"Kamu sudah membatalkan pernikahan secara baik-baik dengan keluarga Haruno, terutama Sakura?" Tanya Mikoto sembari menatap putra bungsunya.
"Hn."
Gumaman singkat Sasuke membuat Fugaku, Mikoto, dan Itachi saling melempar pandang dengan sorot mata ragu.
Bagaimana 'secara baik-baik' versi Sasuke?
"Yang jelas, besok saya dan Naruto menikah."
Fugaku melirik tajam Sasuke yang duduk di sebrangnya, "Jangan seenaknya. Memang Naruto setuju?"
"Jelas setuju." Jawab Sasuke seenaknya.
Naruto memang setuju menikah dengan Sasuke. Akan tetapi, Naruto bahkan tidak tahu bahwa Sasuke akan menikahinya besok.
"Naruto orang yang sederhana. Terlebih Obito sedang sakit. Jadi gak perlu persiapan pernikahan yang repot-repot. Cukup sah secara hukum dan terikat resmi."
"Ha-ah!" Itachi menghela nafas mendengar ucapan Sasuke.
"Kenapa?" Tanya Sasuke sembari tersenyum miring pada Itachi, "Kecewa karena Naruto gagal jadi Ibu tiri Izuna?"
"Sasuke.." Panggil Fugaku, "Jaga bicara sama Kakak kamu!"
"Tsk!" Sasuke melengos.
Mikoto yang sadar suasana mulai tak enak kembali, buru-buru mengalihkan topik pembicaraan. "Kalau Ibu lihat dari balik kaca sekat, Obito lebih mirip Sasuke dibanding Ibunya ya?"
"Bentuk mata sama senyum-nya mirip Naruto." Jawab Sasuke.
"Hiperaktif-nya juga, persis Naruto waktu kecil." Sahut Itachi, yang membuat mata Sasuke melotot.
"Kapan lo ketemu Naruto kecil?!" Sewot Sasuke.
"Gak ketemu, cuma perhatiin dari jauh."
"Jadi lo diem-diem suka perhatiin Naruto?!"
Itachi tersenyum remeh pada Sasuke, "Kamu pikir siapa yang perhatiin Naruto setelah Ayah kurung kamu di mansion Kakek dulu?"
"Bahkan sewaktu Naruto melarikan diri ke luar kota, saya dan Ayah yang perhatiin Naruto dari jauh." Lanjut Itachi, sengaja memancing emosi Sasuke.
"Kalau kalian perhatiin Naruto, kenapa kalian biarin Naruto dan Obito hidup menderita?!"
"Asal kamu tahu, Sasuke. Naruto adalah anak yang mandiri dan tidak mau menyusahkan orang lain." Ucap Fugaku, "Sekalipun Ayah sudah suruh Kagami memberikan Naruto tempat tinggal dan menanggung biaya keperluannya sehari-hari, Naruto tetap memilih kerja serabutan di berbagai tempat!"
"Jadi selama Naruto di luar kota, Naruto tinggal di rumah Paman Kagami?!" Tanya Sasuke dengan kedua alis menukik.
"Cuma beberapa bulan, setelahnya Naruto milih tinggal di kos-kosan sepetak." Jawab Itachi.
"Terus waktu Naruto hamil besar dan melahirkan Obito gimana?" Tanya Mikoto yang juga saat itu tak tahu dimana keberadaan dan keadaan Naruto.
"Itachi selalu kirimin susu hamil dan vitamin tiap bulan lewat Kagami, Naruto menerima itu. Tapi sewaktu Itachi titipin biaya melahirkan lewat Kagami, Naruto anggap dirinya berhutang dan melunaskannya." Jelas Fugaku.
"Apa pemilik kos-kosan yang sekarang juga orang suruhan Ayah?" Tanya Sasuke.
"Bukan, Ayah dan Itachi gak tahu waktu Naruto milih kembali ke kota ini beberapa bulan lalu."
Disaat Naruto memutuskan kembali ke kota ini, Fugaku sedang drop dan dirawat. Sementara Itachi sedang pontang-panting mengurus kasus malpraktek medis yang menghilangkan nyawa pasien di rumah sakit pusat, hingga pihak keluarga menuntut dan membawa ke jalur hukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
FanfictionAksara rinai hujan menitik luka, jatuh semerbak aroma petrichor menggores sendu, dan pilu. ❝Aku harap kau tak pernah lupa pada aroma petrichor dan rinai hujan yang mempertemukan kita. Meski telah menggores sembilu, aku berjanji, kan kuhapus sendu da...