Thirteen

1.2K 161 14
                                    

Sudah satu jam Seungmin tertidur.

Seungmin terbangun saat merasakan getaran dari saku celananya. Ada telepon dari ibunya. Membuka sedikit selimutnya.

Sambil mengucek matanya, ia mengangkat teleponnya.

Seungmin melihat sekitar dan menjawab "hampir sampai. Iya tenang aja. Sampai jumpa nanti eomma"

Menyimpan kembali selularnya didalam saku celana.
Chris hanya diam, walau ia tau itu ibunya Seungmin yang menelpon. Sedikitnya rasa khawatir itu muncul.

'Ahh karna ini aku hangat'

Seungmin melihat sebentar ke sisi kanannya. Melihat Chris. Terlihat kulit pucat itu semakin pucat dan lingkaran hitam dibawah matanya.

'Sekayaknya kemarin gak ada deh. Apa dia gak tidur ?'

Ingin bertanya tapi lagi marahan. Gimana nih. Seungmin mengambil tas bekal yang diletakkan di kursi belakang.

Terkagum, seketika Seungmin terkagum melihat ada seikat mawar merah muda dirangkai cantik dengan bunga baby breath putih. Terlihat disampingnya juga ada sekotak kue.

'Ini dia yang membelinya? Untuk diberikan ke orang tuaku ? Chris benar-benar baik'

Seungmin tersenyum kagum. Dengan senang hati ia membuka isi bekal dari bibi Shin. Terlihat dibagian atas ada gimbab, telur gulung, sosis dan mandu goreng. Di bagian bawahnya diletakkan buah potong. Ada buah naga, kiwi, jeruk, apel, pir dan anggur.

Seungmin mengambil gimbab dan memakannya.

"Ehm" gumamnya.

Niatnya ingin menawarkan karna berhubung lagi marahan jadinya... Seungmin menyuapkan ke mulut Chris.

Terkejut mendapat perlakuan tiba-tiba Seungmin. Chris menggeleng kepalanya. Seungmin mendesah berat nafasnya.

Tetap menyodorkan ke mulut Chris. Menabrakkan gimbabnya. Akhirnya, Chris membuka mulutnya dan memakannya.

Seungmin menahan senyumnya. Mereka menghabiskan makanannya. Ternyata Chris maupun Seungmin cukup kelaparan.

Seungmin mengambil botol minum dan akan membukanya. Tiba-tiba matanya kabur dan kepalanya pusing. Botol minum itupun tumpah ke bawah kakinya.

Chris mengerutkan dahinya. Melihat Seungmin memegang kepalanya, Chris langsung panik dan meminggirkan mobilnya ke bahu jalan.

Ah Seungmin udah siap untuk di marahi. Perlahan ia mendongakkan kepalanya. Ternyata lelaki disebelahnya mengambil botol minum yang tumpah di kaki Seungmin, menutupnya dan meletakkan di tempat sampingnya.

Setelahnya Chris mengambil tisu dan menge-lap baju serta celana Seungmin yang terkena air. Syukurnya selimut tidak kena basahan air. Karna Seungmin meletakkan di belakang tubuhnya.

Chris menatap Seungmin "kamu sakit?"

Seungmin menggeleng cepat "Tidak. Maaf menumpahkan air di mobil anda"

"Minumlah obat. Kamu ada bawa obat ?" Chris tidak menjawab permintaan maaf Seungmin dan lebih mengkhawatirkan keadaan Seungmin.

"Aku baik-baik aja"

"Beberapa meter kebelakang aku melihat apotik"

"Tidak usah. Kita sudah hampir sampai. Ibuku selalu menyimpan obat dirumah"

Chris nampak berpikir. Benar kata Seungmin sekitar 10 menit lagi sampai. Lalu melajukan kembali mobilnya.

Seungmin bernafas lega saat Chris melaju mobilnya dan tidak memutar arah. Akan banyak waktu terbuang jika memutar balik hanya membeli obat untuk dirinya.

DvēşaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang