L's Wish 33

5.7K 215 35
                                    

"Kebahagiaan yang sulit aku gapai." _L's ws




Perlahan dan pasti, Lesya membuka matanya dan melihat siluet tubuh seorang laki-laki...

"Shh."

Lesya meringis saat matanya terasa sakit dan berat untuk dibuka. Pandangannya masih terlihat samar-samar.

Perlahan Lesya mengerjapkan matanya, pandanganya pun sudah tak memburam.
Ia terkejut saat melihat siapa laki-laki itu.

"Kak."

"Eh, Lo udah bangun?, ada yang sakit?, atau apa?."

"Mi-minum." ucap Lesya terbata, tenggorokannya terasa kering dan cukup sulit untuk berbicara.

"Nih nih, minum yang banyak, dua galon juga ngak apa-apa."  ujar pemuda itu dengan tangannya yang memberikan gelas berisi air minum.

"Makasih."

Pemuda itu hanya mengangguk menanggapi, "Lo mimpi apa aja?, 3 minggu baru bangun." tanya pemuda itu.

'Hah? 3 minggu, aku rasa aku hanya mengobrol sebentar dengan Mama. Atau jangan-jangan waktu ditempat tadi dengan disini itu sangat berbeda, masa iya aku koma 3 minggu yang padahal aku hanya mengobrol sebentar dengan Mama. Hihi lucu ya.'

Lesya berucap dibatinnya sembari tersenyum-senyum membuat pemuda itu takut jika Lesya kesurupan setan pojok ruangan.

'Ruang VVIP bisa ada setannya juga ya. Ngeri gue, anjir.' batin pemuda tersebut.

"Lo ngak kesurupan setan pojok ruangankan?." tanya pemuda itu, dengan sekejap Lesya tersadar dari pikiran dan lamunannya.

"Hah, apa kak?." bukannya menjawab, Lesya malah balik bertanya. Hanya dibalas tatapan sinis dari pemuda itu.

Seketika keheningan melanda keduanya, tak ada yang ingin membuka pembicaraan.

"Kak Arkar, makasih ya udah nunggu aku."

Ya, pemuda tadi adalah Arkar, entah ada setan apa yang merasuki Arkar hingga hatinya tergerak untuk menunggu Lesya di Rumah Sakit.

Arkar mengangguk, "Papa Lo, kecelakaan beliau juga dirawat disini." ucap Arkar

Lesya terkejut, Ia hanya diam mencerna ucapan yang Arkar lontar kan.

"Kak, bisa antar aku ke ruangan, Papa?."

"Iya, ayo."

Arkar dan Lesya pun keluar dari ruang kamar inap Lesya, dengan Lesya yang berada dikursi roda dan didorong oleh Arkar.

Saat sudah sampai diruangan sang Papa, Lesya melihat Papanya terbaring lemah diatas bankar dengan alat-alat medis yang terpasang pada tubuh beliau.

Kecelakaan itu cukup parang yang mengakibat kan organ hati Abraham mengalami kerusakan. Hal itu membuat Lesya semakin terpukul.

Hingga saat ini keluarganya masih berusaha keras mencari pendonor hati untuk Abraham, hingga mereka pernah menyerah mencarinya.

Lesya's Wish [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang