Seungmin masih bergelung di dalam selimut, malas untuk bergerak hanya untuk sekedar mandi. Karena bentar lagi Chris masuk ke kamarnya dan berbenah diri untuk pergi kerja.
Sudah satu jam, tidak ada pergerakkan dari lelaki itu. "Apa masih tidur? Gk biasanya" gumam Seungmin yang sudah terduduk di ranjangnya.
Sudah 2 jam dan Seungmin sudah mandi dan rapi. Walaupun hanya dirumah, Seungmin juga harus berdandan agar lelaki aka suaminya itu tidak mencibirnya.
Merasa khawatir, Seungmin keluar dari kamar. Saat pintu terbuka, betapa terkejutnya dia. Lelaki itu ada di depannya dengan wajah merah dengan tangan di topangnya di dinding.
Lelaki itu membuka mata dan melihat Seungmin dengan wajah terkejutnya.
SREK
Chris menjatuhkan dirinya di pelukan sang suami. Seungmin gelagapan saat tubuhnya di tubruk oleh Chris.
Dapat di rasakannya, tubuh Chris panas. Seungmin menarik tubuh itu kedepan, memberikan jarak sedikit dan menempelkan tangannya di dahi lelaki itu.
Sangat panas.
Seungmin menompang badan kekar nan tinggi itu ke tempat tidurnya dan menidurkannya. Memyelimutinya hingga dada.
Seungmin yang khawatir, memanggil salah satu maidnya. Menyuruh menelpon dokter pribadi keluarga si suami.
Sekitar 30 menit...
Dokter hadir dan langsung memeriksa Chris.
"Tiphusnya kambuh lagi. Tolong jaga makanan anda dan istirahat yang banyak, depyeonim".
Ah lelaki itu punya penyakit ternyata. Bukan hanya pandai menyakiti tetapi dia juga punya sakit juga.
"Saya akan meresepkan obat, tolong di berikan 3 kali sehari".
Seungmin mengangguk mengerti. Dokter pamit undur diri dan menyisakan Chris tidak sadarkan diri di hadapannya.
Ingin sekali rasanya Seungmin tertawa dan mencekik leher itu. Di tepisnya niat buruk itu setelah melihat peluh yang turun di dahinya.
Bergerak mengambil tisu dan mengelap peluh itu. Rasa benci dan tidak sukanya di tepis habis oleh Seungmin. Hanya tersisa rasa iba dan sayang. Sayang?
"Tolong ambilkan air di mangkuk dan handuk kecil ya".
Menyuruh maidnya mengambil air dingin untuk mengompres lelaki itu.
Merasa kepalanya dingin. Chris membuka matanya perlahan dan melihat wajah ayu nan rupawan si suaminya. Mengerjap-ngerjap, saat hampir bertemu mata dengan Seungmin, Chris menutup matanya dengan cepat.
"Apa menjadi CEO itu sangat melelahkan? Kamu seharusnya bisa berhenti dan beristirahat sebentar sebelum melanjutkan tugas-tugas mu".
"Tubuh ini juga butuh istirahat bukannya melampiaskan menjadi amarah dan bertindak kasar terhadapku"
"Jika bukan ingin bertemu kedua orang tuaku. Aku pasti sudah di langit menjadi salah satu penghuninya"
"Hiks.. kapan kamu akan berhenti membenciku dan menerimaku dengan baik"
"Sebenarnya kamu menikahi ku untuk apa? Apa hanya menjadi samsak kemarahanmu?"
"Rasanya aku ingin mati setiap berhadapan denganmu hiks".
Isi hati yang selama ini di pendamnya, akhirnya keluar tidak peduli dengan lelaki itu mendengarnya ataupun tidak. Sama saja, jika lelaki itu mendengarpun tidak ada yang berubah.
Chris mendengar semuanya dari curahan isi hati Seungmin dan tangisannya.
"Chris-ssi berikan aku perhatian sedikit untuk bertahan disisimu. Menjadi alasan untuk ku bertahan dan tidak untuk mengakhiri semuanya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Dvēşa
FanfictionPernikahan itu bisa membuatku bahagia apa tidak ? Kenapa yang ku rasakan sekarang seperti seorang pengemis. Mengemis meminta kebahagiaan pada lelaki yang terpaksa ku nikahi ini. Bahkan selalu bertindak dan berkata kasar. Untuk apa lelaki ini menikah...