32

18.2K 812 98
                                    

🧑: Siap menjadi suami fiksi mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧑: Siap menjadi suami fiksi mu
















Vote dulu dong, gratis tidak dipungut biaya sepeserpun ❤️


















HAPPY READING SAYANG!❤️























______________________________________

Mendekatkan wajahnya, ke wajah cantik milik Nesa, hembusan teratur dari Nesa memberikan ketenangan dan kehangatan bagi hati Theodore. Kecupan manis Theodore berikan diseluruh wajah wanitanya. Wanita milikinya.

Terlena dengan suasana Samapi Theodore tidak menyadari bahwa didepan pintu masuk terdapat keributan kecil, diakibatkan oleh kedatangan sosok yang seharusnya lebih tepat untuk melindungi, menjaga dan menyayangi Nesa.

______________________________________

Koridor Rumah sakit

"Gimana si Elvin? udah Lo balikin ke asalnya kan, Mike?" Tanya Yuta yang sedang menatap layar ponselnya. Mereka semua sekarang sedang kumpul di koridor rumah sakit untuk menjaga pawangnya Theodore yang sedang cakit, tentu saja karena disuruh oleh ketua mereka.

"Udah gue anterin ke rumahnya lah, ngapa emang nya?" Mike Menghembuskan asap rokok sambil mengingat-ingat apa sudah ia antara apa belum mahluk kecil itu, Takut nya Mike lupa bukan di antar ke rumah nya malah ketinggalan di jalan.

" Oh"

Mike berdecak kesal mendengar jawaban dari Yuta, dirinya langsung beralih ke arah Max dan Azel yang sedang bermain game di ujung sana.

"  Bocil itu hilang juga bukan karena kita, ngapai coba kita repot repot urus dia seharusnya si Lion asu tu yg urus. Herman gue." Mike menggerutu sambil terus menghujat Lion.

"Bosen gue disini terus, keluar yuk bro" Ucap Mike setelah puas menghujat Lion lalu dengan sengaja menyengol keras lengan Azel.

"MONYET!! BANGSAT LO MIKE!!" Bentak Azel karena game nya hampir kalah, sedangkan Mike hanya tersenyum konyol melihat ekspresi yang dikeluarkan Azel.

"Ups sorry bro. Sengaja" Mike kembali berulah lagi dengan kembali menyengol ponsel yang sedang di pegang Max, membuat ponsel Max terjatuh begitu saja kelantai.

"Ups ga boleh marah, yang marah teraktir kita nasi Padang" Mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Mike, Max mengelus dada dengan sabar. Ia berdiri dan menghampiri Mike.

"Mike, sini sayang" Mike yang mendengar ucapan mengelikan itu sontak mengelengkan kepalanya, sambil tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kekesalan di wajah tampan milik temannya.

"Kita sebatas teman ya, jadi tolong jangan sayang sayangan" Ucap Mike sambil menunjukkan jari tengah nya, melihat kepala Max yang sudah berasap ingin meledak sontak membuat Mike bersiap berlari menjauhi banteng yang akan mengamuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NitrogenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang