[Petrichor; V]

1.3K 236 75
                                    

Kehadiran Sasuke di kedai ramen nampak begitu mengundang perhatian. Dengan wajah rupawan, tubuh jangkung dibalut celana bahan berwarna hitam, atasan kemeja biru tua yang digulung sampai siku hingga menampilkan jam tangan rolex, serta jas mahal yang tersampir di lengan.

"Uzumaki Naruto, ada?" Tanya Sasuke, pada Manager yang turun tangan langsung menghadapinya.

Manager lelaki berusia senja tersebut nampak begitu kaget, ketika karyawan Dishwaser-nya dicari oleh pria yang terlihat seperti Model sekaligus Bos Mafia.

"Ma-maaf, Pak. Uzumaki Naruto sedang mengantar pesanan ramen."

"Jangan sebut saya 'Pak'!"

"Ba-baik, maaf-"

"Mengantar pesanan bukan job desc seorang Dishwaser." Ucap Sasuke dengan nada yang begitu ketus, tak lupa sepasang netra onyx miliknya menatap si Manager dengan begitu tajam.

Bekerja di kedai yang sebegini ramainya saja sudah jelas menguras tenaga, apalagi jika ditambah dengan mengerjakan job desc yang bukan bagiannya.

Tentu saja Sasuke marah, dan tidak terima, jika orang yang teramat disayanginya bekerja seperti ini.

"Bisa jawab saya? Kenapa anda menyuruh karyawan mengerjakan job desc yang bukan bagian dari profesinya?"

"Mohon maaf.."

Kedua alis Sasuke menukik, ekspresi wajahnya tergambar jelas tidak menyukai jawaban Manager tersebut.

"Mohon maaf untuk apa? Yang spesifik!"

"Mohon maaf karena telah memberi job description pada karyawan yang bukan bagiannya."

Sasuke mendudukan diri di kursi, kakinya menyilang, tangannya bersidekap dada. "Jangan minta maaf sama saya, minta maaf sama Naruto."

• • •

Obito menuntun sepeda dengan wajah bersungut, dan kedua alis menukik.

Obito kesal saat lagi-lagi Yahiko beserta gerombolannya mengempeskan ban sepeda miliknya.

Jika saja Ibunya tidak melarang Obito menjadi anak nakal lagi, Obito pasti sudah menonjok bergantian wajah Yahiko beserta gerombolannya.

"Obito pulang bareng aku mau?" Tawar Rin, teman sekelas Obito.

Obito menolehkan kepala, menatap Rin yang berjalan di sampingnya sembari menuntun sepeda miliknya sendiri.

"Gak mau, ah! Sepeda Rin warna pink!"

Rin sempat merengut, kemudian ganti menatap Kakashi yang berjalan di sebelah kirinya. "Kalau gitu, Obito bonceng aja sama Kakashi!"

"Obito berat! Gak mau!" Tolak Kakashi mentah-mentah.

"Hei, aku juga gak mau dibonceng kamu! Kamu itu bonsai! Nanti aku jatoh lagi dari sepeda!"

"HAH? BONSAI?!"

"IYA KAKASHI BONSAI, ALBINO, MATA SAYU!"

"OBITO BODO! OBITO ANAK NAKAL! OBITO GAK PUNYA AYAH!"

'Brak!'

Obito membanting sepedanya.

"KATA SIAPA AKU GAK PUNYA AYAH?! KAMU KALI GAK PUNYA IBU!"

'Brak!'

Kakashi pun ikut membanting sepeda silver miliknya.

"KAMU MAU BERANTEM?!"

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang