00.04

80.2K 6.9K 379
                                    

Vote!

___________

"kantin?" Tanya Selin sambil tersenyum tipis melihat nesa yang sedang menelungkup wajah nya ke meja nesa tidak bisa tidur nyenyak tadi malam sakit perut kebanyakan minum susu bayangkan sepuluh susu kotak yang diberikan oleh bng Rian di habiskan dalam satu malam.

"Sakit?"nesa menegakkan tubuhnya lalu mengeleng Selin menghela nafasnya lalu mengandeng lengan nesa menuju kantin dia harus makan pagi pula Selin tidak melihat tanda-tanda nesa yang membawa bekel.

"Ada susu coklat hangat ngak ya di sana Lin?" Nesa berjalan berdampingan dengan Selin menuju kantin sekolah nya.

"Ada"jawab Selin tanpa menatap nesa ia fokus melototi semua siswa siswi yang menatap nesa , kantin rame mungkin mereka berdua Dateng terakhir untung masih ada tiga kursi kosong di ujung deket jendela.

"Tunggu gue pesenin dulu"Nesa hanya menganguk lalu merebahkan kepalanya ke meja nesa merasa lemes sedari tadi perutnya melilit seperti nak boker.

Dari ujung sana Rian menatap Nesa, dari awal sampai akhir Rian tau kalau nesa sedang sakit perut, tadi pagi pas sarapan adiknya ini selalu memegangi perutnya Rian tau betul apa yang menyebabkan sakit perut Nesa, ya susu kotak pemberiannya Rian harus merasa senang atau sedih ? Satu sisi ia kasian kepada adiknya satu sisi lagi di merasa senang karena pemberiannya langsung di habiskan dalam semalam.

"Liat apa Lo?" Tanya Bayu sedari tadi Rian ini menatap satu perempuan cantik ahh ternyata Reanesa toh.

"Engga"jawab Rian mengalihkan pandangan dari nesa lalu membuka hp nya ingin mengechat adiknya itu Rian ingin bilang kalau sakit pulang aja.

"Fuck"umpatan keluar dari mulut indah Rian ia lupa kalau ia tidak punya nomor kontak adiknya itu.

"Ngapa sih Lo ?" Kali ini Baron yang bertanya ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Rian.

"Engga"jawab Rian lalu menatap kembali adiknya itu.

"Bos bentar lagi pulang" ucap Johannes sambil memakan pastanya.

"Kapan?"tanya Rian tanpa melihat Johannes ia stay menatap Nesa.

"Ulang tahun abng Rean" jawab Johannes mencari sesuatu yang dari tadi tidak lepas dari tatapan mata Rian ternyata gadis itu
Jangan tanyakan dimana Wiwin tuh dia lagi dikerubungi oleh para wanita wanita
Rian hampir lupa ulang tahun abng nya sebentar lagi.

"Permisi boleh duduk?" Suara lembut itu sialan nesa tau betul betul siapa pemiliknya
Nesa mulai mendongak ke atas melihat gadis yang lumayan cantik dengan kulit eksotis itu ya Anarana Feleciu

"Oh ya duduk aja"jawab nesa sambil tersenyum tipis nesa mencoba untuk terlihat ramah di depan ana.

"Mm makasi" ucap ana melirik sebentar ke arah Nesa benar benar Cantik, seperti yang dirumorkan batin ana sedikit terkagum melihat Dewi kecantikan sekolah nya entah mengapa ada setitik tidak suka melihat nesa yang seperti itu ,nesa hanya mengangguk.

"Kenali aku Anarana Feleciu kamu?"ucap ana hanya sekedar basa-basi siapa yang tidak tau gadis cantik didepannya ini.

"Reanesa queila"ana hanya mengangguk kepalanya saja dan
Datanglah Selin beserta satu pelayan kantin yang membantu membawakan makanan mereka
Selin mengkode nesa.

"Ehh iya Selin ini Anarana Feleciu , ana ini Selin wireless " nesa Tersenyum tipis memperkenalkan mereka seharusnya sih mereka akan akrab tapi ini kenapa para diem diem Bae sih.

"Makan" Selin menyodorkan nasi goreng spesial beserta Susu coklat hangat.

"Makacii lilin" ucap nesa dengan nada yang mengemaskan mengundang perhatian dari warga kantin ,entah ada apa mood nya naik seketika ,Selin hanya tersenyum tipis mengangguk kepalanya sedangkan ana ia diam memakan makanan nya.

NitrogenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang