan Mondar. Kalau ditambahin mandir, jadi mondar mandir."

Ucapan Dava, membuat semua temannya tertawa.

Revin tertawa sangat kencang. "Bisa aja lo, Wibu!"

Dava melototkan matanya. "KURANG AJAR!" Revin hanya menyengir.

Dava menyenggol Ayden. "Cewe cakep tuh sendiri, yang lagi main hp."

Ayden tersenyum miring. "Boleh juga, bentar gue minta nomor teleponnya."

Zeva merekam Ayden yang melancarkan aksinya dengan handphone-nya.

"Halo, cantik?"

Perempuan itu menolehkan kepalanya. "Kenapa?"

Ayden berdehem. "Hp gue ilang ni, boleh pinjem hp lo buat misscall ga?"

Perempuan itu menganggukkan kepalanya, memberikan hpnya. "Nih."

Ayden tersenyum miring, menuliskan hpnya. Saat hp nya bergetar, ternyata hp nya ada di kantong. "Eh, hp gue dikantong ternyata."

Ayden memberikan hp perempuan itu. "Jangan lupa di save, Ayden nama gue."

Perempuan tersebut tersenyum menganggukkan kepalanya, Ayden kembali ke teman temannya.

Teman temannya tertawa atas aksi Ayden itu, Revin menyenggol Ayden. "Boleh juga lo."

Ayden mengibaskan rambutnya. "Iya lah, Ayden gitu. Lo kalau mau belajar, belajar sama gue aja. Tapi bayarannya sehari 500 ribu ya."

Semua melototkan matanya tidak percaya.

Gerlad berdecak. "Ngapain juga kaya gitu belajar."

"Siap dah bang Gege," ucap Ayden meledek.

Gerald melototkan matanya. "Nama gue, Gerald bukan Gege."

***

Saat ini Ayden sedang berada di toilet, saat ingin keluar dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang perempuan.

"Lah lo?"

Perempuan itu mengangkat kepalanya. "Lah, ngapain lo disini?"

"Ini cafe umum kalii," ucap Ayden kepada Kia. Ya, itu adalah Kia.

Ayden mengangkat alisnya sebelah. "Sama siapa lo kesini?"

"Fina, dipaksa gue," ucap Kia.

Ayden mengangguk anggukkan kepalanya.

"Gabung aja ayo sama gue," ucap Ayden.

Kia menggelengkan kepalanya. "Ngga, makasih."

Kia langsung pergi dari situ, diikuti oleh Ayden.

AYDEN ALFINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang