00.13

43.1K 3.6K 146
                                    

Lion menghela nafasnya menatap kempat temannya Rian,Bayu, Wiwin, Baron sedangkan Johannes masih harus berada di rumah sakit.

Kini mereka semua berada di UKS dan mengkhawatirkan kondisi lion yang habis dihajar Theodore

"Emang bener kalau si Theodore yang membuat Johannes babak belur?" Tanya Bayu yang duduk sambil memainkan game.

"Betul" sahut Rian

"Kalau bukan dia siapa coba, mana ada yang berani gangguin XLION selain Theodore" Ucap Baron yang diangukin Wiwin

"Hm"deheman lion

Suasana tiba tiba menjadi hening, hingga Tampa disengaja Nesa masuk Tampa menghiraukan lion dan teman temannya ,ia sibuk mencari seleb dan kapas.

"Ngapain?" Ucap Rian menatap penasaran kegiatan adiknya.

Nesa membalikkan
badannya menatap bng Rian " kepo" jawab Nesa yang mendapat pelototan dari Rian, Nesa tidak peduli ia lalu melanjutkan Kegiatannya.

Nesa tersenyum saat menemukan barang yang ia cari dari tadi dan langsung keluar dari UKS dengan buru buru meninggalkan lion beserta temen temennya termenung diam menatap punggung kecil itu yang perlahan lahan menghilang dari balik pintu.

"Untuk siapa obat itu? " Tanya Lion melihat kepergian Nesa, bukan untuk dirinya?

"Dore"

Nesa memasuki kelas Theodore yang Tampak sepi seperti nya semuanya kekantin,
Ia berjalan menuju meja Theodore lalu meletakkan seleb dan kapas itu di atas mejanya saat ingin pergi tiba tiba pintu di tendang secara kasar membuat pintu itu terbuka menampilkan sesosok pria yang ia cari cari dari tadi.

"Rea" pangil Theodore kepada Nesa yang masih berdiri mematung di tempatnya.

"Itu o-obat untuk kak Theo" ucap Nesa menujuk obat yang berada di atas meja Theodore.

"Oh" jawab Theodore lalu berjalan menuju kursinya dan duduk , Nesa mengeratkan genggaman tangannya haruskah ia bertanya sekarang

"K-kak Theo marah"cicit Nesa menundukkan kepalanya ketika Theodore mentap dirinya
Tidak ada respon yang dikeluarkan Theodore

"Maaf kak"

Theodore mentap kesal gadis cantik itu
Tadi ia bener bener ingin membunuh lion , melihat Nesa menyentuh lion membantunya berdiri membuat Theodore ingin memotong kedua tangan kecil milik Nesa supaya tidak bisa menyentuh orang lain lagi.

Theodore tidak paham mengapa ia harus marah karena masalah sepele
Sialan! batin Theodore meruntuki dirinya sendiri, mendengar Nesa meminta maaf kepada dirinya membuat Theodore sedikit lebih tenang padahal ini semua bukan salah Nesa dan lagi pula Theodore dan Nesa tidak ada hubungan spesial sama sekali.

"Hm"deheman Theodore lalu menarik Nesa untuk duduk di pangkuan nya.

Sontak dengan refleks Nesa mengalungkan tangannya ke leher Theodore , wajah Theodore terlalu dekat membuat pipi chubby Nesa memerah seperti kepiting rebus

"Cantik"ucap Theodore tepat di depan wajah Nesa bahkan Nesa merasakan hangatnya nafas Theodore, tidak tahan dengan tatapan yang diberikan Theodore Nesa memilih untuk menutup mata nya.

Theodore tersenyum miring lalu mendekat kan jidatnya ke jidat Nesa lalu Theodore menggesek gesekkan hidung mancung nya ke hidung kecil Nesa membuat Nesa sedikit tersenyum menahan geli sedangkan Theodore masih terus melanjutkan
kegiatannya sambil mengeratkan pelukannya di pinggang ramping Nesa.

Mereka berdua yang masih tengelam dalam kenyamanan tidak mengetahui bahwa kelas Theodore mulai rame karena jam istirahat sudah Habis tentu saja mereka tidak berani mengganggu keduanya.

NitrogenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang