00.03

84.5K 7.3K 409
                                    

6 Des 21

_______

Nesa bener bener gugup keluar dari mobil sampai berjalan menuju kelasnya. ia beri beberapa tatapan mata sama seperti kehidupan pertama nya. Nesa juga di beri tatapan seperti ini bedanya semua mata menatap Nesa dengan jijik tapi lihat sekarang ini semua orang memuja dirinya tatapan seakan akan Nesa adalah barang mahal yang berharga tinggi.

Bukankah ini awal yang bagus?

Nesa berjalan menuju kelasnya X IPA 1. bagaimana dia tau kalau dia masuk ke kelas itu, sedangkan dirinya tidak pernah ikut dalam acara MOS ? Tentu saja dari Dady Alex. bagus lah jadi Nesa tidak perlu repot-repot lagi untuk menanyakan kelasnya.

Menghela nafasnya Nesa mulai membuka pelan pintu kelasnya. apakah masih sama seperti dulu? Temen teman bermuka dua apakah mereka masih tetap ada di sini?.
Yang awalnya suasana kelas ribut seketika menjadi hening, ketika Nesa memasuki ruangan kelasnya ini. hanya terdengar suara dari sebelah kanan kiri kelas mereka dan juga suara dari luar kelas.
Nesa mengerjabkan matanya beberapa kali.

Astagfirullah Tuhan!

Puji Tuhan !

Wowowo imperatif!

Jodoh gue!

Nafas woy nafas!

Gue butuh tisu!

Insinyur gue!

Insicure !

Sini sayang sini !

Beb Lo kok di sini anak kita mana!

Halu Lo pada!

Sadar diri weee!

Jaga mata jaga hati

Please belok gue!

Nikmat mana yang engkau duakan!

Fiks Lo punya gue!

Tolong diam para manusia fiksi

DIAM!

Bentakan keras terakhir itu mengakhiri pekikan alay dari kelas X IPA 1, sedangkan Nesa masih diam berdiri mematung di depan pintu.

"Ekhem Reanesa kan? sini " ucap perempuan yang tadi mebentak ,nesa menggangukan kepalnya lalu berjalan menuju perempuan itu.

"Sini sama gue aja duduknya" ucap perempuan itu tampa basa basi. Nesa meletakkan tasnya di samping perempuan itu lalu duduk. tidak berniat untuk membuka suara nya Nesa tau siapa perempuan ini dia
Selin wireless ketua kelas X IPA 1 kerap di panggil Selin. tipe orang nya tegas dalam mengambil keputusan no menye menye cantik dan tentu saja pinter , kehidupan pertama nesa ia tidak akrab dengan Selin,
Selin susah dideketin dia benci manusia tipe nesa yang dulu.

"Hey. kok bengong sih " ucap Selin melambaikan tangannya.

"Ha-ah iya Maaf Selin" pertama kali Nesa meminta maaf kepada orang lain.

"Oke kenali gue Selin wireless ketua kelas di sini" ucap Selin memperkenalkan dirinya, Nesa hanya mengangguk kepalanya saja.
Dia ngak harus lagi kan perkenalkan lagi pula Selin udah tau namanya bukan?.

"Lo pendiem ya" celetuk Selin sambil menulis bukunya, entah ia menulis apa.

"I-iya" bohong. Nesa bukan tipe orang pendiem kehidupan pertama Nesa orang nya tidak bisa diem ,duduk atau tidak berbicara sedetik pun ia merasa panas. hobinya mengejulid orang , membulyi ,pemberani, temperamen dan bodoh , Nesa hanya takut. ia takut untuk berbicara. ia sekarang akan lebih memilih untuk diem , membaca buku atau tidur.

NitrogenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang