Fourteen

1.2K 161 29
                                    

Chris membaringkan tubuh Seungmin diatas tempat tidur. Menyelimutinya hingga memastikan Seungmin nyaman. Chris memegang dahi Seungmin, terasa sangat panas.

Samar-samar Seungmin mendengar Chris berbicara.

"Bodoh, apa susahnya bilang sakit !!" Chris mengusak rambutnya kasar.

Teringat, ia menelpon bibi Shin. Sudah menduga Seungmin akan kembali sakit, Bibi Shin membekali obat tas kecil didalam koper. Bertanya pada Bibi Shin, obat yang mana harus di minum.

Setelah mengetahuinya, Chris bergegas ke dapur mengambil air hangat untuk minum obat. Kembali ke kamar, membangunkan tubuh lemas Seungmin. Memaksanya minum obat.

Setelahnya Chris mengompres dengan air dingin. Orang tua Seungmin tau, jika Chris mondar-mandir tapi tidak mereka hiraukan.

Hari mulai gelap...

Seungmin tidak lagi demam. Satu jam yang lalu demamnya turun. Membuat Chris bernafas lega.

Ia takut setengah mati.

Sedikit tidak rela meninggalkan suami manisnya tidur sendirian, dengan keadaan sakit. Tapi mau bagaimana lagi, ia harus menuruti perkataan mertuanya.

🦋

Kamar tamu tidak begitu luas. Hanya ada lemari, nakas kecil didekat tempat tidur. Tempat tidurnya pun Single bed.

Chris memandangi pemandangan dari jendela. Menarik nafas menghirup udara malam. Entah bagaimana terlintas dipikiran Chris pertemuan pertamanya dengan Seungmin.

Ia melarikan diri hingga sampai ke kota kelahiran Seungmin. Terbayang wajah polos Seungmin, berpakaian seragam sekolah dan air minum. Penyelamat segalanya.

Setelah kejadian itu, Chris benar-benar tidak bisa melepaskan Seungmin. Sesibuknya Chris, ia akan tetap mampir ke kota ini. Dirinya mengetahui sekolah Seungmin dan tempat tinggalnya.

Hingga pada akhirnya memutuskan menikahinya. Orang tua Seungmin menyambut dengan hangat. Mereka hanya bertanya beberapa hal. Nama, umur dan tentunya pekerjaan. Setelah memberi restu menikahi anaknya.

Awalnya Chris berpikir, akan cukup sulit mendapatkan restu. Ternyata segampang itu, bahkan hanya sekali bertemu.

Chris sangat tau, Seungmin sangat suka memasak dan membuat kue. Memanfaatkan kemampuannya, Seungmin juga berjualan cookies dan bekal sehat. Ya, Chris pelanggan setianya.

Setiap mengambil pesanan. Chris selalu melihat luka sayatan di jari lentiknya juga luka bakar di lengannya. Kemampuannya cukup bagus untuk memasak dan membuat kue. Tapi Seungmin juga cukup mampu menyakiti dirinya.

Karena itu, Chris cukup keras pada Seungmin untuk tidak mencampuri urusan dapur dan rumah. Chris hanya ingin, Seungmin menikmati hari-harinya tanpa rasa lelah bekerja.

Biarlah Chris setengah mati bekerja. Tapi tidak untuk Seungmin.

🦋

Seungmin tersentak bangun dari mimpinya. Ia terkejut, di mimpinya ia melihat sesosok laki-laki dengan santainya duduk di pinggiran pagar jembatan. Sambil mengayunkan kakinya. Tidak ada rasa takut. Ada sungai dalam, berjarak cukup jauh dari kakinya.

"Yaampun mimpinya bikin aku sesak. Apa itu ? Siapa lelaki itu ?"

Seungmin mengelus dadanya lembut, sambil menarik nafas. Tidak merasa berkurang, ia bangkit dari tempat tidurnya. Berjalan keluar mendekati dapur. Dirinya meminum air dan sesaknya berasa kurang.

DvēşaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang