Three

1.9K 221 16
                                    

Hangat...itu yang dirasakan tubuh mereka. Serasa nyaman akan pelukkan dan genggaman ini. Seungmin tidak pungkiri, bahu yang lebar dan badan kekar ini sangat enak untuk di peluk tetapi rasa itu hanya sebentar. Ketika mendengar bisikan.

"Jangan berpikir untuk lari, jangan berpikir untuk mati karena aku akan datang menjemputmu dan menghidupkamu kembali. Kamu tidak akan pernah bebas dari genggaman ku".

Suara rendah nan berat dari lelaki itu berhasil membuat Seungmin merinding dan takut setengah mati.

Saat Chris lengah, Seungmin berhasil melepaskan pelukkan dan genggamannya. Seungmin berdiri di sisi ranjangnya menatap lelaki itu dengan sendu dan frustasi.

Detik itu juga rasanya Seungmin ingin mati melompat dari jendela.

"Ke..kenapa.. kamu melakukan ini? Aku ingin pulang.. ingin bebas.. kenapa?"

Chris memberikan smirk remehnya dengan pandangan merendahkan "entahlah aku suka melihat wajah tersiksa mu, keliatan lebih indah".

Ungkapan itu membuat bahu Seungmin merosot, lelaki itu suka melihat wajahnya saat di siksa. Gila siapa lelaki ini sebenarnya. Seungmin bergerak mundur dan meninggalkan kamar itu.

Berlari menuruni tangga dan jatuh terduduk di lantai marmer. Para maid dan pengawal yang melihatnya, langsung menghampirinya. Bertanya keadaan Tuannya. Yang hanya sanggup di sahuti ringisan pedih dan tangisan.

Para maid dan pengawal sudah tau perbuatan siapa. Tidak lain suaminya. Apa lagi yang di lakukan tuannya? membuat seorang lelaki manis, cantik dan muda ini menangis.

Mereka menatap Seungmin kasihan dan ada maid yang mengelus punggungnya agar tenang. "Tolong ambilkan air minum" pinta maid yang paling tua dan terlama dirumah itu.

Maid tersebut membopong tubuh Seungmin ke sofa silver dan mendudukkannya. Memberikan air minum dan melihatnya minum dengan tangan bergetar.

"Anda baik-baik saja, Tuan Seungmin?"

Seungmin melirik ke maiditu dan an memberikan senyuman dan gelenggan. Senyum yang teduh, membuat hati maidnya itu merasa kasihan. Walaupun sudah di sakiti berkali-kali, senyum itu gak pernah luntur dari wajah cantik itu.

"Biar saya yang mengawasi tuan. Anda istirahatlah di kamar lain. Saya akan mempersiapkan kamarnya".

Seungmin mengangguk.

🦋

Tidak habis pikir dengan perlakuan suaminya. Air mata yang mengering kembali menetes, mengingat, betapa ngerinya sifat lelaki itu.

Seungmin menutup matanya, lelah, lemas dan badannya seperti habis di tabrak mobil. Remuk dan sakit.

Setelah sekian lama menutup mata akhirnya Seungmin masuk ke alam mimpi. Sangat nyenyak, hingga tidak terdengar ada orang di kamarnya, menatapnya lekat dengan senyuman teduh.

Chris mengusak lembut surai coklat milik seungminnya. Mengecup keningnya "maaf.. aku bertindak kasar, tapi itulah caraku mengungkapkan perasaanku".

Seperti seorang mengidap kelainan, sifat yang mengerikan itulah rasa ungkapan sayangnya terhadap orang-orang. Chris hanya tidak pandai mengungkapkan secara halus dan lembut.

Paginya..

Seungmin terbangun dengan keadaan lebih baik dan merasa badannya lebih segar. Segera menuju kamar mandi, hanya bersiap-siap menjadi rapi dan bersih walaupun itu hanya sia-sia karena dirinya tidak izinkan keluar rumah.

DvēşaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang