37. PERNYATAAN DAVA

796 68 1
                                    

Hey Fren, balik lagi sama saya Gummy~

Mampir ke ig dulu kali, Fren : candygummyyy

Jangan lupa kasih bintang dan komentar dulu.

Semoga kalian suka!

Happy Reading and Enjoy!

***

Hari ini adalah hari pertama ujian kenaikan kelas, semua murid belajar bersungguh sungguh untuk naik ke kelas yang lebih tinggi.

Ayden saat ini sedang membaca bukunya, namun tidak ada satupun yang masuk diotaknya, karena terlalu memikirkan tentang war tersebut. Ayden hanya takut, jika ada anggotanya ataupun temannya yang malah terluka.

Bicara soal luka, sebenernya sudah resiko mereka, karena ikut geng seperti ini. Luka kecil pun sudah biasa bagi mereka, yang ditakutkan adalah, bagaimana jika ada yang gugur di war tersebut.

Ayden menghela nafasnya. "Aduh! Ga ada yang masuk ke otak!"

Zeva menolehkan kepalanya. "Otak lo terlalu kosong, jadi ya gitu."

"Gua nyontek aja ya, Zev," Ayden yang berbicara seperti itu, membuat Kia menolehkan kepalanya.

"Ga ada yang nyontek!"

Ayden menelan salivanya seraya menyengir. "Ga jadi Zev."

Zeva berdecih. "Lo kayanya bakalan, suami suami takut istri nih."

Ayden melirik sinis. "Iri? Bilang boss!"

"Ngapain gue iri, gue juga punya cowo kali!"

Nando menolehkan kepalanya. "Hah? Siapa cowo lo? Emang ada yang mau?"

Zeva melototkan matanya tidak percaya. "Wah! Sekate kate lo, Do!"

"Ya adalah yang mau sama gue!"

Zeva menatap sinis Nando. "Emangnya lo, ga ada yang mau."

Nando menganggukkan kepalanya. "Iya emang ga ada."

Zeva berdehem canggung. "Bercanda kali, Do."

Nando terkekeh. "Santai! Cewe yang gue suka udah punya cowo."

Zeva menepuk Nando. "Sabar ya, ini ujian untuk lo," ucapnya seraya terkekeh.

Nando menatap sinis Zeva, membuat Zeva tertawa melihat wajah Nando.

***

"Ulangan pertama hari ini, diawali dengan ulangan bahasa Indonesia. Diatas meja hanya ada pensil, pulpen, penghapus dan tipex!"

Semua segera memasukkan bukunya kedalam tas.

Ayden menghela nafasnya. "Dahla, ga kuat dah gue ini bahasa Indonesia."

"Saya akan merombak tempat duduk kalian, yang namanya dipanggil silahkan berdiri didepan papan tulis!"

Guru menyebutkan nama namanya untuk duduk, setelah selesai. Ayden menolehkan kepalanya, yang ternyata dia duduk dengan Daniel.

Ayden tersenyum senang. "Yes! Sama Daniel gue!"

"Niel!"

Daniel menolehkan kepalanya seraya menaiki alisnya.

"Nyontek ya gue, gua ga bisa banget asli."

Daniel berdecak. "Liat soal aja belum, main ga bisa aja."

Ayden menyengir. "Kalau yang ga bisa ya Niel, gue nyontek." Daniel hanya berdehem untuk menjawab ucapan Ayden.

Dava saat ini sedang canggung dengan teman disebelahnya, yang ternyata sebelahnya adalah Fina.

AYDEN ALFINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang