35. EDO DAN LIONAKE

801 80 4
                                    

Hey Fren, balik lagi sama saya Gummy~

Mampir ke ig dulu kali, Fren : candygummyyy

Jangan lupa kasih bintang dan komentar dulu.

Semoga kalian suka!

Happy Reading and Enjoy!

***

brak

Gebrakan meja membuat Ayden yang lain tersentak kaget, ketika ada Alfi yang langsung menggebrak meja.

Ayden menolehkan kepalanya seraya melototkan matanya. "Apaan sih lo? Dateng dateng maen gebrak meja aja, lagi disekolahan nih."

Alfi terkekeh. "Iya iya maap, untung ga ketahuan nih gue, nama pake seragam sekolah lain."

Zeva menolehkan kepalanya. "Kenapa, Al?"

Alfi yang ingat sesuatu, langsung duduk disebelah Zeva. "Gua udah ketemu Edo."

Ayden menaiki alisnya. "Terus terus? Dia dimana?"

"Dia bawa geng baru!"

Dava mengangguk anggukkan kepalanya. "Udah gue duga sih bakal kaya gini."

Gerald menaiki alisnya. "Edo? Sama siapa aja?"

Alfi menggaruk tengkuknya. "Emm, gue ga kenal. Tapi mantan anggota Valvegioz, namanya Ferdy kalau ga salah. Kalian kenal?"

Ayden menganggukkan kepalanya. "Iya, itu dulu anggota Valvegioz yang gue keluarin."

Ayden menolehkan kepalanya ke Alfi. "Lo udah tau, info info tentang gengnya? Nama gengnya?"

Alfi menganggukkan kepalanya. "Namanya Lionake, gua ga tau tepatnya dimana markas mereka."

Ayden mengangguk anggukkan kepalanya menepuk Daniel. "Cari, Niel."

Daniel menganggukkan kepalanya mengerti.

Zeva berdehem. "Udah sana balik ke sekolah lo!"

Alfi terkekeh. "Iya iya."

Alfi bangun dari duduknya, tapi sebelumnya itu. Dia meminum, minuman Ayden sampai habis tidak tersisa, lalu Alfi langsung berlari menuju belakang sekolah.

Ayden melototkan matanya. "ALFI! GANTIIN GA LO!"

***

Ayden saat ini berada disebelah Kia dengan memegang pensil yang ia putar putar. Kia menyenggol Ayden.

"Mikirin apa sih lo? Belajar tuh, katanya minta ajarin."

Ayden menyengir, langsung menulis catatan dari Kia. Ayden menolehkan kepalanya ke Kia.

"Ki, nanti balik sekolah, gue ga bisa anterin lo ya. Maaf banget ini mah."

Kia menganggukkan kepalanya. "Santai kali, ga harus juga lo selalu anterin gue."

"Harus lah, nanti kalau lo kenapa kenapa repot!" ucap Ayden.

Kia menaiki alisnya. "Dih? Kenapa lo yang repot?"

"Soalnya nanti gue ga liat liat lo lagi," ucap Ayden menggoda.

Kia bergidik ngeri mendengar ucapan Ayden. "Euw! Buaya banget kata kata lo, Ay."

Ayden mengangkat bahunya acuh. "Yang penting gue manusia."

Kia mengangguk anggukkan kepalanya. "Yaiya sih, tapi kata kata lo yang buaya!"

"Kata kata gue kan cuman buat lo, jadi ya ga buaya dong!"

Kia melirik sinis. "Berisik lo, cepetan lanjutin."

AYDEN ALFINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang