Malam tahun baru

1 3 0
                                    

Aku bahagia, sangat bahagia ini yang kurasakan sekarang. Karena sekarang aku bisa membaur dengan temanku tidak seperti biasanya menjadi seorang Nadira yang pendiam, yang hanya bicara panjang pada teman dekat dan berbicara panjang jika ditanya lebih dulu.
-Nadira Zeline







Kalian tau? Satu Minggu sejak lembayung meminta izin pada ayah bunda, dan satu Minggu sejak izin itu, bahagianya masih terasa sampai sekarang, sampai akhirnya finally nanti malam adalah malam tahun baru, dimana aku bisa menghabiskan waktu malam ku dengan teman-teman ku.

Sore tadi, bunda memanggil ku dan mengatakan
"Kalau lembayung bawa mobilnya ngebut, marahin ya kak, jangan takut!. Jangan petakilan kamu disana!, Jangan aneh-aneh ya!, Jangan minum-minum kalau ada yang minum, kalau ada yang minum langsung pulang aja kalian berdua!, Jaga diri kak!"

Aku menangis mendengar bunda mengatakan dan melarangku ini itu, itu salah satu dari kesekian rasa sayang bunda padaku, terharu banget.

Malam ini aku memakai celana berwarna coklat dan sweater biru dongker dengan sepatu yang biasa kupakai. Aku membiarkan rambutku tergerai dan memakai jam tangan cream yang baru dibelikan bunda untukku.

"Assalamualaikum" itu suara Lembayung, aku segera turun dan membukakan pintu, namun sebelum aku membuka pintu ternyata ayah, bunda dan kedua adikku sudah membuka pintu untuk lembayung.

Lembayung duduk di kursi ruang tamu kami, dan malam ini kembali ku dengar nasihat ayah dan bundayang berulang kali dikatakan dan diingatkan kepada Lembayung dan aku.
"Iya om, Tante" jawab Lembayung selesai ayah dan bunda berbicara.

Aku yang tadinya terdiam ditangga langsung turun dan menyalimi tangan ayah bunda diikuti lembayung
"Dira pergi dulu yah, Bun"

"Hati-hati Ra," ucap ayah bunda dan aku mengangguk

Ayah menatap kearah lembayung
"Bay!!" Peringatan ayah yang kesekian kalinya dengan mata tajamnya dan jari telunjuk yang mengarah pada lembayung

Aku tertawa kecil dan langsung menarik lembayung keluar
"Dira pergi" pamitku

"Jangan lewat dari jam sebelas!" Peringat bunda sekali lagi yang kami angguki.

Aku beralih ke sebelah kiri disamping lembayung,
"Gue seneng bay!"

Lembayung membuka kaca sedikit, ternyata dia ingat ketika kukatakan Minggu lalu untuk membuka kaca saat kami pergi, namun dia tidak membukanya lebar, hanya sedikit. Bukan hanya itu, dia juga memutar lagu yang kusukai.

Aku terus memandangi suasana malam, yang saat ini benar-benar spesial bagiku.
"Bay, Lo ga ajak gue ngobrol?" Tanyaku saat menyadari lembayung hanya diam sejak memasuki mobil tadi.

"Nikmati suasana yang Lo mau Ra," ucapnya dengan senyum tulus.

Aku membalas senyumnya lalu kembali menoleh ke kaca mobil dan melihat-lihat jalanan malam ini.
Ternyata suasana malam romantis ya, bukan aku ga pernah keluar malam, keluarga ku sesekali keluar malam, namun kali ini aku akan bersama teman-temanku, dan mungkin itu yang membuat berbeda.

"Rumah Arsen udah dekat Ra"

"Ah, iya"

Lembayung memarkirkan mobilnya di samping motor teman-teman kami, ternyata sudah banyak yang datang.
Aku segera membuka pintu mobil
"Diraaaaaaa!!" Jerit Rana dan Naila berlari menghampiri ku

Aku diam ditempat sampai mereka memelukku
"Sumpah ya gue seneng banget, pertama kali Lo diizinin keluar malam" kata Naila

"Ayo-ayo, gabung sama yang lain" ucap Rana menarik tanganku

"Bay, Nadira nya kita bawa dulu ya" ucap Naila melambai

"Rana diizinin?" Kaget teman sekelasku yang lain.

Aku tersenyum mengangguk

"Udah selesai adzan ga sih? Yang muslim sholat dulu lah" ucap ketua kelas


Selesai sholat, para cowok membakar daging dan kami para cewek,

"Karaoke yuk!" Ajak Rana

"Celengan rindu guys!!" Teriak ana

Aku kesal dengan jarak
Yang sering memisahkan kita
Hingga aku hanya bisa
Berbincang denganmu di whatsapp

Aku kesal dengan waktu
Yang tak pernah berhenti bergerak
Barang sejenak agar ku bisa
Menikmati tawamu

Ingin ku berdiri di sebelahmu
Menggenggam erat jari-jarimu
Mendengarkan lagu sheila on 7
Seperti waktu itu saat kau di sisiku

Dan tunggulah ku di sana
Memecahkan celengan rinduku
Berboncengan denganmu mengelilingi kota
Menikmati surya perlahan menghilang

Hingga kejamnya waktu
Menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali menabung rasa rindu
Saling mengirim doa sampai nanti sayangku

Jangan matikan hapemu
Kau tahu aku benci khawatir
Saat kau tak mengabari
Aku tak suka bertanya tanya

Ingin ku bakar dia yang sering
Mention mentionan denganmu di twitter
Namun kau selalu menyakinkanku
Ku tumbukan rasa percaya
Bukan rasa curiga

Dan tunggulah ku di sana
Memecahkan celengan rinduku
Berboncengan denganmu mengelilingi kota
Menikmati surya perlahan menghilang

Hingga kejamnya waktu
Menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali menabung rasa rindu
Saling mengirim doa sampai nanti sayangku

Paparapa paparapa paparapaparapapa
Paparapa pararararararara hingga kita bertemu

Aku bahagia, sangat bahagia ini yang kurasakan sekarang. Karena sekarang aku bisa membaur dengan temanku tidak seperti biasanya menjadi seorang Nadira yang pendiam, yang hanya bicara panjang pada teman dekat dan berbicara panjang jika ditanya lebih dulu.




Cerita NadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang