# balik lagi sama accu! Hihi
Gimana kabar kalian hm? Jujur jiwa magerku sedang kumat maaf bgt update nya ga teratur😁🙏
# kritik kalian tentang cerita ini gimana si? Terlalu ngebosenin ya? Ya maybe sih iya karena emang menuju problem nya masih agak jauh si jadi maklum aja kalian bosen aku juga masih belajar si, maaf yaa😅
# kalo ada typo maaf banget, hihi...
~ HAPPY READING ALL ~
❤️❤️❤️
🐯🐯🐯|| Aku lelah, sangat lelah, tetapi tetap mengalah. Meskipun sangat menyakitkan ||
~ Afsheen Fateena Aqilla ~--------------------------------------------------------
"Assalammualaikum calon istri." Sapa Arfathan lembut. Mendengar itu, Teena langsung menegakkan tubuhnya. Ia melirik Arfathan sinis."Mau apa lo!?" Tanyanya jengah.
Arfathan menunjuk kotak makan ditangannya. "Nganter ini dong buat calon istri yang cantik ini."
Teena berdecak kesal. "Berhenti panggil gue dengan sebutan itu, karena sampai kapan pun itu nggak akan pernah terjadi!"
Arfathan hanya mengulum senyumnya. Ia memajukan sedikit tubuhnya didepan Teena.
"Kita lihat aja nanti." Bisiknya membuat Teena bergidik.
"Minggir, bocah prik!" Desaknya. Pasalnya kelasnya sudah ramai, bahkan interaksi keduanya membuat banyak pasang mata menatap mereka.
Arfathan langsung menjauhkan wajahnya dan meletakkan kotak makan tersebut di atas meja Teena, kemudian ia segera pergi dari sana.
Teena memandang kotak makan dihadapannya dengan gelisah. Ia mengakui masakan Arfathan sangat enak, bahkan masakannya saja kalah.
"Kapan perginya sih!?" Pikirnya heran. Teena kemudian memasukkan kotak tersebut ke dalam laci meja nya.
⏰⏰⏰
Saat ini kelas Arfathan sedang melaksanakan pelajaran olahraga, hari ini kelasnya akan bertanding basket dengan kelas Teena.
Banyak murid-murid yang kini sudah duduk rapi di tribun penonton. Arfathan dan timnya kini tengah berganti pakaiannya.
"Inget Ar, lo nanti lay up yang bener ya? Awas lo ada Teena malah bolanya melayang kemana-mana." Ujar Viktor sembari memasang headband bener ga si maap kalo salah:'( merah di kepalanya.
Mendengar itu membuat Arfathan mendengus. "Iya-iya." Sahutnya.
"Oke, udah siap semua? Doa dulu semoga kita menang nantinya."
Semuanya langsung menundukkan kepalanya untuk berdoa.
"Selesai, oke ingat nanti jangan pake emosi mainnya. Jangan ada yang main kasar, ngerti?" Ujar Viktor memperingati. Semuanya mengangguk paham.
"Ngerti!"
Tibalah saatnya kedua tim tersebut di lapangan. Sorak-sorai tepuk tangan memenuhi area lapangan tersebut. Teena yang duduk di tribun paling depan hanya memandang kegiatan tersebut dengan wajah datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARLOJI
Lãng mạnIni tentang cerita cinta sepasang manusia. Bisa dibilang, cukup menyebalkan bagi Afsheen Fateena Aqilla, seorang ketua OSIS pada salah satu SMA yang ada di ibu kota. Cewek dingin, jutek, seperti es batu, dan tak tersentuh seperti Fateena harus berha...