00.16

35.8K 3.3K 103
                                    

"jadi bener Nesa dan Dore punya hubungan" ucap Johannes sambil menatap ke arah Meja ujung sana , ia baru saja diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan langsung dapat kabar bahwa Nesa dan Dore menjalin hubungan. Cih mau aja si cengeng sama monster batinnya.

"Hoh gue juga gak nyangka ,kok bisa ya Nesa yang cantik baik lucu gemoy lembut pacaran sama tuh monster" celetuk Wiwin sebagai penggemar cewek good looking hati nya sedikit berdenyut tidak rela.

"Gue kira dia suka sama Lo" ucap Baron melirik Lion , lion hanya diam saja ia hanya menatap datar kedua orang itu

"Takdir gak ada yang tau bro , jadi ikalasin aja" Bayu mengikuti arah pandang lion, ia yang paling peka kalau soal beginian

"Sebenarnya sih gue gak setuju kalau Nesa sama Dore" ucap Bayu sambil mengunyah baksonya , tidak ada gunanya menasehati lion

" Hm gue juga " ucap Rian menyeruput jusnya , ia sedikit tidak ikhlas melihat sang adik tersenyum semanis itu kepada Theodore

"Bagaimana bisa bng Rean setuju dengan hubungan mereka?" Sekarang lion mulai membuka suara nya , sedari tadi ia selalu memikirkan pertanyaan ini , seharusnya bng Rean tidak setuju karena Theodore itu tidak baik yang baik itu gue batin Lion.

Rian mengangkat bahunya "gue ketoilet" Ucap Rian lalu melangkahkan kakinya menuju toilet.

Setelah menyelesaikan urusannya, Rian berjalan menuju kekantin lagi, tapi saat melewati gudang Teling mendengar sesuatu.

"Ada orang?" Ucap Rian mengetok pintu gudang tersebut.

"TOLONG! hiks tolongin Ana hiks"

"Ana? Tunggu, menjauhlah dari pintu Ana aku mendobraknya!" Ucap Rian dengan nada paniknya lantas langsung mendobrak pintu tersebut.

Terlihat lah Ana yang duduk di lantai dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

"Bagaimana bisa? Siapa yang melakukan ini kepada mu?" Rian menatap iba Ana, lalu membantu Ana untuk berdiri.

"A-aku..."

"Katakan sejujurnya Ana" ucap Rian mencekeram erat kedua bahu Ana.

"Reanesa" cicitnya yang masih didengar oleh telinga Rian.

Rian tertegun sejenak tidak mungkin Nesa melakukan hal ini kepada Ana kan?

"Kau tidak berbohong?" Ana menganggukkan kepalanya dengan pasti.

"Baiklah ayo temuin Nesa" ucap Rian memapah tubuh Ana.

BRAKK!!

"NESA APA YANG KAU LAKUKAN TERHADAP ANA !!" Bentak Rian menatap tajam Nesa. Para murid yang berada di kantin langsung memusatkan perhatiannya kepada kedua orang itu.

Nesa dan Selin terbengong mendengar ucapan Rian, memangnya apa yang Dirinya lakukan? Ahh melihat kondisi Ana yang sedang tidak baik baik saja membuat  Nesa tersenyum.

"Emangnya apa yang aku lakukan?" Ucap Nesa dengan santai sambil menopang dagunya mentap Kedua orang itu.

Bahkan para murid mulai mengangkat tinggi-tinggi Handphone.

Rian menarik Ana kedepannya " kau punya mata kan? Lihat" Ucap Rian.

Nesa memutar bola matanya dengan malas
"Tentu saja aku lihat, lalu apa masalahmu?"

Ana mengeram kesal melihat respon yang diberikan oleh Nesa, seharusnya dia marah dan memukuli ku!

"Kau membully Ana !! Kasian dia sampai lebam-lebam seperti ini" Rian menunjukkan beberapa luka lebam di wajah Ana.

NitrogenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang