di cafe

1 1 6
                                    

Aku berjalan kembali ke kelas, masih ada tiga puluh menit sebelum bel masuk berbunyi. Aku memilih untuk tidur sebentar karena merasa mengantuk.

Ah iya, aku meninggalkan Naila dan Rana berdua tadi di kantin karena aku yakin mereka pasti akan saling meminta maaf nantinya. Aku masih membayangkan suasana di meja mereka, sangat canggung pasti.

Aku mengambil tasku dan meletakkan diatas meja untuk kugunakan sebagai bantalan tidur.

"Pake jaket gue aja Ra," ucap seseorang yang baru saja masuk kelas dan langsung meminjamkan jaketnya padaku.

Aku tersenyum kecil
"Makasih bay"

Iya, orang itu lembayung.

"Bay!" Panggilku

"Iya nanti gue bangunin lima menit sebelum bel masuk" potongnya dengan menjawab pertanyaan yang belum ku berikan padanya.

Seperti kata lembayung tadi, dia membangunkan ku tepat lima menit sebelum bel masuk berbunyi dan mengantar kan ku ke toilet dengan aku yang masih setengah sadar mengantuk maksudku.

"Thanks bay"ucapku pada Lembayung yang menungguku tidak jauh dari toilet perempuan.

Sampai kelas aku melihat Rana dan Naila sudah seperti biasa, tampak tidak canggung lagi seakan kejadian dikantin tadi tidak terjadi. Aku mengernyitkan dahi saat tidak menemukan Aira,
"Aira tidur dipojok sana"ucap lembayung seraya menunjuk seseorang yang teridur dipojok kelas, lembayung langsung mengerti apa yang ku tanya dalam pikiran ku.

"Lo bisa baca pikiran gue bay?" Tanyaku waspada, takut ksluau ternyata memang benar dia bisa membaca apa yang ku pikirkan

"Lo mudah ditebak Ra"

>>>>>>>>>

"Bay tawaran waktu itu yang jadi pacar Lo masih berlaku ga?"

"Masih, kenapa emang?"

"Gue mau"

Lembayung tersenyum

"Jangan senyum!!"

Bukan nya berhenti tersenyum lembayung malah tertawa

"Jangan ketawa!!"

Seperti biasa, pulang sekolah aku bersama dengan lembayung.
"Ra, mau ke kafe ga? Besok acara pembukaan" tanyanya saat memasang kan helm padaku

Aku melebarkan mata dan langsung mengangguk antusias
"Mau bay...."jawabku

"Tapi hari ini Aksa gak ada Ra, gapapa?"

"Aksa kemana?"

Lembayung mendecak
"Jangan suka sama Aksa Ra! Sukanya sama gue aja!" Ungkap lembayung yang membuat jantungku berdegup kencang dan perut ku seperti diterbangi banyak kupu-kupu.

"Apasih bay!"

"Lo salting kan? Berarti udah suka sama gue?"

"BAY!" Teriakku tanpa sadar

Lembayung tertawa kecil lalu mengacak rambutku
"Lucu banget sih Ra, jangan gini didepan cowok lain ya Ra!"

Aku menutupi wajahku dengan kedua tanganku dan berbalik memunggungi lembayung

"Dih gausah sok gemesin deh Lo"

"Diam gak Lo!"Ancamku yang malah mendapat tarikan darinya

"Udah ayo buruan, nunggu Lo kelar salting pasti lama, keburu sore."

"Dih gue ga salting,"

"cuman ada kupu-kupu doang di perut gue" lanjut ku yang hanya bisa ku utarakan dalam hati.

Setibanya di kafe lembayung aku turun lebih dulu, berniat pintu namun ternyata pintunya terkunci
"Sabar Dira, belum dibuka itu pintunya" kata lembayung menyusul dibelakang

"Besok jam berapa bay? Pagi?"tanyaku saat dia membuka pintu

"Agak siangan, sekitar jam sebelas,"

"Besok berangkat bareng gue aja! Kita naik motor"sambungnya yang kuangguki

"Oke pak bos"

"Eh Ra, tunggu dulu! Gue tutup dulu mata Lo"

"Lah? Kan gue udah liat bay dalamnya" ucapku karena memang aku sudah pernah masuk dan saat ini pun tampak dari luar karena disela dengan dinding kaca bening yang tebal.

"Kan ga begitu jelas, kalau udah masuk lebih jelas Ra"jelasnya lagi

Aku mengambil tangan lembayung, menutupkan kedua tangannya pada kedua mataku lalu ku pejamkan juga mataku.

"Udah ayo jalan!!!"seruku

Lembayung mengarahkan ku untuk memasuki kafenya,
"Lo udah boleh liat"

Wow

Aku takjub saat melihat lebih jelas ukiran-ukiran kayu yang ditambah, terlihat elegan. Aku kembali dibuat mengangga saat mendongak dan melihat gantungan origami pesawat di langit-langit nya.
"Itu pesawat harapan Ra"

"Dan disana setiap orang berhak menulis apa mimpinya dan di ujung sebelahnya itu buat note keluh kesah" tunjuk lembayung pada papan dan kertas note di pojok kanan.

"Keren bay, aku suka"ungkapku jujur

"Ayo gue kasih tunjuk buku menu nya"dia menarikku dan menunjukkan beberapa menu yang dia dan aksara buat.

Lembayung menjelaskan satu persatu menu yang akan menjadi hidangan di kafe kenangan ini dengan detail. Aku hanya bisa menatapnya kagum dan bangga.

"Lo keren"

"Ra, Lo bilang tadi Lo suka kan sama kafe nya?"

"Iya gue suka kafe Lo. Jadi Lo mau kasih nih kafe ke gue? Atau Lo bakal gratisin gue setiap gue mampir kesini? Kalau gitu gue siap bay setiap hari ke kafe ini."ucapku ngawur

"Kalau ke gue gimana Ra?" Tanya lembayung yang menatap lekat padaku

Mendadak aku kembali gugup, keadaan disekitar seakan terhenti namun jantungku malah berdetak dengan sangat kencang ditambah kupu-kupu yang berterbangan dalam perut ku.
"Lo nembak gue?"
Gausah bego Dira, ya jelas lah dia nembak Lo .

"Nadira Zeline Lo mau jadi pacar gue?"tanyanya yang membuat kupu-kupu diperutku berhamburan

Ini cara jawabnya gimana ya?
"Iya bay bersedia"
"Iya gue siap"
"Iya ayo pacaran"
"Ne.."
"Iya"
Apasih? Gue harus jawab apa sih ini?

Lembayung terus menatapku lekat membuat jantungku seakan ingin melompat keluar, pasti pipiku sangat merah sekarang.

Malu bangetttt

"Iya gue mau" jawabku lalu langsung berbalik badan memunggungi lembayung.

"Gemes banget pacar aku"ucap lembayung yang membuat kaki ku lemas, hampir saja aku terjatuh jika lembayung tidak dengan cepat menopang ku.

Malu-maluin banget sih Ra pake salting sampai mleyot gini

"Bay Lo jauh-jauh deh dari gue! Lemes nih gue, capek juga dari tadi salah tingkah Mulu." Usirku mendorongnya

Lembayung yang mendengar malah tertawa
"Deketan sini Ra!" Ucap lembayung menarik tanganku

"Balik badan!"suruhnya yang hanya ku turuti

"Cantik" ucapnya setelah memasang kalung dileher ku

"Kok Lo pake beli kaya gini segala sih bay? Pasti mahal kan? Ishh"kesal ku

"Cantik Nadira"pujinya

"Lo mau buat gue terbang ya? Daritadi di puji Mulu"

"Cocok buat kamu kalungnya"ungkapnya lagi

"Stop buat gue salting lembayung!"ucapku memperingati

Memulai hubungan yang baru ini masih terasa sangat asing bagiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita NadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang