"Hadiah terbaik-ku dari Tuhan adalah kamu yang mau menerimaku apa adanya." _L's ws
Lesya melambai kan jari jemari lentik kanannya, yang mengartikan tanda 'kemari.' pada dokter tampan itu.
Seakan mengerti, Dokter Vando berjalan mendekat kearah Lesya.Saat sudah mendekat, Lesya kembali melambai kan jari tangan kanannya dan berkata 'Sini aku bisikin.' Dokter Vando semakin mendekat kan wajahnya pada wajah Lesya.
Lesya merasa risih dengan tatapan mata yang diberikan dokter itu, seakan peka, Dokter Vando memundurkan wajahnya dan bertanya.
"Apa rencana selanjutnya, gadis manis?." tanya Dokter Vando dengan sedikit godaan untuk pasiennya yang imut ini.
'Tidak-tidak, huh sungguh membuatku malu dan memuakkan.' batin Lesya kesal.
Dokter itu sebenarnya mengetahui bahwa Lesya menahan kesal karena dirinya. Ia hanya menahan diri untuk tidak tertawa melihat kelakuan gadis manis di depan nya ini.
"Huh, ada apa dengan mu, Dokter. Aku hanya ingin mengatakan rencanaku selanjutnya tapi kau malah membuatku kesal dan malu. Ya, aku mengatakan sejujurnya kalau aku malu, bukan karena malu kau goda, melainkan malu dengan tingkahmu yang tak menyerupai dokter tapi menyerupai laki-laki Playboy yang sok ganteng." cibir Lesya.
Dokter Vando tak bisa lagi menahan tawanya, "haha, kau lucu sekali Lesya. Aku tahu sebenarnya jika kau itu malu dan merasa salah tingkah dengan apa yang aku katakan tadi."
Lesya tersenyum paksa dengan ucapan Dokter itu yang semakin lama semakin menyebal kan, "bukannya sembuh, aku malah semakin gila jika akan didekat mu, Dokter tampan yang menyebalkan."
"Apa? Kau bilang aku tampan? Benarkah?." ucap Dokter Vando dengan tatapan matanya yang berbinar senang.
"Iya, jika dilihat dari ujung dunia."
Jawaban Lesya itu membuat Dokter Vando kesal setengah mati, wajahnya seketika menjadi datar. Ia mengalihkan pandangannya kearah tembok, seakan bersikap marah pada Lesya.
Lesya hanya terkekeh geli, "maafkan aku Dokter, jadi apakah kau masih mau mendengarkan rencanaku?."
"Ya, apa rencanamu gadis kecil?."
"Jadi..."
"Oke."
_L's w_
Lesya tersenyum saat mengingat kejadian tadi, dimana Ia dan Dokter itu membahas rencananya, sangat lucu...
"Lesya."
Seketika Lesya tersentak kaget saat suara Arkar terdengar jelas ditelinganya, Arkar melirik Lesya sinis saat melihat Lesya tersenyum-senyum sendiri.
'Apa yang membuat istriku tersenyum-senyum sendiri seperti itu?.' pikir nya kesal.
"Lo ngak gila kan?."
Pertanyaan Arkar membuat Lesya melunturkan senyum manisnya, bibirnya melengkung kebawah dengan matanya berkaca-kaca seakan siap untuk meneteskan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesya's Wish [SELESAI]
Teen Fiction"Aku ingin bahagia, apa itu salah? sampai kapan aku seperti ini?." Menceritakan kehidupan seorang Alesya Salsabila, yang tak pernah dianggap ada oleh keluarganya. Kesialan mengikutinya lagi, Ia dijodohkan dengan seorang ketua geng motor yang juga me...