00.05

73.8K 6.2K 136
                                    

Pukul 00.05 nesa terbangun dari tidurnya
Mengerjabkan matanya beberapa kali ahh iya baru inget melirik ke arah jam ternyata lumayan lama dia tertidur apa terpingsan sih?

"Uggh, eh... darah kering?" Nesa terduduk lalu meraba-raba bantalnya nesa segera berjalan membawa sarung bantal nya dan membawanya ke kamar mandi untuk direndam tidak memikirkan dari mana datangnya darah ini.

"Darah lagi?"nesa menjatuhkan sarung bantal nya dan maju mendekat ke arah cermin yang berada di dalam kamar mandi
Ayo perfikir positif.

"Mungkin kecapean " ya mungkin kecapean segera nesa membersihkan hidung nya tapi terlebih dahulu mencepol rambutnya setelah sudah selesai ia merendam sarung bantal itu
Emm nesa sempat berfikir kenapa tidak ada yang membangunkan dirinya untuk makan malam?

Keadaan rumah gelap gulita ini sudah malam tentu saja mereka pada tertidur ,
Nesa berjalan menuruni tangga sedikit ada cahaya dari sang bulan yang menembus dari cela cela jendela besar itu.

"Nesa laper" ucap nesa sambil membuka kulkas dan mencari makanan yang bisa dimakan hey rumah sebesar ini bagaimana bisa cuman ada roti di dalam kulkas? Menyebalka.

Nesa duduk di kursi bar depan dapur ia memakan rotinya di temani dengan susu kotak rasa coklat yang dingin,
Menutup mata nya menikmati rasa roti ini sambil memikirkan hadiah apa yang cocok untuk bng Rean? Ya bentar lagi abng pertamanya akan berulang tahun dan inti dari malaikat mautnya itu datang ke rumah nya.

Kalau dulu kehidupan pertama nesa terpanah terjatuh cinta pandangan pertama kepada Lion, Nesa yang melihat lion datang dengan aura yang Wow langsung menempel seperti perangko, membuat lion menatap jijik dirinya dan mendorong kasar Nesa hingga membentur meja yang terdapat kue ulang tahun bng Rean.

pesta ulang tahun bng Rean hancur, gara gara nesa tapi kejadian itu tidak membuat Nesa putus asa, ia malah merasa tertarik tapi tidak dengan sekarang ia akan menjauh dari lion menjauh sejauh jauhnya kalau bisa.

Tampa nesa sadari seseorang pemuda Sudah berada di depan meneliti wajah cantik Nesa, terkekeh kecil melihat pipi tembem itu yang mengembangkan saat makan dan mulutnya yang sedikit komat kamit entah sedang berbicara apa.

"Ngapain?" Ucap seseorang mengagetkan nesa.

"U-uukuhhkh ukkhh" nesa terkejut ia melotot kan matanya melihat kedatangan pemuda tampan itu mengapa bng Rean ada di sini sih
Rean memberikan kotak susu coklat yang berada di meja depan nesa menerima dengan kasar lalu, menyedot nya dengan cepat matanya masih melotot melihat bng Rean ingin sekali nesa bilang BUTA BUTA MATA LO!!GAK LIAT NESA LAGI APA!? tentu saja ia tidak berani hanya mengumpat di dalam hatinya saja.

"Ulangan tahun saya sebentar lagi siapakah hadiah terbaikmu"ucap Rean sambil mengambil segelas air putih lalu pergi dari situ, meninggalkan nesa yang tercengang
Sejak kapan bng Rean meminta duluan hadiah saat ulang tahun nya? Pernah pas itu nesa memberikan hadiah nya tapi hanya dilirik lalu dibuang di tong sampah pas di depan matanya.

"Ugh semuanya Menyebalkan"ucap Nesa membenturkan kepalanya kemeja.
Sedangkan Rean sedang bolak balik di dalam kamarnya.

"Bagiamana bisa aku berbicara seperti itu?"

"Bahkan aku pernah membuang hadiah pemberian nya lalu sekarang apakah dia masih mau memberikan lagi?" Ucap Rean mengigit ujung kukunya Rean merasa malu sendiri ia akan menyiapkan mental dari sekarang mungkin dia tidak akan memberikan hadiah kepada nya.

"Bagaimana hadiah untuk Rean?" Tanya pria tampan itu kepada pemuda tampan yang berada di samping kanan nya pemuda itu menatap sang pria lalu mengangguk kepalanya.

"Sudah ayah" balas pemuda itu kepada pria yang dipanggil ayah .

"Kita jadi pindah nih" wanita cantik melangkah kakinya membawa piring yang berisi makanan dan meletakkan di atas meja lalu duduk di sebelah kiri pria yang tadi dipanggil ayah.

NitrogenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang