" kita tidak bisa berbuat apa-apa selain menjadi manusia dan terluka "
~ Rafael Arfathan Idyraf ~--------------------------------------------------------
Mata Arisha berbinar kala melihat Rean yang sedang membaca buku dibawah pohon mangga.Arisha merapikan rambut dan seragamnya, dirasa sudah rapi. Ia segera berjalan kesana sembari menenteng paper bag yang ia sembunyikan dibalik tubuhnya.
Merasa ada seseorang, Rean mendongak. Mata mereka bertemu, Rean langsung mengalihkan pandangannya.
"Hai gantengnya Arisha!" Sapa Arisha senang, entah kenapa sepertinya ia kena pelet Rean. Lelaki dihadapannya ini terlihat sangat tampan sekali.
Rean tak menjawab, cowok itu hanya meliriknya, kemudian kembali fokus pada buku dihadapannya. Melihat itu, Arisha berdecak sebal.
Ia mendudukkan dirinya disamping Rean, cowok itu menggeser duduknya. Arisha ikut bergeser begitu seterusnya membuat Rean menggeram kesal.
Ia menoleh menatap Arisha yang kini tersenyum manis dihadapannya.
"Ngapain?" Tanyanya malas.
"Duduk bareng lo lah!" Rean memutar bola matanya jengah.
"Jauh-jauh dari gue!" Arisha mengerutkan keningnya bingung.
Arisha mencium keteknya. Tidak bau.
"Kenapa? Gue bau kah? Perasaan wangi banget ini mah."
"Awas, gue mau baca!" Sentak nya dengan nada kesal, sungguh ia tak mau berdua bersama Arisha, tahu kan bagaimana nanti kondisi jantungnya yang tiba-tiba tidak sehat?
Rean melirik Arisha sekilas.
Arisha mengerucutkan bibirnya sebal, hal itu membuat Rean menggeram tertahan. Sungguh Arisha sangat menggemaskan saat sedang seperti itu.
"Oiya gue bawa makanan nih lo mau makan nggak? Gue masak sendiri tahu!" Katanya sedikit menyombongkan dirinya. Jarang-jarang ia mau memasak seperti ini hanya untuk Rean seorang.
Ia mengeluarkan paper bag dibelakang tubuhnya. Cewek itu langsung membuka kotak makan tersebut, dari baunya saja Rean yakin rasanya enak.
"Nih cobain deh," Arisha mengambil sesendok makan nasi goreng sosis tersebut. Ia mengarahkan sendok itu pada Rean.
Rean menggeleng. "Gue nggak laper." Tolak nya menatap Arisha datar. Arisha menaruh kembali sendok itu.
"Yaudah, buat nanti aja. Lo ada ekskul basket kan? Buat nanti, jangan lupa dimakan ya ganteng byeee!" Ia memberikan kiss bye pada Rean, cowok itu hanya diam menatap punggung Arisha yang sudah menjauh. Matanya beralih menatap kotak makan itu.
"Maaf." Ia berkata sangat lirih, matanya masih menatap kotak itu dengan tatapan sendu.
Arfathan yang sedari tadi ada diatas pohon pun menatap Rean lesu, sungguh malang sekali Rean ini. Ia memetik mangga diatas kepalanya hingga menimbulkan suara membuat Rean mau tak mau mendongak.
Matanya membola melihat Arfathan diatas sana dengan santainya mengambil mangga. Sejak kapan orang itu ada disini?
"Ngapain lo?" Tanyanya heran. Arfathan hanya nyengir kuda.
![](https://img.wattpad.com/cover/280882251-288-k433618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLOJI
RomanceIni tentang cerita cinta sepasang manusia. Bisa dibilang, cukup menyebalkan bagi Afsheen Fateena Aqilla, seorang ketua OSIS pada salah satu SMA yang ada di ibu kota. Cewek dingin, jutek, seperti es batu, dan tak tersentuh seperti Fateena harus berha...