"Aaa.." Naruto mengarahkan sendok ke mulut Obito.
"Em!" Obito melahap dan mengunyah irisan tomat yang disuapkan Naruto dengan begitu bersemangat.
Pipinya yang sudah gembul makin menggembul karena memaksa Ibunya menyuapkan tiga irisan sekaligus.
"Enak!" Seru Obito sambil reflek menganggukan kepalanya. Membuat Naruto yang menyuapinya jadi tersenyum gemas.
"Baby shark udah disuapin, ganti Daddy shark!" Naruto mengarahkan sendoknya pada Sasuke yang duduk di kursi sampingnya, "Aaa.."
"Em!" Tak seperti Obito yang bunyi 'em!' saat menutup mulut, Sasuke diam. Jadi Naruto yang mewakilinya bunyi 'em!' saat Sasuke menutup mulut.
"Enak gak?" Tanya Obito pada Sasuke dengan mata berbinar.
"Hn." Jawab Sasuke yang masih mengunyah.
"Yeay!" Obito tersenyum lebar sambil bertepuk tangan riang. Merasa bahagia salah satu makanan favorite-nya juga disukai sang Ayah, tanpa tahu bahwa seleranya menurun dari sang Ayah.
"Ayo Ibu juga!" Pinta Obito pada Ibunya.
Naruto menggeleng, "Gak mau ah gak suka!"
"Cobain dulu! Sini Ayah suapin.." Sasuke menyendok irisan tomat di piring yang Naruto pegang, lalu menyuapkannya pada Naruto.
Dahi Naruto mengernyit merasakan irisan tomat yang dikunyahnya.
"Enak kan Ibu?!" Tanya Obito antusias.
"Gak enak.." Naruto memeletkan lidahnya.
"Yaah.." Bibir Obito melengkung kebawah mendengar ucapan Naruto :(
"Padahal enak ya Ayah?"
Sasuke mengangguk, "Ayah suapin mau?"
"Mau!" Sahut Obito cepat.
Sasuke mengarahkan sendok dengan irisan tomat ke mulut Obito, namun bukannya membuka mulut, Obito justru menautkan kedua alis.
"Kenapa?" Tanya Sasuke. Khawatir Obito kembali menolaknya dan ingin disuapi Ayah Itachi.
Obito cemberut, "Ayah suapinnya gak bunyi kaya Ibu!"
"Pfft! Hahaha.." Naruto menyemburkan tawa mendengar ucapan Obito. Melihat Sasuke menyuapi dengan begitu kaku saja Naruto sudah geli, apalagi kalau sampai Sasuke mengikuti cara menyuapinya yang jelas Sasuke pun tak akan mau.
"Ayah gak bisa suapin kaya Ibu!" Tolak Sasuke.
• • •
Hari kembali bergulir menjadi malam. Obito sudah kembali terlelap setelah minum obat dan makan.
Dan kini, Naruto sedang kepayahan meniduri Ayah Obito.
Tak seperti Obito yang akan jatuh terlelap hanya dengan dekapan atau cerita dongeng, Naruto harus berpeluh demi membuat Sasuke terlelap.
"Udah ya? Kan udah keluar.." Rengek Naruto yang duduk di atas Sasuke tanpa busana.
Sasuke yang sedang berbaring di ranjang rawatnya iseng meremas pantat Naruto. "Sekali lagi!"
"Eungh!" Naruto menampik tangan Sasuke, "Gak kuat.." Tolak Naruto sambil menggeleng lemah.
"Sasuke.." Rintih Naruto ketika Sasuke tak mendengarkan ucapannya.
Tangan-tangan nakal Sasuke kembali menggerayangi tubuh tan berpeluh yang mengkilap diterpa cahaya lampu.
"Sexy!" Ucap Sasuke dengan sepasang netra onyx tertutup kabut nafsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
FanfictionAksara rinai hujan menitik luka, jatuh semerbak aroma petrichor menggores sendu, dan pilu. ❝Aku harap kau tak pernah lupa pada aroma petrichor dan rinai hujan yang mempertemukan kita. Meski telah menggores sembilu, aku berjanji, kan kuhapus sendu da...