Six

1.4K 170 5
                                    

Lima hari berlalu....

Seungmin seperti raga tak bernyawa. Makin hari rasa ingin hidup menipis. Ia rindu kedua orang tuanya. Rindu kebebasannya.

hiks...

Seungmin hanya terus menangis. Ingin mencoba menerima keadaan tapi yang dia dapati malah stres. Setelah kejadian waktu itu, Chris seperti tidak menganggapnya.

Keberadaanya tidak di gubris, bahkan yang biasanya Chris akan berpakaian dan bersiap di kamar Seungmin kini gak pernah lagi.

Bahkan untuk makan bersama lagi, tidak di lakukannya. Chris akan pulang sangat malam dan begitu sampai rumah, langsung naik masuk ke kamar yang ia tempati.

Seungmin makin sesak memikirkan itu. Terus menepis kalo itu bukan kesalahannya. Perlakuan Chris membuat Seungmin adalah pelakunya.

Hari ini tepat hari kelima. Seungmin akan meminta maaf. Suasana rumah akan lebih baik jika salah satu mengalah bukan. Ya itulah yang dilakukan seungmin.

Pagi-pagi ia sudah bangun. Menyuruh para maidnya untuk memasak sarapan dan membersihkan rumah. Chris orang yang cukup rapi dan bersih. Dari itulah Seungmin mencoba mencari perhatian Chris.

Kalo Seungmin keras kepala, ia lebih baik melakukan sendiri. Tapi ia ingat, Chris akan lebih marah lagi.

Ahhh sejak kapan ia memikirkan perasaan Chris.

Yaa sejak ia tidak di gubris keadaanya oleh Chris.

Lebih baik di perlakukan kasar dan masih berbicara daripada diam dan tidak di gubris sama sekali. Sakit luar biasa.

Telinga Seungmin mendengar suara berat Chris yang lagi menelepon. Segera Seungmin membersihkan tangannya dan duduk di meja makan.

Chris melihat punggung suami manisnya tapi ia memilih langsung berbelok ke arah pintu luar.

Seungmin merasakan itu dan langsung melihat kebelakang. Begitu melihat punggung Chris, buru-buru Seungmin bangkit dan berlari mengejarnya.

"Ch-chris-ssi.."

Chris enggan menghentikan langkahnya.

"Ku mohon.."

Chris mendengar permohonan itu, kakinya terhenti

'Kaki bodoh!! Apa yang kau lakukan. Kenapa berhenti'

Seungmin senang, lelaki tegap itu berhenti.

"Chris-ssi, ada yang ingin aku sampaikan" Seungmin dengan sekuat tenaga menahan air matanya.

Chris mendengus kesal "katakan, waktu ku tidak banyak".

"Uh-uhm.." tangan Seungmin saling bertautkan. Padahal dari semalam ia sudah menyusun kata-kata tapi kata-kata itu menghilang begitu saja.

Chris berbalik menghadap Seungmin. Di lihatnya Seungmin yang gugup, membuatnya terkekeh lucu. Wajahnya kembali datar saat Seungmin mendongakkan kepalanya melihat tepat di mata Chris.

"Maafkan aku. Jangan diamkan aku seperti ini. Jika aku ada salah, tolong katakan. Aku benci di diamkan seperti ini. Perlakukan aku seperti biasanya. Marahi dan bentak aku, itu lebih baik daripada diam" Seungmin ngos-ngosan, mengeluarkan kata-kata itu membuatnya sesak dan lelah.

Chris menatap Seungmin, takjub suami manisnya mulai berani mengakatakan isi hatinya. Chris mengangguk paham dan tersenyum miring.

"Gak ada yang perlu di maafkan. Nanti siang jam 2 bersiaplah. Kita akan makan siang dan bertemu orang tuaku" Chris mengusap lembut pipi Seungmin.

Seungmin terkejut. Apa ia salah dengar? Ia diajak keluar? Dan bertemu orang tua Chris?

Dadanya makin sesak bukan karna perkataan Chris tapi karna perlakuannya. Tangan besar itu di pipi Seungmin. 'Apa Chris mulai mencair?'

"Aku tidak bisa sarapan karna ada meeting diluar kota" ucapnya sebelum meninggalkan Seungmin yang lagi beku di ambang pintu.

🦋

"Bi udah lama kan kerja sama Chris. Apa pernah bertemu keluarga Chris?"

Tanya Seungmin pada bibi Shin yang lagi sibuk menyusun baju di kamar seungmin.

"Pernah, beberapa kali" jawab bibi sopan

"Gimana keluarga Chris?" Seungmin banyak tanya karna sebelum dan sesudah menikah, ia tak pernah bertemu maupun di kenalkan sama keluarga Chris.

Masih bingung, jadi sebenarnya Chris menikahi Seungmin tanpa diketahui keluarganya. Jawabannya iya.

Tangan bibi Shin terhenti, wajahnya berubah sendu. Seungmin mulai merasakan tidak enak, melihat perubahan wajah bibi Shin. Apa ia terlalu banyak bertanya.

Bibi Shin mendekatinya dan menggenggam tangan Seungmin.

"Mungkin keluarga Tuan Chris bukan seperti yang anda bayangkan. Tapi jangan menilai buruk terhadap Tuan Chris"

Ah Seungmin sudah dapat membaca. Akan kah hal buruk akan terjadi?

"Keluarga Chris yang membentuknya seperti ini. Jadi bisakah bibi bertanya sama Tuan Seungmin?"

Seungmin mengangguk.

"Apapun yang terjadi, berjanjilah. Anda akan tetap bersama Tuan Chris. Maukan berjanji pada bibi?" Senyum manis tercetak di wajah penuh kerutan itu.

Seungmin menunduk berpikir. Bagaimana ia bisa berjanji kalo sebenarnya tiap jam, tiap menit, tiap detik, ia selalu berpikir untuk melarikan diri.

Seungmin melihat senyum tulus dari bibi Shin. Membuatnya tersihir dan mengangguk menyetujui.

Bibi Shin tersenyum makin cerah dan mengelus permukaan tangan Seungmin.

"Waktunya sudah dekat, ayo saya bantu mencarikan baju untuk anda"

Seungmin mengikuti masuk ke Walk in closet.

🦋









Tbc









🗣Maaf, mungkin aku bakalan telat update 🤧

🗣 Selamat membaca ya 🦋

DvēşaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang