kerandoman Rana Nadira

3 5 0
                                    

Liburan semester kali ini hanya kebanyakan kuhabiskan bersama keluarga ku, dua kali aku keluar dengan lembayung, dan dua kali aku keluar dengan ketiga sahabatku.

Hari ini, kami kembali bersekolah,
"Bunda, ayah kakak berangkat assalamualaikum" ucapku menyalimi bunda dan ayah lalu bergantian dengan kedua adikku yang menyalimi tangan ku.

Lembayung sudah didepan rumah ku dengan motornya,
"Jangan ngebut-ngebut!" Peringat ku padanya

Lembayung menurutiku untuk tidak mengebut, selama perjalanan kami hanya membahas membicarakan hal-hal random sederhana.

"NADIRA!!" Panggil Rana dengan suara menggelegar nya dari gerbang sekolah yang membuat orang disekitar berfokus pada Rana

Aku menutupi wajahku dengan tas dan menarik lembayung untuk cepat berjalan ke kelas
"Woi, Dira!!" Teriaknya lagi memanggil

Aku tak memperdulikannya dan berlari meninggalkan lembayung,
Sepertinya Rana mengejar ku,
Sesampainya dikelas napas ku terengah-engah, membuatku mengambil air diatas meja Aira dan meminumnya
"Lo kok lari sih Ra?" Ucap Rana yang sudah didepan ku membuatku terkejut dan menyemburkan air yang masih dimulutku ke wajahnya

Mataku melebar,
"DIRA!!!!" Amuknya

Rana mengambil air yang tadi kuminun dan mulai menyiram ku dengan air yang dituangkan ditangannya,

Aira yang baru saja masuk kelas terkejut melihat air di botol minumnya sudah habis tandas,
Aira menarik Rana, dan lembayung menarikku berusaha memisahkan kami.
"Baju Lo basah Ra" ucapnya melepas jaket yang tadi dipakainya untuk menutupi seragam sekolah ku yang basah.

Aku menatap Rana lalu kami tertawa,
"Bodoh banget sih kita"ungkap kami menyadari kebodohan yang kami lakukan.

"Woi pinjem jaket yang bawa!" Teriak Rana pada anak kelas

Aira yang membawa jaket melempar jaketnya pada Rana,
"Aneh Lo berdua" katanya.

Hari pertama udah ketemu sama matematika peminatan aja,
"Pagi semua!, Hari ini kita masuk materi baru ya, biar ibu jelaskan sedikit setelah nya ibu beri kalian dua soal percobaan."

Saat sedang belajar gini terkadang kami bisa sangat serius namun juga terkadang jujur saja bercanda kami tidak melihat waktu.



>>>>>>
Bek pulang sekolah berbunyi, namun hujan diluar turun dengan sangat deras. Kulihat banyak murid didepan kelas. Beberapa murid memilih diam menikmati hujan turun, ada juga beberapa murid dilapangan yang menikmati guyuran air hujan, dikelas beberapa murid memilih tidur karena cuaca yang mendukung membuat mata mengantuk, beberapa lainnya memilih berbincang kelompok. Naila diluar menikmati hujan, Rana juga diluar mengusik ketenangan Naila dengan beberapa kali mencipratkan air hujan pada Naila, dan aira? Seperti biasa dia hanya menscroll salah satu aplikasi di handphone nya lalu tak lama dia akan memasang headset nya dan menelungkup kan wajahnya di atas meja untuk sekedar memejamkan mata sebentar.

Aku melihat ke belakang tempat lembayung duduk, ternyata dia juga tertidur, aku merasa bosan dan memutuskan keluar kelas,
"Ra!" Panggil Rana

Byurrr,
Dia menyiram air yang tadi di tadagkannya di gelas plastik dan menyiramkan padaku, namun Untung saja siraman airnya tidak terkena ke aku, aku merasakan akan ada perang kedua antara aku dan Rana. Aku memasuki kelas, berjalan mendekati lembayung yang tertidur pulas, melepas jaket lembayung yang tadi pagi dipinjamkannya padaku dan menyelimuti nya dengan jaket itu.

"NADIRA KELUAR!!" Teriak Rana

Aku melepas sepatu ku dan menggantinya dengan sendal yang kuambil dari lemari kelas,
Byurrr
Siraman kali ini berhasil mengenai ku. Aku mengambil gelas plastik yang dipegang Naila lalu menadahkan air hujan dan berbalik menyiramkannya pada Rana.
Byurrr, sial tidak kena.
"Ra kalau lari jangan pake sendal, licin!" Ucap Naila memberi peringatan

Aku melepas sendal yang kupakai dan menitipkan nya pada Naila lalu berlari mengejar Rana, Rana berlari ketengah lapangan membuat kami saling mengejar ditengah lapangan. Tak banyak murid yang memperhatikan kami karena beberapa murid juga bermain hujan dilapangan.

Aira keluar kelas dan duduk disamping Naila
"Rana yang menang" kata Aira

"Kali ini kayanya Dira yang menang, tambah brutal dia" ucap Naila tak setuju dengan pendapat Aira

Naila mengulurkan tangannya
"Kalo Dira menang, Lo traktir gue bakso satu Minggu di kantin"

Aira meraih uluran tangan Naila dan menjabat nya
"Kalo Rana menang, beliin gue lightstick BTS"

"Wahh gilak Lo mau palak gue? Yang bener aja!" Ucap Naila tak setuju

Namun,
"Tapi oke deal karena gue yakin kali ini Dira yang menang" ucapnya menyetujui taruhan mereka yang gila.

Aku masih mengejar Rana, namun kali ini kami berputar di pohon didepan kelas. Gayung tergeletak di tengah lapangan membuatku ingin mengambil nya, aku berlari dan happ
Berhasil, aku mengambil gayung nya.

Aku menadahkan air hujan sementara Rana masih bingung mencari gelas plastik yang tadi tak sengaja dibuangnya dan ku lihat anak kelas sebelah mengambil nya.
"Hai Rana!" Ucapku melambai,

Rana menoleh dan byurrrrr
Aku berhasil menyiram Rana yang tadi nya memang sudah basah, namun mungkin akan bertambah basah.

"Oke Lo menang" kata Rana menyudahi permainan dan berjalan kembali ke kelas.

"Yes!!! Bakso gratis seminggu" seru Naila

"Lain kali gue yang menang" kata Aira

Aku dan Rana kembali kekelas dengan seragam sekolah yang sudah basah kuyup,
"Astaga Ra" kaget lembayung dipintu kelas,

"Dingin bay" ucapku menggigil

"Pake kaos gue ayo, celana olahraga gue juga ada di loker"

"Ihh celananya kebesaran bay, gamau"tolakku

"Daripada Lo sakit"

"Pake punya gue aja Ra, nih kunci loker gue" ucap Naila menyerahkan kunci lokernya padaku

"Ayo gue temenin"

"Lah gue?" Tanya Rana menunjuk dirinya

Aira mendecak lalu menarik tangan Rana
"Pake baju olahraga gue"

Setelah berganti pakaian, lembayung memberikan jaketnya padaku dan memakaikannya.
"Biar hangat, jangan main hujan lagi Ra!"

Cerita NadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang