Hari berganti dan terulang, rindu yang Sasuke rasakan umpama rintik hujan, tak dapat terhitung seberapa banyak tercurahkan untuk si pemilik netra sapphire.
Sasuke harap, lembar prolog lain telah dimulai. Katakan saja Sasuke antagonis penikmat ruang fatamorgana. Dusta dan luka Sasuke simpan pada skenario labirin. Sasuke hanya ingin hidup bahagia bersama dengan orang tercinta dan keluarga kecilnya, persis seperti malam ini.
Rumah yang baru dihuninya beberapa bulan lalu, malam ini diwarnai dengan celotehan Obito, omelan Naruto, serta sesekali suara tawa Ibu dan Anak tersebut ikut memancing senyum Sasuke tersemat di bibir tipisnya.
"Ayah.. masa Ibu bilang bahasa inggrisnya ayam geprek itu chicken smackdown!" Adu Obito pada Sasuke.
"Loh emang bener kan?" Sahut Naruto yang sedang duduk di sofa panjang ruang keluarga.
"SALAH!" Bantah Obito.
"Bener Obito.." Iseng Naruto.
Obito yang sedang duduk di pangkuan Sasuke pun mendongak menatap Sasuke. "Salah kan Ayah?"
"Di Inggris ngga ada ayam geprek, Obito!" Sasuke mencubit hidung bangir Obito.
Obito beralih menatap kesal Ibunya. "Loh?! Kata Ibu ada!"
Tawa Naruto pun seketika menyembur. Naruto menutupi wajahnya dengan bantal sofa karena tak tahan menghadapi keluguan Obito.
"AYAH.. LIAT! IBU MALAH KETAWA!" Obito kembali mengadu pada Sasuke.
Sasuke yang sedari tadi mendengar percakapan random antara Naruto dan Obito pun hanya bisa geleng kepala.
"Obito, Ayah cowok mamba atau cowok bumi?" Tanya Naruto tiba-tiba.
"Hmm.." Obito melirik Sasuke sekilas, lalu mengusap-usap dagunya.
Sasuke mengernyitkan dahi bingung. Apa lagi yang ibu dan anak ini bicarakan?!
"Ayah cowok bumi!" Celtuk Obito.
Ya masa cowok bulan! Pikir Sasuke.
"Hah?!" Naruto melebarkan mata. "Ayah bukan cowok bumi tau! Ayah cowok mamba!" Sahut Naruto.
"Oh, iya bener!" Menepukan tangan. "Ayah cowok mamba! Sama kaya Obito!"
"Cowok mamba apaan?!" Tanya Sasuke tak tahan.
"Huuu..! Kudet.." Naruto menyoraki Sasuke. "Makannya jangan sibuk ngurusin berkas mulu!"
Obito cekikikan mendengar ledekan Ibunya. "Ibu jangan bully Ayah.. kasian.."
"Tsk!" Sasuke berdecak kesal. Mana ada kasihan tapi cekikikan. Ibu dan anak itu benar-benar kompak jadi tukang bully.
"Ayah mau Obito kasih tau artinya cowok bumi sama cowok mamba gak?" Tawar Obito.
"Apa artinya?" Sasuke mencubit sekilas sebelah pipi Obito.
"Cowok bumi yang ootd-nya warna kaya earth tone! Cowok mamba ootd-nya warna-warna gelap.. kaya Ayah! Terus.. cowok kue yang ootd-nya warna-warna pastel!" Jelas Obito bersemangat.
Sasuke melirik Naruto dengan makna tersirat. Kenapa Obito bisa tahu hal-hal seperti ini? Apa saja yang Naruto ajarkan pada Obito?
"Hehehe.." Naruto tertawa garing menanggapi lirikan Sasuke.
Sasuke ganti menatap Obito, "Terus yang cowok kue contohnya siapa?"
"Ibu!" Jawab Obito cepat.
"Ibu pakenya warna-warna cerah kok bukan pastel!" Sanggah Naruto iseng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
FanfictionAksara rinai hujan menitik luka, jatuh semerbak aroma petrichor menggores sendu, dan pilu. ❝Aku harap kau tak pernah lupa pada aroma petrichor dan rinai hujan yang mempertemukan kita. Meski telah menggores sembilu, aku berjanji, kan kuhapus sendu da...