zombie mie

2 3 0
                                    

Sudah dua bulan sejak malam dimana Arsen meneleponku, dia mulai bersikap seperti teman biasa padaku.
Dan kulihat hubungannya dengan Bintang berjalan dengan baik dan bahkan Arsen sudah menjadikan bintang pacarnya.

"Ra ngerti fisikanya?" Tanya Arsen padaku

"Kalo ga ngerti gue bisa minta tolong Naila Ar,"

"Kita satu kelompok Ra, masa Lo nanya sama kelompok sebelah. Lo ga menghargai teman sekelompok Lo?" Ya semenjak kejadian malam itu juga kata-kata Arsen saat berbicara padaku kadang terdengar sedikit kasar. Tapi kali ini bukan kasar, ada benarnya memang, aku egois membawa masalah pribadi.

Semenjak malam itu juga malahan aku yang tidak bisa bersikap selayaknya teman kada Arsen.

"Gimana?" Tanyaku menghadap Arsen

"Lo nanya ke gue?" Tanyanya sinis

Aku mengangguk
"Sorry, gue egois."

"Deketan biar gue jelasin biar Lo paham" ucapnya menarik bangku ku mendekat duduk disebelahnya.

"Pak Jaja pulang guys tadi gue liat" teriak Nalan didepan pintu kelas.

Aku senang mendengarnya dan berniat menutup bukuku namun Arsen menahan tanganku
"Gue belum selesai ngejelasin, jangan pergi gitu aja. Ga menghargai banget Lo."

Aku mendecak sebal lalu berusaha kembali fokus ke materi yang dijelaskan Arsen.

"Beberapa bulan lagi Lo udah bukan anak SMA Ra, udah jadi mahasiswa. Jangan bawa jiwa belajar SMA Lo di kuliah." Ucapnya memberi nasehat sembari memeriksa soal yang baru saja kukerjakan.

"Bener semua, Lo bisa tapi terkadang Lo gamau berusaha. Gue denger Lo selalu juara kan di SMP? Bahakan juara umum. Kenapa otak Lo ga Lo gunain di SMA?"

"Sarkas banget kalo nanya" cibirku

Arsen berniat pergi dan aku menarik tangannya,
"Makasih udah Lo ajarin" ucapku tulus yang diangguki nya.

"Ra, gue bawa mie kesukaan Lo. Cepetan sebelum dihabisin anak kelas." Ucap Naila membuatku dengan buru-buru mengangkat bangku ku ke meja ku bersama Naila.

Naila membuka kotak bekalnya dibawah meja, aku dan Naila segera menaruh tutup bekal kedalam laci meja dan menaruh sebagian mie untuk kami berdua makan.
Kami juga memakan mie dalam kotak bekal sebelum anak kelas menyerbunya.

"Wah enak banget kayanya makan nya"

"Guys Naila bawa mie!!!" Teriak Aldo

Aku dan Naila dengan cepat memakan mie sebelum para zombie kelas menghabiskannya.

Anak kelas sudah berkerumun dimeja kami dan meminta mie yang dibawa Naila.

Setelah mereka semua pergi, aku dan Naila baru mengeluarkan mie yang tadi kami taruh dilaci meja dan memakannya dengan cepat sebelum para zombie kelas menghabiskannya lagi.

"Kok masih ada mie nya?" Tanya Aldo yang tak kami hiraukan.

"Jual mie aja deh nai, gue beli kok tiap hari" celetuk Tasya memberi saran,

"Ga niat sya" jawab Naila

"Lo masak mie nya pake apa sih nai? Penasaran gue, pake pelet ya? Pake jampi-jampi apa sampe anak kelas berubah jadi zombie mie kaya gitu?"tanyaku

Naila terkekeh
"Pake cinta Ra"

"Dih, makan tuh cinta" ucap Aldo memijat jidat Naila dengan sedikit keras.

"Aldo!!!!!" Amuk Naila mengejar aldo yang sudah berlari keluar kelas.

"Cocok ga sih sebenarnya Aldo sama Naila?" Tanya Rana

"Aldo sama Naila pernah punya perasaan yang sama, tapi diwaktu yang ga tepat buat mereka"

Cerita NadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang