40. MENGIKHLASKAN

1.1K 69 1
                                    

Hey Fren, balik lagi sama saya Gummy~

Mampir ke ig dulu kali, Fren : candygummyyy

Jangan lupa kasih bintang dan komentar dulu.

Semoga kalian suka!

Happy Reading and Enjoy!

***

deg

Fina saat ini berada di depan kamar jenazah, Fina yang baru saja datang menatap teman temannya dengan tidak percaya, setelah mendapatkan kabar Dava telah tiada.

Fina menghampiri Ayden. "Dava gapapa kan? Kalian ngapain disini?"

Ayden hanya bisa diam saja.

Fina mencengkram kerah Ayden. "Jawab gue! Dava mana?! Ko kalian disini?!"

Kia yang dibelakangnya menarik Fina dan memeluknya. Fina menangis dipelukan Kia.

"Ki, Dava Ki."

Kia menganggukkan kepalanya, air matanya sudah turun seketika. "Gue tau Fin."

"Lo harus ikhlas."

Fina menurunkan tubuhnya, tubuhnya lemas seketika. Fina memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Ki, semalem dia baru nganterin gue Ki, dan, semalem baru banget kita jadian," ucap Fina.

Fina menarik nafasnya panjang. "Dan, berarti semalem pelukan gue dan dia terakhir ya Ki?"

Kia menggelengkan kepalanya. "Lo bisa peluk dia sekarang."

Fina menatap Kia seperti anak kecil. "Boleh Ki?" Kia menganggukkan kepalanya cepat.

"Lo mau gue temenin?" Fina menggelengkan kepalanya, Fina bangun dari duduknya segera masuk kedalam ruangan.

Fina dibantu oleh salah satu suster untuk masuk kedalam, suster tersebut membuka kain putih yang menutupi Dava. "Hai? Dava?"

Fina menatap Dava terkekeh. "Lo serius udah ga ada Dav? Lo tega tinggalin gue?"

Fina memegang tangan Dava yang sudah dingin. "Dav, gue seneng banget bisa pacaran sama lo, walaupun cuman dalam beberapa jam Dav."

Air mata Fina mulai turun, mulai terdengar sesegukan nya. "G-gue minta maaf Dav, gara gara nganter gue. Lo jadi gini ya?"

Fina mengusap usap rambut Dava. "Sakit banget Dav, ditinggalin sama lo. Cuman lo yang bisa buat ketawa, walau lo ngeselin."

Fina menarik nafasnya panjang. "Dava, yang tenang ya disana. Gue ikhlas ko, semoga lo bahagia ya liat gue bahagia." Fina memeluk Dava untuk terakhir kalinya, membuat suster segera membantu Fina untuk keluar.

***

Saat ini mereka semua sudah berada dipemakaman, semua anggota, teman, serta kerabat dekat berkumpul disitu, untuk menemeni Dava ke peristirahatan terakhirnya.

Saat Dava dimasukkan kedalam tanah, tidak ada yang bisa menahan tangisannya. Ayden, tubuh Ayden mendadak bergetar, karena menahan tangisannya.

Kia yang disebelahnya, mengusap usap Ayden, agar membuatnya lebih tenang. "Dava pasti ga suka liat lo gini Ay."

Revin terkekeh melihat Dava yang mulai ditutup oleh tanah. "Lucu lo Dav, katanya mau lulus bareng, naik kelas bareng. Gimana sih lo! Ga tepatin janji banget!"

Kela yang disebelah Revin mengusap Revin dengan lembut. "Tenang Rev, lo ga boleh gini. Ini di pemakaman!"

Revin menatap Kela melas. "Gue harus gimana Kel?"

AYDEN ALFINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang