Arfateena 9

4 9 0
                                    

" Percayalah jika kalian melihat seseorang melalui attitude, akhlak dan sikapnya terhadap kalian itu semua akan lebih membekas daripada kalian hanya melihat parasnya saja. Jika dari attitude saja ia bagus maka semuanya pasti bagus. "

~ ARLOJI ~

------------------------------------------------------

Teena merapikan seragamnya, dirasa sudah cukup ia segera menyambar tas nya untuk berangkat sekolah.

Matanya tak sengaja bertabrakan dengan mata tajam Angga, cewek itu tidak peduli dengan Angga yang kini masih menatapnya. Ia berjalan melewati kakaknya begitu saja.

"Mau kemana lo?" Tanyanya, karena jarang sekali Teena berangkat sepagi ini.

"Apa peduli lo?" Teena bertanya balik membuat Angga terdiam. Cewek itu tertawa sumbang.

"Makan, masih pagi mau jadi tukang sapu lo disana?" Tanyanya, mata Angga menatap Teena malas.

"Mau gue jadi gembel pun bukan urusan lo kan? Nggak usah sok baik." Sahutnya enteng, ia menyampirkan tas dipundak kirinya tanpa memperdulikan Angga yang kini mengepalkan tangannya dengan rahang mengeras. Ia segera pergi dari sana.

                             ⏰⏰⏰

"Assalammualaikum calon istri ku!" Sapa Arfathan dengan senyum yang selalu ia tunjukkan hanya untuk Teena. Cowok itu hanya menunduk dengan senyum yang terus mengembang. Alah sia boy!

Teena menarik ujung bibirnya tipis bahkan Arfathan tak bisa melihatnya. Satu hal yang menurut Teena unik dari Arfathan, cowok itu selalu menyapa dirinya tiap kali mereka bertemu tetapi tak pernah cowok itu mau menatap dirinya.

"Wa'alaikumsalam." Sahutnya.

Rean yang berada dibelakang tubuh Arfathan hanya memutar bola matanya jengah. Pasalnya tadi saat sedang asik bermain basket, Arfathan buru-buru berlari menuju kelas Teena hanya untuk menyapa cewek itu.

"Buruan!" Desaknya malas.

Arfathan berdecak kesal. "Iya-iya! Ngomel ae lo kek emak-emak." Ujar Arfathan, ia langsung berpamitan pada Teena sebelum Rean marah.

Teena menghembuskan nafasnya lega, entah kenapa di satu sisi ia sangat risih dengan Arfathan tetapi disisi lain, ia juga penasaran dengan cowok itu yang akhir-akhir ini gencar mendekati dirinya.

Cewek itu memukul kepalanya pelan. Untuk apa dia memperdulikan Arfathan? Itu jelas bukan urusannya kan?

Lebih baik ia segera menempelkan pengumuman di Mading sekolah sekarang.

                             ⏰⏰⏰

Teena selesai menempelkan pengumuman acara ulang tahun sekolah. Ia mengadakan beberapa lomba dan juga party untuk malam nantinya.

"Kapan nih?" Tanya Devril yang berdiri di belakang Teena. Cewek itu membalikkan tubuhnya menatap Devril.

"Baca." Balasnya cuek.

Devril berdecak kesal."Tanya doang elah tinggal jawab aja judes banget lo Bu?"

Teena memutar bola matanya jengah. "Gue bukan ibu lo!" Sentaknya.

ARLOJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang