"Akan ku relakan, asal kau bahagia." _Lesya's Wish
Selamat membaca❤️
Masalah Arkar.....
Ah sudahlah ia benar-benar terkendala kebingungan saat ini.-L's W-
Pagi hari telah tiba, Lesya sudah siap dengan seragam sekolah nya yang menempel rapi pada tubuh mungil itu. Tak lupa bandana berwarna biru laut dengan hiasan bintang laut kecil berwarna sama, bertengger indah pada rambut panjang yang tergerai bebas.
Sarapan pun telah selesai dengan lancar nan mulusnya tak ada kendala. Ia mulai berjalan menuju gerbang untuk menunggu ojek online atau sering disingkat dengan ojol.
Sedangkan kelima pria itu sudah berangkat ketujuan masing-masing tanpa mengajak atau memberikan tebengan pada Lesya. Tapi itu tidak mungkin dan tidak akan rasanya.
Setelah melakukan perjalanan menuju kesekolah nya dengan menggunakan ojol yang sempat ia pesan tadi, sampai sudah Ia didepan gerbang sekolah favorit orang-orang didaerah tersebut.
Ia berjalan dengan santai tanpa memperdulikan perkataan siswa dan siswi lain yang sedang membicarakan dirinya yang tidak-tidak, maklum didunia ini apalagi dijaman modern seperti sekarang, semua orang akan memandang sebelah mata saja.
Membicarakan hal-hal yang belum pasti kebenarannya, Ia pun memasuki kelasnya dan mendudukkan dirinya pada kursi yang selalu Ia duduki selama setengah semester itu.
Tak terasa sudah hampir selesai pelajaran yang sedang dibahas saat ini, bel istirahat berbunyi dengan nyaringnya. Semua siswa dan siswi pun mulai berlarian menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan.
Begitupun dengan Lesya yang ikut berjalan kearah kantin, tak sabar rasanya untuk mencicipi makanan kantin ala sekolahnya yang sudah satu minggu tak Ia datangi, ya dikarenakan dirinya sedang sakit bukan.
Rasa laparnya pun berganti dengan rasa takut yang membuat tubuh Lesya keringat dingin dan bergidik ngeri, bagaimana tidak, saat ini Ia malah bertemu dengan kelima inti geng King Diamond, anak-anak bandel yang selalu membullynya akhir-akhir ini.
Lesya hanya berdiam diri bak sebuah patung, nafasnya pun mulai tak beraturan. Keringat dingin semakin mengucur deras didahinya, rasa takut menyerang hebat dalam diri Lesya. bagaimana jika dirinya dibully lagi dan lagi sampai-sampai penyakitnya kambuh?.
Pikiran dan dugaan nya kali ini meleset, mereka berlima tak ada yang membully atau menyeretnya sadis seperti sedang menyeret kambing. Mereka berlima hanya melewati Lesya dengan membuang muka dan sebagian dari mereka menatapnya tajam dan sinis.
Helaan nafas lega yang terdengar jelas itu keluar dari bibir Lesya, Ia pikir akan diseret dan dibully lagi. Tapi kali ini? Syukurlah, itu semua tak terjadi. Tapi kenapa mereka tak membully Lesya? Apa sudah Insyaf?, Atau bertujuan lain?. Entahlah itu hanya mereka berlima dan Tuhan yang tahu.
Ia melanjutkan perjalanannya menuju kantin yang sempat tertunda tadi, Lesya mulai mengantri untuk membeli makanan yang ia inginkan.
Setelah Lesya mendapatkan giliran membeli dan makanan pun sudah tertata rapi dengan nampan itu sudah ia terima dan dengan segera Ia berjalan kearah salah satu meja kantin yang masih kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesya's Wish [SELESAI]
Teen Fiction"Aku ingin bahagia, apa itu salah? sampai kapan aku seperti ini?." Menceritakan kehidupan seorang Alesya Salsabila, yang tak pernah dianggap ada oleh keluarganya. Kesialan mengikutinya lagi, Ia dijodohkan dengan seorang ketua geng motor yang juga me...