Chris berdehem "seungmin, kamu akan bertemu kedua orang tuaku. Jangan terlalu berharap lebih. Mengerti?"
Aah Chris, berkat perkataannya, Seungmin yang lagi merasa senang kini berubah takut. Tampak dari manik legamnya bergetar. Ia jadi teringat perkataan bibi Shin.
'Gimana ini. Aku takut' bicaranya dalam hati.
Chris yang lagi mengunyah terhenti melihat Seungmin di sebelahnya.
"Buang pikiran jelekmu. Ada aku disisimu. Andalkan aku" ucap Chris serasa menyesap wine nya.
'Benar ada Chris. Seperti bibi shin bilang. Percayakan pada Chris Toh itu juga keluarganya. Aku juga sudah menikahinya. Walaupun tiap hari aku ingin lari dan menghilang. Sedikitnya aku mulai percaya padanya'
Seungmin tenggelam dalam pikirannya.
"Kamu tidak perlu mengambil hati orang tuaku untuk di terima. Bagaimana pun pendapat mereka, akulah yang berhak mengambil keputusan buat diriku"
'Keras ya..apa yang terjadi pada Chris dan kedua orang tuanya'
"Baiklah, aku akan mengikuti perkataanmu" Seungmin membalas perkataan Chris. Ia percaya pada Chris walau tidak seratus persen hanya tujuh puluh lima persen.
Mereka melanjutkan makan. Walau sulit untuk menelan Seungmin gak ingin mengecewakan Chris. Ia memaksakan menghabiskan makanannya.
Setelah selesai makan Chris bergerak ke meja kasir. Seungmin menyusulnya. Membalas senyuman para pelayan dengan manis, membuat wajah Chris berubah masam. Memberika tatap tajam ke arah pelayan yang disenyumi Seungmin.
🦋
Chris berdecak melihat Seungmin di sebelahnya, yang masih membeku dan tak bergerak. Padahal sudah 20 menit mereka sudah sampai di kediaman keluarga Chris.
Chris sudah mengode-nya buat turun. Tapi Seungmin masih diam. 'Sebegitu takutnya?'
"Aku batalin. Kita pulang sekarang"
Terkejut mendengar pernyataan Chris.
"Enggak. Jangan. A-ayo kita masuk".
Chris mendengus tak suka. Seungmin membuka pintu mobil dan turun. Chris mengikutinya.
Berjalan masuk ke teras rumah. Seungmin terus mengenggam kedua tangannya yang gemetar. Chris membunyikan bel rumah. Bergerak mendekat ke Seungmin dan menarik tangan kecil itu untuk di genggam.
Merasa ada yang janggal "kamu tidak pakai cincinnya?"
Matilah matanya membola kaget. Seungmin bahkan lupa mencarinya. Karna kesal padanya dulu. Ia melempar sembarang arah dirumah.
"Jawab jujur kemana cincin itu?" Suara Chris sangat berat.
"A-aku menghilangkannya" jawab Seungmin jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dvēşa
أدب الهواةPernikahan itu bisa membuatku bahagia apa tidak ? Kenapa yang ku rasakan sekarang seperti seorang pengemis. Mengemis meminta kebahagiaan pada lelaki yang terpaksa ku nikahi ini. Bahkan selalu bertindak dan berkata kasar. Untuk apa lelaki ini menikah...