L's Wish 18

4.7K 233 7
                                    


"Tak apa aku terluka, asalkan keluarga ku bahagia." _Lesya's Wish.









Selamat membaca♡

Bagaimana, Dokter, apa yang terjadi pada adik saya?." tanya Renzo tergesa.

"Kondisinya mulai melemah, Tuan. Sebaiknya segera dibawa keRumah Sakit saja, sebab saya kurang yakin dengan keadaan Nona jika tidak menggunakan alat medis yang dapat mendeteksi keadaan organ tubuhnya." Jelasnya

"Saya pamit Tuan, Nyonya." lanjut Dokter Reni berpamitan.

Mereka semua hanya mengangguk meng-iya kan.
Dengan segera Abraham mengangkat tubuh mungil Lesya dan menggendongnya bridal style.

Tak lupa Alvaro pun segera menyiapkan mobil untuk membawa adiknya menuju Rumah Sakit.
Tidak hanya kedua orang tadi yang sangat panik, semua keluarga Lesya maupun keluarga Arkar pun ikut panik, tak terkecuali Arkar.

Satu per satu mereka menyusul menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh supir pribadi keluarga Mahesa. Setelah sampai di Rumah Sakit yang dituju, Abraham berteriak bak sedang kesetanan.

"SUSTER, TOLONG, HEY KAU BISA BAWAKAN SAYA BANKAR. SUSTER, CEPAT BANTU ANAK KU. HEH APA KALIAN TULI, SUSTER."

Salah satu perawat datang sembari mendorong sebuah bankar pasien, ditidurkan-nya tubuh Lesya dengan hati-hati. Segera pula bankar itu didorong kearah Instalasi Gawat Darurat atau lebih sering disebut sebagai IGD.

Lesya segera dimasukkan keruang itu, ketika Abraham hendak ikut memasuki ruang tersebut, Ia segera dicegah oleh perawat yang melarang keluarga pasien memasuki IGD sebelum kondisi pasien benar-benar membaik.

Enam orang berdatangan secara berdesak, saling beradu mulut mengatakan 'Aku yang harus terlebih dahulu menemuin Lesya'.

Apa mereka akan terus seperti itu saja?. Lupakan itu.

Semua sudah menunggu Lesya yang sedang diperiksa, waktu satu setengah jam bukanlah cepat, waktu yang membuat mereka semua bosan tapi tetap mereka tepis dengan rasa panik, dan hawatir akan keadaan Lesya.

Pintu ruang IGD terbuka, menampakan Dokter dengan ber name tag Yudha itu segera bertanya, "Siapa di sini dengan keluarga Lesya?." tanya nya.

"Saya Papa nya, Dok." sahut Abraham lantang. Diangguki oleh dokter Yudha tersebut dan segera berbicara mengenai kondisi Lesya, "Jadi, kondisi pasien mulai membaik, Pak. Namum pasien wajib untuk rawat inap disini, dia juga sudah sadar. Kalau begitu, saya pamit, permisi." ucap dokter Yudha dengan kebohongannya.

Mereka tak tahu jika Lesya memohon-mohon pada Dokter Yudha agar penyakitnya tidak diketahui oleh keluarganya maupun orang lain. Ia hanya takut kalau mereka mengetahuinya akan menambah beban lagi.

Apa mereka tak ada rasa curiga sedikitpun dengan perkataan dua dokter yang berbada?, Dokter pribadi dari keluarga Mahesa saja mengatakan bahwa Ia tak yakin dengan keadaan tubuh Lesya.

Dan sedangkan Dokter Yudha mengatakan bahwa kondisi Lesya kali ini baik-baik saja. Maybe, mereka tak menaruh rasa curiga tersebut. Atau mungkin iya dan mungkin juga tidak.

Alvaro meminta izin untuk pergi ke tempat Administrasi Rumah Sakit untuk membayar biaya rawat inap Lesya, dengan segera pun dua orang perawat memasuki ruang IGD tersebut dan mendorong bankar Lesya.

Semua yang ada di situ mengikuti dua orang perawat tadi yang membawa Lesya menuju ruang inap 'VIP Anly²¹'.

Lesya's Wish [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang