00.22

29.3K 2.7K 199
                                    

Di sinilah Nesa berada, di bawah pohon belakang sekolah.

"Kak Theo ngambek nih ceritanya" ucap Nesa mentoel-toel punggung besar Theodore.

Theodore masih Engan membuka suaranya ia masih memunggungi Nesa, kepalanya masih panas memikirkan bawah pacarnya datang ke kantin bersama pria lain.

Nesa menghela nafasnya lalu menyenderkan punggungnya ke punggung Theodore, angin sepoi-sepoi membuat rambut panjang Nesa berkibar anggun.

"Maaf ya kak, Nesa yang salah seharusnya Nesa menolak ajakan kak Lio lain kali Nesa gak akan kek gitu lagi deh" ucap Nesa mendongka ke atas melihat daun daun dari pohon ini, tidak ada hantu kan?

Theodore tidak menjawab atau merespon ucapan Nesa ia cemberut kesal, segini doang yang Nesa lakukan saat dirinya sedang ngambek?

"Udah bel masuk Lo kak" ucap Nesa saat mendengar bel masuk berbunyi, harus diapakan lagi supaya Theodore tidak ngambek lagi?

"Sana Lo masuk sendiri! gue di sini aja biar dimakan setan." Ucap Theodore dengan nada kesalnya, sambil memainkan jari jarinya Theodore menunggu jawaban dari Nesa.

"Oke. Nesa pergi" Theodore membelakan matanya mendengar ucapan Nesa, merasakan tidak ada lagi sesuatu yang menempel di punggungnya Theodore membalikkan badannya menatap Nesa.

"Tapi boong! tuh kameranya Nesa taruh di ujung." Nesa tersenyum manis menatap wajah Theodore, akhirnya Theodore mau menghadap dirinya.

"K-KAMU!!. Jahat hiks s-sekali" Theodore menatap Nesa dengan mata berkaca-kaca wajahnya memerah menahan malu.

Nesa melongo melihat wajah Theodore, dia benaran menangis? Seorang Theodore menangis cuman gara gara di tipu?

"Kakak menangis?" Tanya Nesa menutup mulutnya rapat-rapat menahan supaya tawanya tidak meledak.

"Mana ada, i-ini tuh kelilipan hiks bukan nangis hiks" ucap Theodore dengan terbata bata lalu membalikkan tubuhnya lagi lagi memunggungi Nesa.

Bibir Theodore yang melengkung ke bawah mendengar tawa Nesa, tega sekali Nesa melakukan hal ini kepada nya.

"Pftt a-aduh maaf maaf kak, sumpah Nesa gak maksud membuat kak Theo nangis"

"GUE GAK NANGIS!!" Bentak Theodore lalu menarik masuk ingusnya.

SROOTT

Jangan sampai Nesa tau kalau dirinya benar benar menangis bisa bisa dia ilfil nanti.

"Iya deh gak nangsi. Coba sini ngadep Nesa" Nesa menepuk nepuk lembut pundak Theodore.

"Engga mauu" Rengek Theodore mengelengkan kepalanya.

Nesa tersenyum jahil lalu menarik paksa Theodore untuk menghadap dirinya.

"Aacieeee NANGIS nih ~" ucap Nesa sambil tersenyum menggoda melihat ekspresi Theodore.

"HUUUUUWWAAA !! K-kamu jahat hiks aku gak hiks nangis hiks" Theodore tidak mampu Manahan tangisannya lagi akhirnya menangis tersedu-sedu di depan Nesa.

Nesa tersenyum geli melihat tingkah laku Theodore lalu tiba tiba ide cemerlang terlintas di otaknya.

Nesa menarik kerah baju Theodore untuk mendekat ke arah dirinya.

Cup

Nesa menempelkan bibirnya ke bibir Theodore, seketika tangisan Theodore terhenti.

Theodore mengedipkan mata beberapa kali, benarkah Nesa mencium dirinya? Ini tidak mimpi kan?.

Merasakan kelembutan bibir Nesa Theodore menutup mata nya menikmati rasa dan sensasi surga ini.

Merasakan kelembutan bibir Nesa Theodore menutup mata nya menikmati rasa dan sensasi surga ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NitrogenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang