00.02

89.6K 8.2K 508
                                    

Vote baby~

_____________

Hari untuk pertama kalinya Nesa masuk sekolah. sudah cukup lama ia tidak bersekolah, bayangkan saja dari awal MOS Samapi akhir nesa tidak pernah menampakkan dirinya ke sekolahnya.

Sebenarnya Nesa ingin pindah sekolah, ia ingin menghindari para malaikat maut nya. But ia tidak bisa. Dady Alex menolak permintaannya, alasannya, katanya sih 'siapa yang akan menjaga nya? kalau di sekolah ini kan masih ada Rian'
Awalnya Nesa melongo. sejak kapan Dady menghawatirkan dirinya.

"Menjauh dan hindari " ucap Nesa yang sedang menatap pantulan tubuhnya dari cermin. kali ini ia tidak menggunakan makeup tebal seperti yang dilakukan di kehidupan pertama nya. seragam sekolah yang pas body menampilkan sedikit lekukan tubuh nya , sweater rajut yang sudah melekat indah di tubuhnya, dasi berwarna merah marun yang diikat pita ,rok yang sedikit diatas lutut dan rambut panjang yang indah semuanya, sempurna.

Sentuhan terakhir ia memoles sedikit pelembab bibir. dan mengambil tas ia sudah lengkap menggunakan sepatu dan kaos kaki putih, lalu turun kebawah untuk sarapan. membuka pintu kamar nya dan berjalan ke arah Meja makan sekali kali Nesa tersenyum tipis menyapa beberapa bodyguard dan pelayan , mereka tertegun apakah ini nona muda mereka buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. nona mudanya mirip sekali dengan AlmNyonya seperti pinang yang dibela dua.

Turun ke lantai bawah menggunakan lift malas jika menggunakan tangga.
Pintu lift terbuka menandakan bahwa ia sudah Samapi tujuannya, dari sini terlihat jelas tiga lelaki tampan walaupun salah satu nya terdapat kerutan tapi tidak menghalanginya aura tampannya. refleks ia menegang meremas kuat roknya.

'Jangan takut Nesa mereka engga akan bunuh kamu sekarang.' batin Nesa, lalu mulai melangkah kakinya keluar dari lift dan menuju meja makan. dengan kepala menunduk mereka bertiga menatap Nesa dari atas sampai bawah, seketika mereka seperti melihat Momynya dulu. benar benar Cantik sekali!.

Nesa mengambil tepat duduk sebelahan dengan Rian. mengapa sunyi? haruskah ia menyapa mengucapakan selamat pagi ? Nesa mengigit bibir dalamnya. sekarang bagaimana ia gugup! Bahakan tidak berani mengangkat kepalanya menatap mereka.

Alex diam saja ia sedang menunggu Nesa mengucapkan selamat pagi dengan senyum manis nya. tapi ia mengerutkan keningnya kenapa anak ini hanya diam menunduk saja?.

Rian melirik ke arah Nesa yang sedang menatap kearah piring kosong itu. 'hey mengapa kau tidak memeluk ku seperti yang kau kau lakukan setiap pagi hari?'

Sedangkan Rean melirik Nesa dengan ekor matanya. 'apakah burung beonya yang Cantik ini sedang sakit gigi ? ...Tunggu apakah piring itu lebih menawan dari pada aku?'

"Makan." ucap Alex memecahkan keheningan ia menghela nafasnya kalau menunggu Nesa entah sampai kapan. jadi lebih baik memulai makan , para pelayan dengan cekatan mengisi piring piring keluarga Baskara.

"Terima kasih" ucap Nesa pelan. pelayan yang menyajikan makanan untuk Nesa Tersenyum.  menu makanan hari ini daging panggang dengan Baluran saos manis dan segelas susu hangat. Nesa mengangkat perlahan garpu dan pisaunya dan mulai memotong daging tersebut. 'mengapa mereka menatap aku seperti itu?' Nesa jadi gugup lihat mata mata mereka seperti pisau yang tajam yang siap mencolok mangsanya.

Dengan gemetar Nesa memotong daging itu.

Sepertinya perutnya akan sakit kali ini. daging yang belum halus di kunyah, harus ditelan secara paksa oleh Nesa. tidak tidak ia tidak bisa makan kalau begini terus. pergi? bukan ide yang buruk. lagi pula ini sudah hampir jam masuk sekolah.

"Nesapergi" Nesa mengucapkan itu secepat kilat lalu beranjak dari duduknya dan menuju ke dapur untuk membawa bekel. rencananya ia tidak ada kekantin, tidak. ia tidak akan pernah mau menginjakkan kakinya ke kantin itu untuk selamanya. lebih baik membawa bekel dari rumah yang lebih sehat kan.

NitrogenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang