"Ehm..Chris-ssi, aku sudah bilang ke orang tuaku, kalo weekend kita akan menginap dirumah"
Chris hanya diam, sambil bergelung di dalam selimut. Sebenarnya itu bukan selimutnya, melainkan selimut Seungmin.
Seungmin membiarkan Chris untuk tidur di kamarnya. Sebenarnya dalam 6 bulan pernikahan, bisa di hitung dengan jari saat mereka tidur bersama.
Seungmin membiarkan Chris tidur dikamarnya, karena saat Chris selesai menangis lalu pergi mandi. Tiba-tiba langsung berlari masuk ke dalan selimut. Seungmin hanya menggelengkan kepalanya. Tidak heran lagi dengan sifat lelaki berbadan besar itu.
"Apa aku batalkan saja ya?"
Chris cepat-cepat berbalik dan menghadap Seungmin. Wajahnya tercetak jelas amarahnya tapi kelihatan lucu karena matanya bengkak.
Perihal Chris menangis tadi, Seungmin sama sekali tidak menanyakannya. Chris cukup tenang, Seungmin tidak menanyakannya. Jika tiba-tiba di tanya, bakalan apa reaksi Seungmin jika tau Chris sebernanya pernah di siksa oleh kedua orang tuanya.
Dan hampir bunuh diri berkali-kali. Mau dimana letakkan wajah Chris di hadapan Seungmin. Padahal Seungmin juga yang menyelamatkannya. Cuma Seungmin-nya tidak mengingat kejadian itu.
Bukan hanya itu, saat ia tiba-tiba nangis pun, sebenarnya ia cukup malu.
Ahh kalo ingat itu ia ingin bersembunyi di gua.
"Kenapa? mau marah? Mata bengkak begitu" Seungmin terkekeh lucu.
Chris mengerutkan dahinya dan langsung berbalik sambil menarik selimut menutup hingga kepalanya dan ikut tersenyum. Jika di ingat-ingat. Ini pertama kalinya membuat Seungmin tertawa. Ia senang tapi malu.
"Jadi"
Jawaban singkat dan suara bindeng dari Chris. Seungmin tersenyum dan bergerak masuk ke dalam selimut.
Menarik selimut hingga dada. Matanya menerawang keatas sambil berpikir.
"Bagaimana jika aku tidak diizinkan kembali oleh orang tuaku?"
Chris yang awalnya sudah terpejam dan hampir tertidur. Langsung melek dan bangkit duduk tiba-tiba.
"TIDAK!! KITA TETAP KEMBALI BERSAMA" jawabnya tegas.
"Bagaimana jika aku yang tidak ingin kembali?"
"Seungmin, jangan macam-macam!!"
Seungmin hanya terdiam. Dia masih menunggu jawaban lain dari Chris. Bukan ancaman seperti itu. Ternyata, gak ada jawaban lagi. Seungmin pun menutup matanya.
Begitu juga Chris yang disebelahnya. Sebelumnya berbalik menghadap Seungmin, mengamati wajah damai suami manisnya dan tertidur dalam perasaan khawatir.
🦋
Chris sudah bangun terlebih dahulu daripada Seungmin. Lalu pergi bersiap untuk bekerja. Seungmin yang terbangun sedikit telat dari biasa langsung buru-buru menyiapkan sarapan.
Bisa di garis bawahi, hanya menyiapkan diatas meja makan, tidak memasak dan tidak melakukan yang berat-berat.
Chris turun dari kamar Seungmin. Melihat Seungmin yang sedang meletakkan gelas, langsung di hampirinya dan di peluknya tubuh kecil itu. Di kecup keningnya.
Terkejut diperlakukan seperti itu oleh Chris. Seungmin hanya terheran dan sedikit tersenyum.
Chris duduk di meja makan. Seungmin mengambil piring Chris lalu menaruh nasi dan lauk. Diletakkan kembali piring berisi itu di hadapan Chris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dvēşa
FanfictionPernikahan itu bisa membuatku bahagia apa tidak ? Kenapa yang ku rasakan sekarang seperti seorang pengemis. Mengemis meminta kebahagiaan pada lelaki yang terpaksa ku nikahi ini. Bahkan selalu bertindak dan berkata kasar. Untuk apa lelaki ini menikah...